Sebagai gambaran, ketika saya masih remaja, ayah saya berkata kepada bahwa ia tidak akan pernah mengusir ataupun menutup pintu rumahnya dari saya. Tidak perduli apapun yang saya lakukan, saya akan selalu diterima disana, bahkan jika saya melakukan kesalahan terburuk sekalipun.
Ketika saya mendengar hal itu, saya memahaminya sebagai ungkapan cinta, ungkapan penerimaan. Hal tersebut menginspirasi saya dan saya begitu menghormatinya sehingga saya tidak ingin menyakitinya. Saya tidak ingin menimbulkan masalah baginya dan oleh sebab itulah saya bahkan berusaha lebih keras untuk menjadi pantas berada di rumahnya.
Jika kita mencoba hal tersebut terhadap orang-orang yang hidup di
sekeliling kita, kita akan tahu bahwa hal ini akan memberi mereka kebebasan
dan ruang untuk merasa tenang dan damai, serta menghilangkan semua ketergantungan.
Dengan kondisi yang demikianlah maka akan timbul rasa hormat dan peduli pada orang lain. Jadi, saya menantang Anda mencoba memperbolehkan orang-orang untuk
melakukan kesalahan-kesalahan pada pasangan, orang tua atau anak-anak Anda,
“pintu rumahku akan selalu terbuka untukmu,
pintu hatiku akan selalu terbuka untukmu,
tidak perduli apapun yang kamu lakukan.”
Katakan juga kepada diri Anda,
“Pintu rumahku akan selalu terbuka untukku.”
“Perbolehkan diri Anda untuk melakukan kesalahan juga.
Dapatkah Anda mengingat semua kesalahan yang telah Anda lakukan dalam seminggu terakhir ini ?
Bisakah Anda membiarkannya, masih bisakah Anda menjadi seorang sahabat bagi diri Anda sendiri ?
Hanya pada saat kita memperbolehkan diri kita sendiri untuk melakukan kesalahan maka kita akan merasa nyaman.
...
Untuk artikel lebih lengkap, dapat dilihat dan di-download free di link ini :
Dhamma : Melakukan Kesalahan Bukanlah Hal yang Besar
Sumber :
Wisdom of Silence
Dimuat di :
Majalah Buddhis - Sakya
Dhamma
Edisi 004 – November 2009
Hal. 14