Ini sebuah kisah nyata dari Singapura
tentang Penghormatan kepada Orangtua.
Kisah nyata ini adalah kisah nyata
dari Negeri tetangga kita
beberapa dekade lalu yang menghebohkan,
hingga Perdana Menteri saat itu,
* * * * *
Dikisahkan ada orang kaya raya di sana
yang mengundurkan diri dari dunia bisnis
Jadilah ia single parent
Anak laki-laki satu-satunya
Sang anak minta ijin kepada Ayah-nya
di apartemen Ayah-nya yang mewah dan besar.
Dan Ayah-nya pun dengan senang hati
mengijinkan Anak dan Menantu-nya
bahwa apartemen-nya yang luas dan mewah tersebut
terlebih jika kelak ia mempunyai cucu.
Betapa bahagianya hati Bapak tersebut
dan membagi kebahagiaan
Tanpa sedikitpun keraguan,
termasuk apartemen yang mereka tempati,
dibaliknamakan ke Anak-nya itu
jika Anak Menantu tinggal seatap dengan Orang tua,
entah karena apa,
Ujungnya,
keluar dari apartemen Mereka
sudah diberikan kepada Anaknya,
mulai hari itu
Bayangkan, Orang kaya,
Dia langsung mengenali si Ayah ini
“Bukan, mungkin Anda salah orang,” katanya.
Akan tetapi temannya curiga dan yakin,
adalah temannya yang sudah beberapa lama
Kemudian,
Akhirnya Mereka bersama-sama mendatangi si Ayah.
Semua mantan sahabat karib-nya tersebut
adalah mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.
Dan dihadapan para sahabat-nya,
menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya.
Maka, terjadilah kegemparan di sana.
Semua orangtua di sana merasa sangat marah
yang sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut
PM Lee sangat marah
PM Lee mengatakan
“Sungguh sangat memalukan
Lalu PM Lee memanggil sang Notaris
dan saat itu juga Surat Hibah itu dibatalkan demi hukum !
Dan Surat Hibah
disobek-sobek oleh PM Lee.
Sehingga semua harta milik sang Ayah
kembali ke atas nama Ayah-nya,
bahkan sejak saat itu Anak dan Menantu
maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi,
yaitu agar semua Perusahaan Negara dan Swasta di Singapura
memberi pekerjaan kepada Para Lansia.
Agar Para Lansia ini
Jadi Para Lansia mempunyai penghasilan sendiri
dan mereka sangat bangga
restoran, petugas cleaning service-nya
Jadi selain Para Lansia itu bahagia
mereka juga bisa bersosialisasi
PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus
bahwa pekerjaan membersihkan toilet,
bukanlah pekerjaan hina,
sehingga Anak-anak tersebut
siapapun mereka dan apapun profesinya.
Mereka, warga negara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee
agar selalu mengenang
Orangtua mereka-lah yang membersihkan tubuh mereka
memberi pula yang memberi makan,
kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri,
menggendong mereka
dan merawatnya ketika mereka sakit.
Sumber:
Berita Vimala Dharma No.140/BVD/November/2011
Halaman 10-12
beberapa dekade lalu yang menghebohkan,
hingga Perdana Menteri saat itu,
Lee Kuan Yew senior turun tangan
dan mengeluarkan Dekrit
tentang Orang Lansia ( Lanjut usia) di Singapura.
Mr. Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal
sebagai Orang yang sangat berbakti kepada Orangtua-nya
dan menghargai Para Lanjut Usia ( Lansia ).
Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,
Mr Lee mengeluarkan Kebijakan atau Dekrit yaitu
“Orangtua dilarang menghibahkan harta bendanya kepada siapapun
sebelum mereka meninggal.”
* * *
Anak di sana dididik menjadi bijak
dan terus memelihara rasa hormat
dan sayang kepada Orangtuanya,
apapun kondisi Orangtuanya.
Meskipun Orangtua mereka
sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,
atau mungkin sudah selamanya terbaring di atas tempat tidur,
Mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Dikisahkan ada orang kaya raya di sana
mantan pengusaha sukses
yang mengundurkan diri dari dunia bisnis
ketika Istri-nya meninggal dunia.
Jadilah ia single parent
yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik
Anak laki-laki satu-satunya
hingga mampu mandiri
dan menjadi seorang Sarjana.
Kemudian setelah anak semata wayangnya tersebut menikah.
Kemudian setelah anak semata wayangnya tersebut menikah.
Sang anak minta ijin kepada Ayah-nya
untuk tinggal bersama
di apartemen Ayah-nya yang mewah dan besar.
Dan Ayah-nya pun dengan senang hati
mengijinkan Anak dan Menantu-nya
tinggal bersama-sama dengan-nya.
Terbayang di benak Orangtua tersebut
Terbayang di benak Orangtua tersebut
bahwa apartemen-nya yang luas dan mewah tersebut
tidak akan sepi,
terlebih jika kelak ia mempunyai cucu.
Betapa bahagianya hati Bapak tersebut
bisa berkumpul
dan membagi kebahagiaan
dengan Anak dan Menantu-nya.
Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik
Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik
antara Ayah-Anak Menantu
yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai Anak Tunggal-nya itu tersebut.
