Seperti seseorang yang berpenyakit kusta,
Dengan kaki tangannya yang telah rusak dan membusuk,
Karena digerogoti oleh kuman penyakit,
Ia mengaruki lukanya, semakin ia mengarukinya,
Semakin parah lukanya dan semakin berbau busuk.
Garukan itu hanya menimbulkan kenikmatan sekejap!
Seperti halnya,
Seseorang yang masih belum dapat melepaskan diri,
Dari keterikatan terhadap nafsu keinginan.
Kala sedang menikmati apa yang telah didapatinya,
Ia telah terbakar oleh kegelisahan,
Akan keinginan-keinginan hal lainnya.
Sehingga ia akan terus-menerus mengejar,
Dan mengejar semua nafsu-nafsu keinginannya.
Semakin nafsu keinginan dikejar, ia semakin melekat!
Dan semakin menuntut untuk dapat terpenuhi.
Hal ini hanya menimbulkan kenikmatan yang sekejap!
(Majjhima Nikaya I,508)