Cari Blog Ini

10 Oktober 2010

Dhamma - Arah Menghormat


Urutannya tidak bermula dari Utara, melainkan :

1. Timur
2. Selatan
3. Barat
4. Utara
5. Bawah
6. Atas


6 ( enam ) arah itu dipandang sebagai berikut: 


1. arah timur sebagai Ibu dan Ayah (Orangtua) 


2. arah selatan sebagai para Guru 


3. arah barat sebagai Istri dan Anak (pasangan hidup dan anak) 


4. arah utara sebagai sanak Saudara dan para Sahabat 


5. bawah sebagai Pelayan dan Karyawan. 


6. atas sebagai para Pertapa dan Brahmana (pemuka agama)


* * * * * * * * * * *



Orangtua ( timur )


Ada perumpamaan yang diberikan oleh Sang Buddha.
 

Bahwa kalaupun kita memikul kedua orangtua kita,

 
satu di pundak kanan 


dan lainnya di pundak kiri - 


sepanjang hidup kita.

 
 
Itu belum bisa membalas budi mereka.



Dan kalaupun kita mengubur  atau merendam mereka 

dengan berlian setinggi pinggang, 

tetap tidak terbalas juga.




Cara membalas budi (berbakti) terhadap mereka adalah 


5 ( lima ) cara seorang anak harus memperlakukan orangtuanya:



1. Dahulu aku dirawat oleh mereka, sekarang aku akan merawat mereka

2. Aku akan memikul segala kewajiban mereka

3. Aku akan mempertahankan keturunan dan tradisi keluarga

4. Aku akan menjadikan diriku pantas menerima warisan

5. Aku akan melakukan segala perbuatan baik dan upacara agama setelah mereka meninggal dunia





Kewajiban orang tua terhadap anaknya :


1. Mereka mencegahnya berbuat jahat

2. Mereka mendorongnya berbuat baik

3. Mereka mengarahkannya agar terampil dalam suatu profesi

4. Mereka mencarikan pasangan hidup yang sesuai baginya

5. Pada waktu yang tepat menyerahkan warisan kepadanya






Guru (Selatan)



Dalam 5 ( lima ) cara seorang siswa harus memperlakukan guru-guru mereka:


1. Dengan bangkit berdiri (sebagai rasa hormat)

2. Dengan melayaninya

3. Dengan bersemangat dalam belajar

4. Dengan memberikan jasa-jasa padanya

5. Memperhatikan saat menerima ajarannya






Guru-guru terhadap siswanya: 


1. Mereka melatihnya sedemikian rupa sehingga ia menjadi baik

2. Mereka membuatnya menguasai segala yang telah diajarkan

3. Mereka mengajarkan segala yang dikuasainya dalam ilmu pengetahuan

4. Mereka senantiasa berbicara kebaikan muridnya di antara para sahabat dan kenalannya

5. Mereka menjaga keselamatan muridnya di setiap kesempatan






Istri / Suami (Barat)


Dalam 5 ( lima )  cara seorang istri harus diperlakukan oleh suaminya:


1. Dengan menghormatinya

2. Dengan bersikap ramah tamah

3. Dengan kesetiaan

4. Dengan menyerahkan kekuasaan rumah tangga kepadanya

5. Memberikan perhiasan kepadanya




5 ( lima ) cara seorang istri memperlakukan suami:



1. Dengan menjalankan segala kewajibannya dengan baik

2. Bersikap ramah tamah terhadap sanak keluarga kedua belah pihak

3. Dengan kesetiaan

4. Dengan menjaga barang-barang yang diberikan suaminya

5. Dengan pandai dan rajin dalam melaksanakan segala tanggung-jawabnya







Sanak keluarga dan Sahabat (Utara)


5 ( lima ) cara seorang warga keluarga harus memperlakukan sanak saudara dan para sahabatnya :



1. Dengan bermurah hati

2. Berlaku ramah tamah

3. Memberikan bantuan

4. Memperlakukan mereka secara baik seperti ia memperlakukan dirinya sendiri

5. Dengan berbuat sebaik ucapannya





5 ( lima ) cara sanak saudara dan para sahabatnya:



