Cinta Kasih
"Para biksu, janganlah takut akan tindakan-tindakan yang berjasa!
"Para biksu, janganlah takut akan tindakan-tindakan yang berjasa!
Tindakan-tindakan yang berjasa ini sama dengan kebahagiaan.
Aku telah mengetahui dengan baik bahwa telah lama sekali
aku mengalami hasil-hasil yang dikehendaki, menyenangkan,
dan diinginkan dari tindakan-tindakan berjasa yang sering dilakukan.
Selama tujuh tahun aku telah mengembangkan buah-buah pikir cinta kasih.
Setelah mengembangkan hati yang penuh cinta kasih selama tujuh tahun,
aku tidak kembali ke dunia ini selama tujuh kalpa
dari pengerutan dunia dan pengembangan dunia.
Bilamana satu dunia hancur, aku memasuki (lewat kelahiran ulang) alam
para dewa Cahaya Yang Mengalir,
dan jika dunia berkembang lagi, aku terlahir ulang di istana Brahma yang kosong.
Dan di sana dahulu aku adalah mahabrahma,
pemenang yang tak terkalahkan, yang sangat berkuasa.
Dan tiga puluh enam kali aku telah menjadi Sakka, penguasa para dewa,
dan beratus-ratus kali aku telah menjadi penguasa alam semesta,
raja yang adil dan luhur.”
(Anguttara Nikaya VIII, 58)
Penjelasan :
Disebutkan oleh Sang Buddha sendiri, bahwa Beliau mendapatkan hal-hal yang diinginkan
dan menyenangkan dengan melakukan tindakan-tindakan yang berjasa, antara lain:
1. Pengendalian diri (perbuatan dan ucapan) yang tidak baik
2. Menjalankan tugas-tugas atau pekerjaan yang bermanfaat
3. Pengendalian diri dari keserakahan atau penggunaan barang secara berlebih
4. Pengendalian pikiran melalui meditasi atau perenungan benar
5. Membangkitkan semangat atau upaya dalam melakukan sesuatu
Salah satu tindakan yang berjasa adalah pengembangan pikiran cinta kasih
yang tentunya terwujud melalui tindakan yang nyata.
Disebutkan oleh Buddha sendiri bahwa Beliau mendapatkan manfaat yang sangat besar
dengan pengembangan cinta kasih.
Perumpamaan yang digunakannya adalah Sang Buddha menggambarkan dirinya
bahwa dengan melakukan hal tersebut,
kebahagiaan seperti alam dewa (perasaan bahagia) dapat dirasakan
dalam jangka waktu yang sangat lama (kalpa).
Sumber :
* Majalah Berita Vimala Dharma - Ulasan Sutta - Januari 2009 - No.122/BVD/Januari /2009, Hal. 25 - 26