Cari Blog Ini

02 Februari 2012

Arti Persembahan

1. Aloke atau Penerangan

2. Puspe atau Bunga

3. Argham atau AIR 

4. Dupa atau Hio atau Kayu Garu

5. Naividye

    * Makanan Bergizi atau Obat-obatan

    * Buah-buah Segar atau Makanan 

6. Ratna atau Mustika

7. Mustika:

8. Pakaian atau Perlindungan


* * * * *




1. ALOKE atau PENERANGAN

Lampu penerangan yang dipersembahkan

ke hadapan Buddha atau Bodhisattva atau Dewa Pelindung Dharma
 
dan dibacakan ayat Kitab Suci atau Mantra
 
( terlebih lagi dibacakan oleh Arya Sangha,

 

Contoh-nya:

Lampu penerangan atau Kwang Ming Ten 

yang dipasang di Vihara pada Upacara tertentu )
 
bermanfaat untuk memperoleh Karma Baik.




Api merupakan lambang dari Semangat.
 
Api dalam pengertian sakral dari getaran Mantra atau Dharani Hyang Buddha atau Bodhisattva

dapat mengurangi atau membakar kekotoran batin

dan dapat menerangi perjalanan hidup ini

(menghapus keadaan suram menjadi terang),

disebut juga Api Penerangan Hidup 

(Buddha, Dharma, Sangha sebagai Pedoman Hidup).








2. PUSPE atau BUNGA

Bunga melambangkan ketidak-kekalan kehidupan di Svahaloka (Dunia) ini,
 
yaitu: 

tumbuh atau lahir, mekar atau tua, 

layu atau sakit 

dan lenyap atau meninggal dunia.


 
Demikian-lah sama halnya dengan bunga-bunga yang pasti akan layu,
 
tubuh jasmani pun sebenarnya menuju kelapukan.

 

Oleh karena itu, dikala masih sehat,

Orang harus selalu melakukan kebajikan untuk menumpuk karma yang baik,

bagaikan bunga yang indah dipersembahkan kepada yang layak dipersembahkan.




Bunga yang segar dan indah dipersembahkan di Altar yang telah di nyalakan Dupa, 

akan lebih banyak mengundang Dewa Pelindung Dharma untuk datang,
 
terlebih lagi bila di bacakan ayat Kitab Suci.








3. ARGHAM atau AIR

Air atau hasil Bumi seperti biji-bijian
 
merupakan lambang kehidupan 

dan kekuatan Berkah dari pensucian ke-bodhi-an.







4. DUPA atau HIO atau KAYU GARU 

mempersembahkan Dupa

merupakan ungkapan pernyataan sikap yang tulus, sujud,
 
dan memuliakan kebesaran Hyang Buddha dan Bodhisattva
 
yang dapat membimbing umat 

ke arah kemajuan, ketentraman, kebijaksanaan
 
dan sekaligus dapat mengundang 

datangnya Para Dewa, Naga, Asura, Yaksa, Gandharva dan Makhluk Lain-nya,

yang mempunyai ikatan jodoh dengan Agama Buddha
 
dan dengan diri kita 

serta tempat kita berada,
 
sekaligus pula dapat menciptakan suasana khidmat atau sakral dan mistik.



Dupa melambangkan Jasa dan Kebajikan dari Perbuatan Baik 

tanpa pamrih atau Paramita

akan berbuah Pahala yang berlimpah-limpah,
 
bagaikan asap dupa yang dapat menyebar-luas.








5. NAIVIDYE

persembahan berupa:


* MAKANAN BERGIZI atau OBAT-OBATAN

Dipersembahkan di Altar Hyang Buddha atau Bodhisattva atau Dewa Pelindung Dharma
 
atau makhluk lain-nya 

yang mempunyai ikatan jodoh dengan Agama Buddha,
 
dengan diri kita serta tempat kita berada
 
(ada sejenis Dewata perlu sekali dengan obat-obatan/ makanan bergizi ini).




Merupakan wujud dari tekad yang kuat

untuk menolong dan mengobati makhluk lain-nya
 
dengan mempersembahkan milik-nya yang paling berharga.

 

Terlebih lagi, bila dibacakan Mantra maupun Sutra
 
akan menimbulkan getaran-getaran yang sulit di jelaskan 

dengan pikiran Manusia biasa,
 
Dewa Penolong akan dekat pada-nya,
 
sehingga dapat membawa kemajuan dalam pencapaian ke-bodhi-an.







* BUAH-BUAH SEGAR atau MAKANAN

Buah segar yang dipersembahkan

di Altar Hyang Buddha atau Bodhisattva atau  Dewa Pelindung Dharma
 
merupakan sikap pengorbanan yang tulus terhadap yang dipuja
 
dan tekad mengabdikan diri kepada semua makhluk

serta membagi hasil pahala kita kepada orang lain.


 

Ada beberapa dari Para Makhluk Suci ( Para Dewa-Dewi )
 
hidup dari persembahan buah-buah segar dan makanan 

yang di persembahkan di meja Altar.


 
Mereka menerima persembahan tersebut dan akan melindungi kita

dari gangguan-gangguan yang jahat

serta dapat menimbulkan nilai-nilai kesakralan atau getaran suci.






6. RATNA atau MUSTIKA

merupakan ungkapan pengakuan umat,
 
bahwa Ajaran Buddha demikian berharga 

dan di Dunia ini tiada yang dapat melebihi-nya.

 
Dalam aliran Tantra, perihal ratna atau batu mustika sangat diutamakan.
 
Contoh: batu akik, dan lain-lain.







7. Mustika

berasal dari lautan, 

melambangkan penerangan yang abadi,
 
artinya Buddha Dharma tiada terbatas,
 
dapat digunakan sebagai pedoman untuk keluar dari roda samsara atau laut penderitaan.






8. PAKAIAN atau PERLINDUNGAN

dapat berupa pakaian yang di persembahkan
 
maupun pakaian yang dipakaikan di Rupang Buddha atau Bodhisattva;
 
mengandung perngertian ajaran Buddha

dapat melindungi umat yang penuh keyakinan dan saleh,
 
sehingga terhindar dari gangguan makhluk-makhluk yang jahat;
 
juga sebagai pernyataan pengharapan diri sendiri,

agar selalu dilindungi, oleh Para Buddha atau Bodhisattva.




Sumber:
http://www.dhammacakka.org/forum/archive/index.php?t-4118.html