Cari Blog Ini

13 Februari 2011

for Kid Kit - Kemurahan Hati (Caga)

Guru Buddha mengajarkan orang yang bisa dijadikan Kalyanamitra atau sahabat yang bijaksana
harus memiliki 3 ciri atau sifat memiliki:
- Metta (Kasih sayang)
- Caga (Kemurahan hati atau Kedermawanan)
- Panna (Kebijaksanaan).

Caga ( Kemurahan Hati )

Seorang yang murah hati pasti bukan orang pelit.
Apabila ada teman yang memiliki sifat suka memberi, tak pelit meminjamkan peralatan tulisnya
yang berlebih pada teman yang lupa membawa,
teman ini adalah orang yang memiliki kemurahan hati.

Adik-adik beruntung mempunyai teman seperti ini.
Menurut Guru Buddha, orang seperti ini bisa dijadikan kalyanamitra.

Namun sebaliknya, bila ada diantara teman yang tak suka memberi,
tak mau meminjamkan pulpennya yang 4 buah,
padahal ada teman yang ketinggalan atau rusak pulpennya,
teman seperti ini bukanlah orang yang bisa dijadikan kalyanamitra.

Tentu, adik-adik ingin memiliki dan bisa dijadikan kalyanamitra, bukan?
Caranya tak susah kok.

Mulai sekarang, jadilah anak yang tak pelit,
anak yang gemar membantu orang lain.

Membantu orang lain artinya tak hanya meminjamkan atau memberikan sesuatu
yang bisa dilihat dengan mata, seperti meminjam pulpen tadi.
Membantu mengangkatkan buku teman yang kesulitan mengangkatnya,
membantu menerangkan pelajaran yang tak dimengerti teman kita
juga termasuk kemurahan hati.

Apabila adik-adik memiliki kemurahan hati,
pasti adik-adik akan menjadi orang yang berbahagia karena disayang banyak orang
dan memiliki banyak teman.
Kebiasaan berdana juga membuat kita tak melekat pada apa yang kita miliki.

Nah, perasaan-perasaan bahagia dan tidak melekat tentu sangat membantu
adik-adik mengembangkan diri menjadi bijak seperti Guru Buddha.

Namun harus diingat, memberikan contekan saat ujian bukanlah kemurahan hati,
melainkan perbuatan yang melanggar Pancasila Buddhis.
Mencontek atau memberikan contekan, hanya membuat teman kita malas belajar
yang akhirnya jadi lebih bodoh.

Nah adik-adik, mari kita berlatih dalam mengembangkan Caga: kemurahan hati.


Sumber:
Majalah Mamit
Sahabat Anak-Anak Buddhis Indonesia
Edisi 03 Tahun 2010
Ruang Dharma
Hal.5-6