06 April 2012

Menasehati Diri Sendiri dalam Menghadapi Emosi

Sejukkan hatimu dengan ketenangan dan kebijaksanaan,
jangan mudah emosi atau marah, kesal dan kecewa.
Bila kemarahan tak terbendung,
lepaskan masalahmu dari ingatanmu, diamlah,
alihkan pikiranmu pada kegiatan lain
atau kalau perlu tidur beberapa saat.
Walau sederhana, proses ini akan menjadi modal dari kemampuanmu
menguasai amarah serta emosi.

Berbicara di saat marah, hanya membuat kesalahan.
Memutuskan sesuatu pada saat marah, bisa ngawur dan tidak tepat,
membawa penyesalan dan kerugian.

Sikap yang meledak-ledak, mudah tersulut dan tersinggung
merupakan awal dari kemerosotan, bahkan kejatuhanmu.
Bahkan ke dalam kelahiran buruk di alam-alam rendah.
Orang yang dapat menguasai dirinya, mengekang emosi dan amarahnya.
Berusaha untuk tetap tenang dalam situasi buruk,
disebut sebagai orang yang dewasa serta bijaksana.

Perbedaan orang irasional serta pemarah dengan orang bijak
adalah hanya pada bagaimana menghadapi masalah pelik dengan tetap tenang.

Jangan dengarkan anjuran:
"Hati boleh panas tapi kepala harus tetap dingin".

Yang benar:
"Hati tidak boleh panas, kepala tidak boleh panas,
tetapi harus tetap dingin dan tenang".


Sumber:
Buku : Seeds of Happiness
Kumpulan Nasihan Buddhis untuk Kehidupan Sehari-hari
Oleh : Romo Surya Mahendra
Penerbit : Laut Wangi Publishing bekerjasama dengan Bhumisambhara Centre, Jakarta
Hal. 185-186