1. Aloke atau Penerangan
2. Puspe atau Bunga
3. Argham atau AIR
4. Dupa atau Hio atau Kayu Garu
5. Naividye
* Makanan Bergizi atau Obat-obatan
* Buah-buah Segar atau Makanan
6. Ratna atau Mustika
7. Mustika:
8. Pakaian atau Perlindungan
* * * * *
1. ALOKE atau PENERANGAN
Lampu penerangan yang dipersembahkan
ke hadapan Buddha atau Bodhisattva atau Dewa Pelindung Dharma
dan dibacakan ayat Kitab Suci atau Mantra
( terlebih lagi dibacakan oleh Arya Sangha,
Contoh-nya:
Lampu penerangan atau Kwang Ming Ten
yang dipasang di Vihara pada Upacara tertentu )
bermanfaat untuk memperoleh Karma Baik.
Api merupakan lambang dari Semangat.
Api dalam pengertian sakral dari getaran Mantra atau Dharani Hyang Buddha atau Bodhisattva
dapat mengurangi atau membakar kekotoran batin
dan dapat menerangi perjalanan hidup ini
(menghapus keadaan suram menjadi terang),
disebut juga Api Penerangan Hidup
(Buddha, Dharma, Sangha sebagai Pedoman Hidup).
2. PUSPE atau BUNGA
Bunga melambangkan ketidak-kekalan kehidupan di Svahaloka (Dunia) ini,
yaitu:
tumbuh atau lahir, mekar atau tua,
layu atau sakit
dan lenyap atau meninggal dunia.
Demikian-lah sama halnya dengan bunga-bunga yang pasti akan layu,
tubuh jasmani pun sebenarnya menuju kelapukan.
Oleh karena itu, dikala masih sehat,
Orang harus selalu melakukan kebajikan untuk menumpuk karma yang baik,
bagaikan bunga yang indah dipersembahkan kepada yang layak dipersembahkan.
Bunga yang segar dan indah dipersembahkan di Altar yang telah di nyalakan Dupa,
akan lebih banyak mengundang Dewa Pelindung Dharma untuk datang,
terlebih lagi bila di bacakan ayat Kitab Suci.
3. ARGHAM atau AIR
Air atau hasil Bumi seperti biji-bijian
merupakan lambang kehidupan
dan kekuatan Berkah dari pensucian ke-bodhi-an.
4. DUPA atau HIO atau KAYU GARU
mempersembahkan Dupa
4. DUPA atau HIO atau KAYU GARU
mempersembahkan Dupa
merupakan ungkapan pernyataan sikap yang tulus, sujud,
dan memuliakan kebesaran Hyang Buddha dan Bodhisattva
yang dapat membimbing umat
ke arah kemajuan, ketentraman, kebijaksanaan
dan sekaligus dapat mengundang
datangnya Para Dewa, Naga, Asura, Yaksa, Gandharva dan Makhluk Lain-nya,
yang mempunyai ikatan jodoh dengan Agama Buddha
dan dengan diri kita
serta tempat kita berada,
sekaligus pula dapat menciptakan suasana khidmat atau sakral dan mistik.
Dupa melambangkan Jasa dan Kebajikan dari Perbuatan Baik
tanpa pamrih atau Paramita
akan berbuah Pahala yang berlimpah-limpah,
bagaikan asap dupa yang dapat menyebar-luas.
5. NAIVIDYE
persembahan berupa:
* MAKANAN BERGIZI atau OBAT-OBATAN
Dipersembahkan di Altar Hyang Buddha atau Bodhisattva atau Dewa Pelindung Dharma
atau makhluk lain-nya
yang mempunyai ikatan jodoh dengan Agama Buddha,
dengan diri kita serta tempat kita berada
(ada sejenis Dewata perlu sekali dengan obat-obatan/ makanan bergizi ini).
Merupakan wujud dari tekad yang kuat
untuk menolong dan mengobati makhluk lain-nya
dengan mempersembahkan milik-nya yang paling berharga.
Terlebih lagi, bila dibacakan Mantra maupun Sutra
akan menimbulkan getaran-getaran yang sulit di jelaskan
dengan pikiran Manusia biasa,
Dewa Penolong akan dekat pada-nya,
sehingga dapat membawa kemajuan dalam pencapaian ke-bodhi-an.
* BUAH-BUAH SEGAR atau MAKANAN
Buah segar yang dipersembahkan
di Altar Hyang Buddha atau Bodhisattva atau Dewa Pelindung Dharma
merupakan sikap pengorbanan yang tulus terhadap yang dipuja
dan tekad mengabdikan diri kepada semua makhluk
serta membagi hasil pahala kita kepada orang lain.
Ada beberapa dari Para Makhluk Suci ( Para Dewa-Dewi )
hidup dari persembahan buah-buah segar dan makanan
yang di persembahkan di meja Altar.
Mereka menerima persembahan tersebut dan akan melindungi kita
dari gangguan-gangguan yang jahat
serta dapat menimbulkan nilai-nilai kesakralan atau getaran suci.
6. RATNA atau MUSTIKA
merupakan ungkapan pengakuan umat,
6. RATNA atau MUSTIKA
merupakan ungkapan pengakuan umat,
bahwa Ajaran Buddha demikian berharga
dan di Dunia ini tiada yang dapat melebihi-nya.
Dalam aliran Tantra, perihal ratna atau batu mustika sangat diutamakan.
Contoh: batu akik, dan lain-lain.
7. Mustika
berasal dari lautan,
melambangkan penerangan yang abadi,
artinya Buddha Dharma tiada terbatas,
dapat digunakan sebagai pedoman untuk keluar dari roda samsara atau laut penderitaan.
8. PAKAIAN atau PERLINDUNGAN
dapat berupa pakaian yang di persembahkan
maupun pakaian yang dipakaikan di Rupang Buddha atau Bodhisattva;
mengandung perngertian ajaran Buddha
dapat melindungi umat yang penuh keyakinan dan saleh,
sehingga terhindar dari gangguan makhluk-makhluk yang jahat;
juga sebagai pernyataan pengharapan diri sendiri,
agar selalu dilindungi, oleh Para Buddha atau Bodhisattva.
Sumber:
http://www.dhammacakka.org/forum/archive/index.php?t-4118.html