Hal berikut yang perlu dipahami adalah mengenai kebaikan yang setengah-setengah dan yang sepenuhnya.
Dalam I Ching disebutkan bahwa jika kebaikan tidak dilakukan sepenuhnya maka tidak akan menghasilkan keberhasilan.
Kejahatan yang tidak sepenuhnya pun tidak akan mengakibatkan kehancuran total.
Ini sama seperti mengisikan barang ke dalam kontainer;
jika dilakukan dengan rajin maka akan segera penuh;
jika dilakukan dengan malas tidak akan menjadi penuh.
Sebagai contoh, suatu ketika seorang wanita pergi ke suatu biara untuk bersembahyang dan memberikan persembahan,
tetapi karena miskin dia hanya memberi dua keping uang,
tetapi biarawan tetap keluar untuk memberkatinya.
Belakangan, wanita tadi menjadi anggota keluarga istana dan membawa ribuan uang emas untuk dipersembahkan.
Kali ini biarawan hanya mengirimkan salah satu dari muridnya.
Karenanya si wanita bertanya,
"Sebelumnya saya pernah memberi dua keping uang,
tetapi Anda secara pribadi keluar untuk memberi pemberkatan.
Hari ini saya memberi ribuan uang emas,
mengapa Anda tidak secara langsung memberi pemberkatan?"
Si biarawan berkata,
"Di masa lalu, walaupun Anda hanya menyumbang sedikit tetapi dilakukan dengan setulusnya. Kecuali jika saya melakukan pemberkatan secara langsung maka tidak akan cukup.
Hari ini walaupun Anda menyumbang demikian banyak, hatimu tidak seperti yang dulu. Sehingga saya cukup untuk mengirimkan seorang murid untuk melakukan pemberkatan."
Ini adalah contoh tentang ribuan uang emas hanya menjadi setengah kebaikan dan dua keping uang yang merupakan kebaikan sepenuhnya.
* * *
Dahulu, ada seorang Dewa bernama Zong-li.
Dia mengajari Lu Dong-bing ilmu yang dapat merubah besi menjadi emas demi untuk membantu dunia.
Lu Dong-bing bertanya apakah emas itu akan berubah kembali menjadi bentuk asalnya, dan Zong berkata bahwa hal tersebut akan terjadi lima ratus tahun kemudian.
Lu berkata, "Bukankah hal ini akan mengakibatkan kericuhan lima ratus tahun kemudian? Saya mengira saya tidak menginginkan ilmu ini."
Zong berkata, "Untuk dapat menjadi dewa, harus mengumpulkan tiga ribu pahala, dan hanya dengan kata-kata Anda tadi sudah seharga tiga ribu pahala. Sekarang Anda telah menjadi dewa."
Jadi, dalam berbuat baik harus dilakukan secara alami dan tulus,
dan tidak membanggakannya atau mengingatnya kemudian.
Dan walaupun hanya merupakan kebaikan yang kecil akan menghasilkan buah yang baik.
Jika ada tujuan dalam berbuat baik, dan dalam memberi mengharapkan balasannya, maka walaupun kebaikan sudah dilakukan seumur hidup, tetap saja merupakan kebaikan yang tidak penuh.
Dalam memberi berlakulah seolah-olah tidak ada yang menerima.
Dengan demikian pemberi, penerima, dan uang yang diberikan semua terjadi tidak dengan kesadaran. Pemberian seperti ini, satu sen pun sudah cukup untuk membayar karma buruk dalam ribuan tahun kehidupan, dan memberi semangkuk nasi-pun merupakan kebaikan yang tidak terbatas.
Jika seseorang, dalam memberi tidak melupakannya, atau mengharapkan balasan, atau merasa menyesal dan sakit hati terhadap pemberian yang sudah dilakukan, maka walaupun sudah memberikan sepuluh ribu keping emas-pun akan tetap merupakan kebaikan yang setengah-setengah.
Sumber:
Buku Dhamma "Empat Pelajaran dari Liao Fan" - (Kebajikan)
Kunci Untuk Merubah Nasib
Hal. 57-59