Yang Terberkahi kemudian berkata kepada-nya,
"Ada 7 ( tujuh ) macam istri, Sujata.
Apakah yang 7 ( tujuh) itu ?
1. istri yang seperti pembunuh,
2. yang seperti pencuri,
3. yang seperti tiran,
4. yang seperti seorang Ibu,
5. yang seperti saudara perempuan,
6. yang seperti sahabat,
7. dan yang seperti pelayan.
Inilah 7 ( tujuh ) macam istri itu.
Nah, termasuk yang manakah engkau ?"
berdiam di Savatthi di Hutan Jeta
di Vihara Anatthapindika.
Di pagi hari Yang Terberkahi berpakaian,
mengambil mangkuk dan jubahnya,
dan pergi ke rumah Anatthapindika.
Di sana Beliau duduk di tempat duduk yang telah disediakan.
Pada waktu itu
seisi rumah membuat kegaduhan dan keributan.
Perumah tangga Anatthapindika menghampiri Yang Terberkahi,
memberikan hormat dan duduk di satu sisi.
Yang Terberkahi kemudian berkata:
"Mengapa orang-orang di rumah-mu
membuat kegaduhan dan keributan, perumah Tangga ?
Orang bisa berpikir
mereka adalah nelayan
yang berhasil menangkap banyak ikan."
"Bhante, itu adalah Sujata, menantu perempuan kami.
Dia kaya dan dibawa ke sini dari keluarga kaya.
Dia tidak mematuhi Ayah dan Ibu Mertua-nya, tidak juga suami-nya.
Dia bahkan tidak menghormati, menghargai, menjunjung tinggi dan memuliakan Yang Terberkahi."
Kemudian Yang Terberkahi memanggil Sujata, si menantu perempuan itu:
"Datanglah kemari, Sujata."
"Ya, Bhante", jawabnya.
Sujata datang mendekat Yang Terberkahi,
memberikan hormat dan duduk di satu sisi.
Yang Terberkahi kemudian berkata kepadanya,
"Ada 7 ( tujuh ) macam istri, Sujata.
Apakah yang 7 ( tujuh ) itu ?
1. istri yang seperti pembunuh,
2. yang seperti pencuri,
3. yang seperti tiran,
4. yang seperti seorang ibu,
5. yang seperti saudara perempuan,
6. yang seperti sahabat,
7. dan yang seperti pelayan.
Inilah 7 ( tujuh ) macam istri itu.
Nah, termasuk yang manakah engkau ?"
"Saya tidak memahami secara terperinci
arti dari pernyataan singkat Yang Terberkahi.
Akan lebih baik
bila Bhante mengajar saya sedemikian rupa
sehingga saya dapat memahami artinya secara terperinci."
"Kalau demikian, dengarkanlah, Sujata,
dan perhatikan dengan seksama.
Aku akan berbicara."
"Ya, Bhante", Sujata si menantu perempuan menjawab.
Yang Terberkahi mengatakan hal ini:
1.
"Dengan pikiran penuh kebencian,
dingin dan tanpa nurani,
Bernafsu pada yang lain, merendahkan suaminya;
Berusaha membunuh orang yang membeli dia -
Istri semacam itu disebut seorang pembunuh.
2.
Ketika Suami-nya memperoleh kekayaan
Dari keterampilan atau usaha atau kerja tani,
Dia mencoba mencuri kecil-kecilan untuk diri-nya sendiri -
Istri semacam itu disebut seorang pencuri.
3.
Si serakah yang malas, cenderung menganggur,
keras, galak, kasar dalam ucapan,
Wanita yang mempermainkan penopang-nya sendiri -
Istri semacam itu disebut seorang tiran.
4.
Orang yang selalu membantu dan baik hati,
Yang menjaga Suami-nya bagaikan Ibu menjaga Anak-nya,
Yang dengan cermat melindungi kekayaan yang diperoleh si Suami -
Istri semacam itu disebut seorang Ibu.
5.
Dia yang menjunjung tinggi Suami-nya,
Bagaikan Adik menjunjung Saudara tua-nya,
Yang dengan rendah hati menuruti kemauan Suami -
Istri semacam itu disebut seorang Saudara.
6.
Orang yang bersuka cita melihat Suami-nya
Bagaikan Sahabat yang menyambut Sahabat lain,
Terdidik dengan baik, luhur, berbakti -
Istri semacam itu disebut seorang Sahabat
7.
Orang yang tak memiliki kemarahan,
yang takut dihukum,
Yang bertahan dengan Suami-nya,
bebas dari kebencian,
Yang dengan rendah hati menuruti kemauan Suami -
Istri semacam itu disebut seorang Pelayan.
Berbagai macam Istri yang di sini disebut seorang pembunuh,
Seorang pencuri, dan Istri seperti tiran,
Istri-istri semacam ini,
bersama hancurnya tubuh,
akan terlahir lagi di Neraka yang dalam.
Namun Istri seperti seorang Ibu, Saudara, Sahabat,
Dan Istri yang disebut seorang Pelayan,
Mantap dalam keluhuran, sudah lama terkendali,
Bersama hancurnya tubuh akan pergi ke Surga.
"Sujata, inilah 7 ( tujuh ) macam istri.
Termasuk yang manakah engkau ?"
"Mulai hari ini, Bhante,
"Mulai hari ini, Bhante,
anggaplah saya sebagai Istri seperti Pelayan."
Sumber:
* http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/sattaka/