04 Maret 2012

Renungan Dharma

Dalam hidup ini beberapa orang hidupnya begitu mudah,
banyak kesenangan yang bisa digapainya
dan apa pun yang dikehendaki dapat terwujud dengan mudahnya.
Karena hidup ini bukanlah satu-satunya,
dan segala sesuatu tidaklah berdiri sendiri atau terjadi begitu saja,
keadaan demikian tentu saja buah dari benih
yang disemai dalam hidupnya yang lampau.



Hidup yang mudah, kalau salah memandang
bisa memunculkan penempatan diri dan perspektif hidup yang salah juga,
hingga akhirnya menjadi tidak berarti.

Beberapa orang hidupnya begitu pahit,
banyak sekali kesulitan dan masalah yang harus dihadapi dan ditanggungnya.
Hampir-hampir tak ada kebebasan dan kesenangan dalam hidupnya.
Kesulitan hidup yang mendera, sampai-sampai membentuk perangainya;
penyendiri, tertutup, suka bohong, hilang rasa percaya diri, ketus,
berpikiran buruk, suka nekat, berani mati, apatis dan semacamnya.


Nasihat:
Sebaiknya setiap orang melihat hidupnya dari cara pandang yang positif.
Buddhis mengajarkan bahkan, kemakmuran ataupun kekurangan
hanyalah suatu sebab akibat belaka, tidak bersifat kekal,
bukan untuk selamanya, dan merupakan belenggu bagi kebebasan batin.

Apa pun keadaan kita sekarang,
kita harus menganggap itu sebagai atribut saja.
Bukan hakikat hidup kita sebagai manusia.
Dengan cara ini kita akan bisa menyingkirkan segala keburukan sifat yang biasa muncul,
dalam situasi keduanya, kaya atau miskin, jaya atau surut.

Jangan biarkan sifat buruk menyertai kejayaan kita.
Ego yang besar, emosi yang tidak stabil,
memandang rendah orang lain,
tidak mudah menerima kritik,
malas bersosialisasi,
selalu mau eksklusif dan tidak ramah,
serta yang lebih parah menjauhi agama.
Bahkan ada orang yang menganggap bahwa agama hanyalah untuk orang yang susah;
berdoa, memohon, menenangkan diri,
menghibur hati dengan nasihat-nasihat agama,
hanya perlu bagi mereka yang tidak mujur.

Juga sifat negatif yang biasa muncul pada saat kita sulit.
Beberapa orang begitu kasar jiwanya,
terbiasa mengucapkan umpatan, makian,
mudah memperlihatkan keberingasan,
bertengkar, dendam, tiada takut dalam keluarga,
tidak dapat mengekang amarah serta emosinya.
Hatinya telah tumpul terhadap kehalusan tata krama, budi pekerti serta spiritual.

Dalam hidup ini sungguh berarti
jika kita bisa berpegang pada hakikat hidup dan kebenaran Dharma.
Jaya ataupun tidak, kita punya hakikat yang sama.
Jangan terpana atau tertekan karena atribut lahiriah.
Bagi yang beruntung, mengenggam kesempatan di tangan yang lebih besar,
jangan biarkan keuntungan menjadi penyesalan.


Sumber:
Buku Seeds of Happiness
Kumpulan Nasihat Buddhis untuk Kehidupan Sehari-hari
Oleh : Romo Surya Mahendra
Diterbitkan oleh : Laut Wangi Publishing bekerjasama dengan Bhumisambhara Centre, Jakarta
Hal. 89-91