Cari Blog Ini

11 November 2011

Pahala Kebajikan Membuat Rupang Buddha

Raja berkata lagi pada Buddha,

"Apabila Seseorang melakukan Kebajikan,  Ia akan menuai Pahala Keberuntungan, 

tetapi ke mana-kah hal ini akan  membawa Mereka ? 


Aku khawatir tidak akan sanggup memandang Buddha lagi,  bila Ia telah Parinirvana

Aku  berniat untuk membuat sebuah Patung Buddha 

sebagai obyek Penghormatan dan mewariskan-nya pada Generasi berikut-nya. 


Pahala Kebajikan apakah yang akan Ku-peroleh, karena  melakukan-nya, 

karena Aku sungguh-sungguh ingin mengetahui-nya ?"


* * * * *

Buddha tiba di Negeri Kausambi, yakni di sebuah Hutan milik Kausika.
Saat itu, Raja Negeri tersebut bernama Udayana, yang berusia 14 tahun. 
Tatkala mendengar kedatangan Buddha,
Raja memerintahkan Para Menteri dan Pengawal-nya untuk mempersiapkan Kereta Kerajaan.
Raja kemudian datang  menyambut kehadiran Buddha.

Begitu melihat Buddha dari kejauhan, hati Raja dipenuhi dengan  kegembiraan.
Raja segera bangkit dari kereta-nya dan dengan berjalan  kaki,
ditinggalkannya Para Menteri, Pengawal, serta Pembawa payung-nya. 

* * *

Raja menghaturkan salam pada Buddha, menyembah ke kaki Buddha,
dan  mengelilingi Buddha se-arah jarum jam sebagai tanda Hormat.
Selanjutnya dengan merangkapkan tangan penuh Hormat berkata-lah Ia pada Buddha,

"Di Langit dan Bumi tiada Seorang pun yang dapat disepadankan dengan Buddha. 
Wajah, mata, dan tubuh Buddha kini memancarkan sinar dengan gemilang-nya, 
dan Aku tak pernah jemu sedikit pun memandang pada Buddha.
Buddha adalah  Guru bagi Para Dewa beserta Manusia,
dan banyak di antara Mereka yang  mengagungkan belas kasih-Nya."

Buddha berdiam diri tanpa mengatakan sepatah kata pun.

* * *

Raja berkata lagi pada Buddha,

"Apabila Seseorang melakukan Kebajikan,  Ia akan menuai Pahala Keberuntungan,
tetapi ke mana-kah hal ini akan  membawa Mereka ?

Aku khawatir tidak akan sanggup memandang Buddha lagi,  bila Ia telah Parinirvana.
Aku  berniat untuk membuat sebuah Patung  Buddha
sebagai obyek Penghormatan dan mewariskan-nya pada Generasi berikut-nya.

Pahala Kebajikan apakah yang akan Ku-peroleh, karena  melakukan-nya,
karena Aku sungguh-sungguh ingin mengetahui-nya ?"

* * *


Buddha menjawab,

"Wahai Raja yang Masih Berusia Muda ! Bagus sekali  pertanyaan-Mu.
Dengar-lah apa yang Ku-babarkan. Setelah mendengar-nya  pautkan dalam hati-Mu."

Raja berkata, "Baik, Aku siap mendengar Ajaran  tersebut."

* * *


Buddha berkata pada Raja,

"Aku akan menjelaskan pada-Mu 

Pahala Kebajikan yang akan diperoleh dari membuat Patung Buddha."


Raja menjawab, "Aku  gembira sekali mendengar-nya."

* * *


Buddha ber-Sabda,

1.
"Orang yang membuat Patung Buddha pada Kehidupan Berikut
akan memiliki mata yang tajam pandangan-nya serta penampilan rupawan.
Tubuh, tangan, dan kakinya akan sempurna.

Apabila terlahir di  Alam Surga,
Ia akan menjadi yang terkemuka di antara Para Dewa dalam hal kemurnian,
dengan sepasang mata yang elok dan memancarkan ketenangan. 
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung  Buddha.


2.
Tempat di mana Orang yang membuat Patung Buddha
itu dilahirkan akan terbebas dari kekotoran,
tubuh Orang-orang yang terlahir di sana juga akan tanpa cela.

Setelah mengalami kematian, Ia akan terlahir di Surga Brahma Tingkat Ke-tujuh.

Lebih jauh lagi,
penampilan elok-nya tiada yang  menandingi dan melebihi Dewa-Dewa Lain-nya.
Ia akan dihormati oleh Para Dewa.
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat  Patung Buddha.


3.
Orang yang membuat Patung Buddha akan terlahir di Keluarga Mulia,
dengan kekayaan yang melebihi Orang Lain-nya di muka Bumi ini.

Ia tak akan  terlahir dalam Keluarga miskin atau kekurangan pada Kehidupan Berikut-nya.
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung Buddha.


4.
Tubuh Orang yang membuat Patung Buddha, dalam Kehidupan Berikut-nya,
akan selalu berwarna keemasan dan elok dipandang tanpa ada yang menandingi.