1. Melindungi dirinya sewaktu ia lengah

2. Melindungi miliknya sewaktu ia lengah

3. Menjadi pelindung sewaktu ia dalam bahaya

4. Tidak akan meninggalkannya sewaktu ia sedang dalam kesulitan

5. Menghormati keluarganya







Bawahan (Bawah)


5 ( lima ) cara seorang majikan harus memperlakukan para pelayan dan karyawannya:



1. Dengan memberikan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka

2. Dengan memberikan mereka makanan dan upah

3. Dengan memperhatikan mereka sewaktu mereka sakit

4. Dengan membagi barang-barang kebutuhan hidupnya

5. Memberikan cuti pada waktu tertentu





Para pelayan dan karyawannya :



1. Mereka bangun lebih awal dari majikannya

2. Mereka beristirahat setelah majikannya

3. Mereka merasa puas dengan segala yang diberikan

4. Mereka melakukan segala kewajiban dengan baik

5. Di manapun berada, mereka akan memuji majikannya, memuji keharuman namanya





Pertapa (Atas)


5 ( lima ) cara seorang warga keluarga harus memperlakukan para pertapa dan brahmana: 



1. Dengan cinta kasih dalam perbuatan

2. Dengan cinta kasih dalam ucapan

3. Dengan cinta kasih dalam pikiran

4. Membuka pintu rumah bagi kehadiran mereka (mempersilahkan mereka)

5. Menunjang kebutuhan hidup mereka pada waktu tertentu





Para petapa dan brahmana:


1. Mereka mencegah ia berbuat jahat

2. Mereka menganjurkan ia berbuat baik

3. Mereka mencintainya dengan pikiran penuh kasih sayang

4. Mereka mengajarkan sesuatu yang belum pernah ia dengar

5. Mereka memperbaiki dan menyempurnakan segala yang pernah ia dengar

6. Mereka menunjukkan ia jalan yang benar





Demikianlah sabda Sang Bhagava.
 
Setelah Sang Bhagava bersabda demikian, 

kemudian Beliau bersabda lagi :



Buddha :

“Ibu dan ayah adalah arah timur.

Dan guru-guru adalah arah selatan.

Isteri dan anak-anak arah barat.

Sahabat dan kerabat arah utara.

Pelayan dan buruh arah bawah

Dan arah atas adalah para petapa dan brahmana.

Orang yang menjalani kehidupan berkeluarga harus menghormati keenam arah ini.






Orang yang bajik dan bijaksana,


Lemah lembut dan sungguh-sungguh


Rendah hati dan penurut,


Ia yang demikian akan memperoleh kehormatan.







Ia yang bersemangat dan tidak malas

Tidak tergoncang oleh kemalangan

Perilaku yang tidak tercela dan cerdas ,

Ia yang demikian akan memperoleh kehormatan.





Orang yang ramah dan bersahabat,

Terbuka dan tidak mementingkan diri sendiri,

Seorang penurut, penasihat, pemimpin,

Ia yang demikian akan memperoleh kehormatan.






Dermawan, ucapan yang ramah,

Hidup penuh pengabdian,

Berada di atas semua golongan.






Selama keadaan menghendakinya

Empat jalan kemenangan ini membuat dunia berputar
 
seperti pisau pasak pada kereta yang berjalan.




Oleh karena empat jalan-kemenangan ini dipuji oleh para bijaksana
 
dalam berbagai cara; 

kemuliaan yang akan mereka capai
 
dan pujian yang sudah sepantasnya mereka peroleh”






Sigala :

“Indah, Bhagava, Indah ! 

Sang Bhagava, 

bagaikan seorang yang telah menegakkan apa yang telah roboh,
 
atau membuka apa yang tersembunyi

atau menunjukkan jalan kepada yang telah tersesat,
 
atau membawa lampu ke tempat yang gelap
 
sehingga mereka yang mempunyai mata akan dapat melihat.



 
Demikian juga, 

dhamma yang telah dibabarkan dalam berbagai cara 

oleh Sang Bhagava.

Saya berlindung kepada Sang Bhagava, 

kepada Buddha, Dhamma dan Sangha.

 

 
Semoga Sang Bhagava menerima saya sebagai siswa,
 
sebagai seorang yang telah berlindung 

sejak hari ini sampai akhir hayat.”






Sumber : 
http://www.dhammacakka.org/forum/archive/index.php?t-152.html