01 April 2012

Hargailah Hidupmu

Sebenarnya setiap orang sudah sangat mujur ketika dilahirkan sebagai seorang manusia.
Meski dalam kondisi yang paling rendah sekalipun,
hidup sebagai manusia tetap merupakan berkah yang besar
dan peluang emas yang amat langka.

Orang yang tidak paham, mulai menyesali kelahirannya,
mengutuk nasib hidupnya dan bahkan menyalahkan kedua orang tuanya,
manakala hidup tidak dihargai nilai kemanusiannya,
tapi dikait-kaitkan dengan berapa banyak uang yang didapat,
kesenangan yang bisa diteguk.

Bila tak banyak uang yang dihasilkan, tak banyak kesenangan yang bisa didapat,
orang lalu menganggap hidupnya malang, tak berguna, sia-sia belaka.
Pandangan salah ini menjangkiti begitu banyak umat manusia.
Tak heran bila dimana-mana ada banyak wajah-wajah kemurungan dan kemuraman,
putus asa oleh dambaan yang tak tergapai.
Status sosial dan perhiasan hidup lahiriah manusia,
bisa berubah-ubah, bersifat sementara.
Jangan hanyut oleh senang atau susahnya nuansa hidup yang meliputimu.

Sekalipun miskin dan bodoh, manusia bisa menghela hidupnya
menuju kelahiran-kelahiran sebagai orang mulia
atau muncul di alam-alam surga yang penuh kesenangan dan kebahagiaan.
Dengan menjalani hidup yang baik dan mata pencaharian yang benar,
kesempatan itu terbentang luas.

Tak perlu dikatakan lagi betapa mujurnya bila dirimu sudah menjadi manusia,
dengan banyak kemudahan, kesenangan dan kebebasan.
Itu menjadi modal besar untuk bahagia dalam hidup saat ini dan selanjutnya.

Jangan sombong, jangan angkuh,
lakukan kebajikan terus-menerus tanpa lelah.

Kemudahan hidup jangan menjauhkanmu dari agama,
karena hanya ajaran Dharma yang akan bisa membimbingmu
memperbesar kemujuran, kemakmuran serta kebahagiaan
yang sudah ada dalam hidupmu.
Bila dikelola dengan baik, dirimu akan bisa seperti
raja yang yang kembali jadi raja,
dewa yang kembali lahir sebagai dewa.

Bahkan jika diarahkan untuk menempuh jalan pembebasan dari samsara,
keempat tingkat kesucian batin jalan Shravakayana,
tingkat-tingkat Kebodhisattvaan jalan Mahayana
dan batin Dharmakaya dalam Vajrayana
juga bisa dimulai dengan tangga tubuh manusia yang kita saat ini,
meskipun miskin dan rendah secara duniawi.
Apalagi kalau banyak kemudahan.

Hidup ini mudah salah jalan dan tersia-siakan, siapa pun dirimu.
Carilah teman-teman yang baik
dan jangan jauhkan dirimu dari doa dan Dharma.
Berdoa bukan berarti meminta-minta saja,
namun berdoa menjadi wahana menjaga arah mental
agar tetap di jalan yang baik.

Tak pernah berdoa, tak pernah belajar agama,
berteman dengan orang-orang rusak, meski tak kau sadari,
perlahan-lahan tapi pasti,
akan menggiringmu ke tepi jurang kehancuran hidupmu.
Hanya menimbulkan sesal pada akhirnya.

Sumber:
Buku : Seed of Happiness
~ Kumpulan Nasihat Buddhis untuk Kehidupan Sehari-Hari
Oleh : Romo Surya Mahendra
Penerbit : Laut Wangi Publishing bekerjasama dengan Bhumisambhara Centre, Jakarta
Hal. 219-221