Tanpa sedikitpun keraguan,
ia menghibahkan seluruh harta kekayaan
termasuk apartemen yang mereka tempati,
dibaliknamakan ke Anak-nya itu
melalui Notaris terkenal di sana.
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa,
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa,
masalah klasik dalam Rumah Tangga,
jika Anak Menantu tinggal seatap dengan Orang tua,
entah karena apa,
suatu hari mereka bertengkar hebat.
Ujungnya,
sang anak tega mengusir sang ayah
keluar dari apartemen Mereka
yang ia warisi dari Sang Ayah.
Karena seluruh hartanya
Karena seluruh hartanya
(apartemen, saham, deposito, emas dan uang tunai)
sudah diberikan kepada Anaknya,
mulai hari itu
Sang Ayah menjadi Pengemis di Orchard Road.
Bayangkan, Orang kaya,
mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut,
tiba-tiba menjadi pengemis !
Suatu hari,
Suatu hari,
seorang mantan teman bisnisnya dulu
melintas dan memberikan sedekah,
Dia langsung mengenali si Ayah ini
dan menanyakan kepadanya,
apakah ia teman bisnisnya dulu.
Tentu saja,
si Ayah ini malu dan menjawab :
“Bukan, mungkin Anda salah orang,” katanya.
Akan tetapi temannya curiga dan yakin,
bahwa
Orang tua yang mengemis di Orchad Road itu
tidak ada kabar beritanya.
Kemudian,
temannya ini mengabarkan hal ini kepada yeman-teman-nya yang lain.
Akhirnya Mereka bersama-sama mendatangi si Ayah.
Semua mantan sahabat karib-nya tersebut
langsung yakin bahwa Pengemis tua itu
adalah mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.
Dan dihadapan para sahabat-nya,
Si Ayah dengan menangis tersedu-sedu
menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya.
Maka, terjadilah kegemparan di sana.
Semua orangtua di sana merasa sangat marah
terhadap Anak durhaka
yang sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut
akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kuan Yew Senior.
PM Lee sangat marah
dan langsung memanggil Anak dan Menantu durhaka tersebut.
Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee
dan
PM Lee mengatakan
“Sungguh sangat memalukan
bahwa di Singapura ada Anak durhaka seperti kalian.”
Lalu PM Lee memanggil sang Notaris
dan saat itu juga Surat Hibah itu dibatalkan demi hukum !
Dan Surat Hibah
yang sudah balik nama ke atas nama Anak-nya tersebut
disobek-sobek oleh PM Lee.
Sehingga semua harta milik sang Ayah
yang sudah dihibahkan tersebut
kembali ke atas nama Ayah-nya,
bahkan sejak saat itu Anak dan Menantu
dilarang masuk ke apartemen sang ayah.
Kemudian,
Mr. Lee Kwan Yew ini
ternyata terkenal
sebagai Orang yang sangat berbakti kepada Orangtua-nya
dan menghargai Para Lanjut Usia ( Lansia ).
Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,
Mr Lee mengeluarkan Kebijakan atau Dekrit yaitu
“Orangtua dilarang menghibahkan harta bendanya kepada siapapun
sebelum mereka meninggal.”
Kemudian,
agar Para Lansia itu tetap dihormati dan dihargai
hingga akhir hayatnya,
maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi,
yaitu agar semua Perusahaan Negara dan Swasta di Singapura
memberi pekerjaan kepada Para Lansia.
Agar Para Lansia ini
tidak tergantung kepada Anak Menantu-nya.
Jadi Para Lansia mempunyai penghasilan sendiri
dan mereka sangat bangga
bisa memberi angpao kepada Cucu-cucu-nya
dari hasil keringat mereka sendiri
selama 1 tahun bekerja.
Anda tidak perlu heran
Anda tidak perlu heran
jika Anda pergi ke toilet di Changi Airport, mall,
restoran, petugas cleaning service-nya
adalah Para Lansia.
Jadi selain Para Lansia itu bahagia
karena di usia tua mereka masih bisa bekerja,
mereka juga bisa bersosialisasi
dan sehat karena banyak bergerak.
Satu lagi sebagaimana di Negeri maju lainnya,
Satu lagi sebagaimana di Negeri maju lainnya,
PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus
buat Anak-anak dan Remaja di sana,
bahwa pekerjaan membersihkan toilet,
meja makan di restoran dan sebagainya itu
bukanlah pekerjaan hina,
sehingga Anak-anak tersebut
dari kecil diajarkan
untuk tahu menghargai Orang yang lebih tua,
siapapun mereka dan apapun profesinya.
Anak di sana dididik menjadi bijak
dan terus memelihara rasa hormat
dan sayang kepada Orangtuanya,
apapun kondisi Orangtuanya.
Meskipun Orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,
atau mungkin sudah selamanya terbaring di atas tempat tidur,
Mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Mereka, warga negara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee
agar selalu mengenang
saat mereka masih balita,
Orangtua mereka-lah yang membersihkan tubuh mereka
dari semua bentuk kotoran,
memberi pula yang memberi makan,
kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri,
menggendong mereka
kala mereka menangis meski dini hari,
dan merawatnya ketika mereka sakit.
Sumber:
Berita Vimala Dharma No.140/BVD/November/2011
Halaman 10-12