5.
Orang yang membuat Patung Buddha pasti-lah akan terlahir di Keluarga Makmur,
dengan uang dan permata berharga tak terhingga banyak-nya.

Ia akan selalu dicintai oleh Orangtua, Sanak Saudara, dan Kerabat-nya
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung Buddha.


6.
Orang yang membuat Patung Buddha akan terlahir di India (Jambudvipa),
baik dalam Keluarga Seorang Maharaja, Pangeran, atau Keluarga Bajik
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung  Buddha.


7.
Orang yang membuat Patung Buddha
akan menjadi Seorang Maharaja pada Kehidupan Berikut-nya.

Ia akan menjadi yang paling dihormati dan  dimuliakan di antara Para Penguasa,
yakni menjadi tempat berlindung dan Penghormatan bagi Para Penguasa Lain-nya.
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung Buddha.


8.
Orang yang membuat Patung Buddha
akan menjadi Seorang Raja Pemutar Roda Dharma pada Kehidupan Berikut-nya.

Ia akan sanggup naik ke Alam Surga dan kembali lagi seturut kehendak-nya.
Ia akan berhasil menyelesaikan apa pun yang direncanakan-nya.
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung Buddha.


9.
Orang yang membuat patung Buddha
akan terlahir di Alam Surga Brahma Tingkat Ke-tujuh.

Kurun waktu Kehidupan-nya akan mencapai satu kalpa dan Kebijaksanaan-nya tak tertandingi.


10.
Orang yang membuat Patung Buddha
tak akan lagi terlahir pada salah satu Alam Rendah setelah kematian-nya.

Ia  akan senantiasa menjaga Kemurnian-nya dan Pikiran-nya selalu mengikuti Jalan Ke-Budha-an.
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung Buddha.


11.
Orang yang membuat Patung Buddha
akan senantiasa menghormati Buddha dan Kitab-kitab Suci.

Ia akan terus menerus menghaturkan persembahan pada Sarira-sarira Buddha
berupa aneka kain sutera, bunga-bunga indah, dupa,  pelita, permata berharga,
dan seluruh benda langka di muka Bumi ini. 

Setelah itu, selama ber-kalpa-kalpa yang tak terhingga
Ia akan menapaki Jalan menuju ke Nirvana.

Orang yang beraspirasi untuk mempersembahkan permata berharga pada Buddha
bukan-lah Orang biasa;
Mereka telah mempraktekkan Jalan Ke-Buddha-an pada Kehidupan Lampau-nya.
Demikian-lah Pahala Kebajikan yang didapat oleh Orang yang membuat Patung Buddha.


12.
Orang yang membuat Patung Buddha
akan memperoleh kekayaan yang tak pernah habis pada Kehidupan Berikut-nya;
jumlah kekayaan tak terhitung  pula banyak-nya.

Barangkali tidak mustahil untuk menakar jumlah air
di seluruh Sungai dan Samudera pada ke-Empat Penjuru.

Tetapi kekayaan yang  diperoleh Orang yang membuat Patung Buddha
sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan air di seluruh Sungai serta Samudera
di ke-empat  Penjuru.


13.
Orang yang membuat Patung Buddha
dapat diumpamakan dengan Orang yang saat hujan memiliki tempat Perlindungan nan baik
- tak ada sesuatu pun yang perlu ditakuti-nya.


14.
Orang yang membuat Patung Buddha
tak akan pernah terlahir di Alam-alam Rendah,
baik itu berupa Alam Neraka, Hewan, maupun Hantu Kelaparan setelah kematian-nya.

* * *


Orang yang melihat Patung Buddha dan dengan Hati Tulus
merangkapkan tangan sebagai Tanda Hormat 
serta Berlindung pada Stupa Buddha ataupun relik-Nya
tak akan terlahir kembali di Alam Neraka, Hewan, ataupun Hantu Kelaparan 
setelah kematian-nya.

Ia akan terlahir di Alam Surga dan setelah habis Masa Kehidupan-nya di sana,
Ia akan terlahir kembali di Dunia sebagai Putera Kelurga Kaya
yang memiliki tak terhingga permata berharga serta benda-benda langka.
Setelah itu, Ia akan merealisasi Jalan Ke-Buddha-an menuju Nirvana."

* * *


Buddha memberitahu Raja,

"Membuat Patung Buddha merupakan Tindakan Mulia,
dan Pahala Kebajikan yang akan diperoleh sebagai buah-nya
adalah seperti yang Ku-katakan sebelum-nya; tanpa di-lebih-lebihkan sedikit pun." 

* *  *

Raja merasa puas dan membungkukkan kepala-nya ke kaki Buddha.
Ia dan segenap Menteri-nya lalu menyembah di hadapan Buddha dan meninggalkan tempat itu.
Setelah kurun waktu Kehidupan Mereka yang panjang berakhir, 
terlahir-lah Mereka Semua di Surga Buddha Amitabha.




Sumber:
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/09/membuat-rupang-buddha.html