Senanglah memberi meski untuk hal-hal yang kecil dan kurang bernilai,
jangan kikir dan egois.
Memberi adalah cara untuk membuat dirimu berarti bagi yang lain.
Bekerja yang tekun dan berhematlah.
Setelah usahamu berhasil lalu berbagilah dengan hasil jerih payahmu
pada yang membutuhkan.
Ingat, kebahagiaan dan kesejahteraanmu tumbuh dari tanaman kebajikan dan kemurahan hatimu.
Jangan lupa ajari orang tua, saudara dan anak-anakmu dengan sikap ini juga.
Dengan begitu engkau telah menularkan cara hidup yang benar dan bermakna.
Jangan suka mencela dan mengomentari kesalahan orang lain.
Daripada dicela dan dikritik, orang lebih suka dinasehati.
Nasihatilah orang lain dengan maksud hanya untuk menolong.
Kurangilah sikap menggerutu karena kesal,
hapus kekesalan dengan sikap tenang.
Jangan mengeluh atas apa yang terjadi padamu,
hadapi apa pun yang terjadi dalam hidupmu dengan tabah dan optimisme.
Jangan hanya menuntut,
tetapi bersikaplah dewasa dan penuh pengertian.
Tumbuhkan kepedulian pada yang lain, dimulai dari orang di dekatmu.
Belajarlah untuk bisa bersahabat, mengalah dan memaafkan.
Jangan kasar pada keluarga,
jangan senang bertengkar dan berselisih.
Kedepankan rasa kasih sayang di antara sanak saudara.
Sayangi dan hormati yang tua, perhatikan mereka sebagai bakti anak.
Kasihi juga saudara-saudaramu, peliharalah kerukunan dan kebersamaan.
Bila ada perbedaan, jangan jadikan sebab perselisihan.
Sumber:
Buku : Seeds of Happiness
Kumpulan Nasihan Buddhis untuk Kehidupan Sehari-hari
Oleh : Romo Surya Mahendra
Penerbit : Laut Wangi Publishing bekerjasama dengan Bhumisambhara Centre, Jakarta
Hal. 162-163