Cari Blog Ini

15 Februari 2011

Renungan - Dua Orang Ibu dan Seorang Bayi

"Tidak ada ibu kandung yang tega melihat anaknya sendiri dipotong."

Pada zaman dahulu, di sebuah desa kecil yang masih asri di Tiongkok, hiduplah dua orang bersaudara dalam rumah yang sama. Kedua isteri mereka sedang mengandung. Wanita yang lebih tua mengalami keguguran, tetapi tidak memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Ketika keduanya mengurung diri dalam kamar tertutup dan wanita yang lebih muda melahirkan seorang anak lelaki, wanita yang lebih tua mencuri sang bayi di waktu malam.

Selama tiga tahun, kedua ibu ini memperbutkan sang bayi. Akhirnya masalah itu diajukan kepada bupati di daerah tersebut. Setelah mendengarkan pembelaan masing-masing sang bupati mengatakan: "Karena hanya ada seorang bayi, saya tidak melihat bagaimana mungkin saya memberikannya kepada salah seorang dari Anda berdua. Hal terbaik yang mungkin saya lakukan hanyalah memotong sang bayi menjadi dua. Silakan masing-masing mengambil setengahnya."

Wanita yang lebih tua tersenyum dan segera menjawab, "Tuan, saya menerima keputusan tua." Akan tetapi, adik iparnya menangis dan memohon kepada sang bupati dengan mengatakan, "Saya mohon, tuan, jangan memotong bayi ini. Biarlah dia mendapatkan bayi ini!"

Ketika keputusan diambil, sang bupati memberikan bayinya kepada yang rela "mengorbankan" bayinya kepada wanita yang lebih tua. "Tidak ada ibu kandung yang tega melihat anaknya sendiri dipotong," demikian sang bupati mengatakan.

Pesan moral cerita:
Pengorbanan adalah cinta sejati.


Sumber:
Buku Moralitas
Filsafat Timur
Penerbit Classic Pers
Hal.39-40