Empat macam Manusia, Anak Muda,
yang harus dipandang sebagai Sahabat yang Berhati Tulus :
1. Sahabat yang suka menolong
2. Sahabat di waktu senang dan di waktu susah
3. Sahabat yang suka memberi nasehat yang baik
4. Sahabat yang selalu memperhatikan keadaan-mu
* * * * *
Kemudian Sang Bhagava melanjutkan :"Sahabat yang suka menolong diri-mu,
Sahabat di waktu senang dan di waktu susah,
Ia yang suka memberikan nasehat yang baik,
Dan Ia selalu memperhatikan keadaan-mu,
Orang Bijaksana menganggap Empat jenis Manusia tersebut
Sebagai Sahabat Sejati dan wajib menjaga-nya dengan baik
Seperti seorang Ibu menjaga Anak Kandung-nya sendiri."
* * * * * * * * * *
Atas dasar empat hal "sahabat yang suka menolong"
harus dipandang sebagai sahabat yang berhati tulus :
a. 1. Ia menjaga diri-mu ketika kamu sedang lengah
a. 2. Ia menjaga milik-mu ketika kamu sedang tidak waspada
a. 3. Ia akan melindungi-mu ketika kamu sedang ketakutan
a. 4. Apabila kamu mau melakukan sesuatu, ia akan membantu kamu lebih dari yang kamu butuhkan
Atas dasar empat hal "sahabat di waktu senang dan di waktu susah"
harus dipandang sebagai sahabat yang berhati tulus :
b.1. Ia mempercayakan rahasia-nya kepada-mu
b.2. Ia juga menjaga rahasia-mu
b.3. Apabila kamu dalam kesulitan, ia tidak akan meninggalkan kamu sendirian
b.4. Bahkan ia rela mengorbankan diri-nya untuk membela kamu
Atas dasar empat hal "sahabat yang suka memberikan nasehat yang baik"
harus dipandang sebagai sahabat yang berhati tulus :
c.1. Ia mencegah kamu berbuat kesalahan
c.2. Ia menganjurkan kamu berbuat baik
c.3. Ia memberitahukan apa yang kamu belum pernah dengar
c.4. Ia menunjukkan kamu jalan ke Surga
Atas dasar empat hal "sahabat yang selalu memperhatikan keadaan-mu"
harus dipandang sebagai sahabat yang berhati tulus :
d.1. Ia tidak bergembira melihat kamu mendapat bencana
d.2. Ia turut bergembira melihat keberhasilan-mu
d.3. Ia mencegah orang lain berbicara buruk tentang diri-mu
d.4. Ia menyetujui setiap orang yang memuji diri-mu.
Kemudian Sang Bhagava melanjutkan :
"Sahabat yang suka menolong diri-mu,
Sahabat di waktu senang dan di waktu susah,
Ia yang suka memberikan nasehat yang baik,
Dan Ia selalu memperhatikan keadaan-mu,
Orang Bijaksana menganggap Empat jenis Manusia tersebut
Sebagai Sahabat Sejati dan wajib menjaga-nya dengan baik
Seperti seorang Ibu menjaga Anak Kandung-nya sendiri.
Orang yang bajik dan cerdas,
Bercahaya seperti api yang menyala di puncak bukit,
Bagi-nya menimbun harta bagaikan kumbang,
Yang menjelajah mengumpulkan madu tanpa menyakiti siapapun juga
Harta-nya menumpuk bagaikan sarang semut yang semakin tinggi,
Jika harta dikumpulkan secara demikian,
Ia akan sanggup menolong sanak-keluarga-nya,
Seyogyanya ia membagi empat harta-nya,
Yang sangat disukai dalam kehidupan,
Sebagian ia pakai untuk dinikmati,
Dua bagian lain untuk menjalankan usaha-nya,
Bagian keempat ia simpan dan timbun,
Sehingga tersedia cadangan jika suatu saat ia memerlukan-nya."
Sumber:
SIGALOVADA SUTTA (Digha Nikaya III, 180-193)
* http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/tuntunan-perkawinan-dan-hidup-berkeluarga-dalam-agama-buddha/
* Tuntunan Perkawinan dan Hidup Berkeluarga dalam Agama Buddha,
Penyusun: Pandita Sasanadhaja Dokter R. Surya Widya, psikiater,
Pernerbit : Pengurus Pusat MAGABUDHI
Bekerjasama dengan Yayasan Buddha Sasana, Cetakan Pertama, Mei 1996