Cari Blog Ini

25 Mei 2012

Dekrit PM Lee Kuan Yew - Berbakti Kepada Orang Tua


Ini sebuah kisah nyata dari Singapura 


tentang Penghormatan kepada Orangtua.


Kisah nyata ini adalah kisah nyata 

dari Negeri tetangga kita
 
beberapa dekade lalu yang menghebohkan,
 
hingga Perdana Menteri saat itu,

 

Lee Kuan Yew senior turun tangan 


dan mengeluarkan Dekrit  


tentang Orang Lansia ( Lanjut usia) di Singapura.




Mr. Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal 


sebagai Orang yang sangat berbakti kepada Orangtua-nya 


dan menghargai Para Lanjut Usia ( Lansia ). 


Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,  


Mr Lee mengeluarkan Kebijakan atau Dekrit yaitu 



“Orangtua dilarang menghibahkan harta bendanya kepada siapapun 


sebelum mereka meninggal.”


* * *



Anak di sana dididik menjadi bijak 


dan terus memelihara rasa hormat 


dan sayang kepada Orangtuanya, 


apapun kondisi Orangtuanya. 


Meskipun Orangtua mereka 


sudah tidak sanggup duduk atau berdiri, 


atau mungkin sudah selamanya terbaring di atas tempat tidur, 


Mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.



* * * * * 




Dikisahkan ada orang kaya raya di sana 

mantan pengusaha sukses
 
yang mengundurkan diri dari dunia bisnis 

ketika Istri-nya meninggal dunia.




 
Jadilah ia single parent 

yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik

Anak laki-laki satu-satunya 

hingga mampu mandiri 

dan menjadi seorang Sarjana.





Kemudian setelah anak semata wayangnya tersebut menikah.
 
Sang anak minta ijin kepada Ayah-nya 

untuk tinggal bersama
 
di apartemen Ayah-nya yang mewah dan besar.



 
Dan Ayah-nya pun dengan senang hati
 
mengijinkan Anak dan Menantu-nya 

tinggal bersama-sama dengan-nya.





Terbayang di benak Orangtua tersebut
 
bahwa apartemen-nya yang luas dan mewah tersebut 

tidak akan sepi,
 
terlebih jika kelak ia mempunyai cucu.



 
Betapa bahagianya hati Bapak tersebut 

bisa berkumpul
 
dan membagi kebahagiaan 

dengan Anak dan Menantu-nya.





Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik 

antara Ayah-Anak Menantu

yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai Anak Tunggal-nya itu tersebut.



 
Tanpa sedikitpun keraguan,  

ia menghibahkan seluruh harta kekayaan
 
termasuk apartemen yang mereka tempati,
 
dibaliknamakan ke Anak-nya itu 

melalui Notaris terkenal di sana.






Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, 

masalah klasik dalam Rumah Tangga,
 
jika Anak Menantu tinggal seatap dengan Orang tua,
 
entah karena apa, 

suatu hari mereka bertengkar hebat.





Ujungnya, 

sang anak tega mengusir sang ayah

keluar dari apartemen Mereka 

yang ia warisi dari Sang Ayah.




Karena seluruh hartanya 

(apartemen, saham, deposito, emas dan uang tunai)

sudah diberikan kepada Anaknya,

mulai hari itu 

Sang Ayah menjadi Pengemis di Orchard Road.




Bayangkan, Orang kaya, 

mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut,

tiba-tiba menjadi pengemis !






Suatu hari, 

seorang mantan teman bisnisnya dulu 

melintas dan memberikan sedekah,



 
Dia langsung mengenali si Ayah ini 

dan menanyakan kepadanya,

apakah ia teman bisnisnya dulu. 






Tentu saja, 

si Ayah ini malu dan menjawab :

“Bukan, mungkin Anda salah orang,” katanya.





Akan tetapi temannya curiga dan yakin, 

bahwa 

Orang tua yang mengemis di Orchad Road itu


adalah temannya yang sudah beberapa lama 

tidak ada kabar beritanya.





Kemudian, 

temannya ini mengabarkan hal ini kepada yeman-teman-nya yang lain.

Akhirnya Mereka bersama-sama mendatangi si Ayah.





Semua mantan sahabat karib-nya tersebut 

langsung yakin bahwa Pengemis tua itu
 
adalah mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.


 
 

Dan dihadapan para sahabat-nya, 

Si Ayah dengan menangis tersedu-sedu 

menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya.

Maka, terjadilah kegemparan di sana.





Semua orangtua di sana merasa sangat marah 

terhadap Anak durhaka

yang sangat tidak bermoral itu.

Kegemparan berita tersebut 

akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kuan Yew Senior.





PM Lee sangat marah 

dan langsung memanggil Anak dan Menantu durhaka tersebut.
 
Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee 

dan

PM Lee mengatakan
 
“Sungguh sangat memalukan 

bahwa di Singapura ada Anak durhaka seperti kalian.”





Lalu PM Lee memanggil sang Notaris 

dan saat itu juga Surat Hibah itu dibatalkan demi hukum !

Dan Surat Hibah 

yang sudah balik nama ke atas nama Anak-nya tersebut

disobek-sobek oleh PM Lee.



Sehingga semua harta milik sang Ayah 

yang sudah dihibahkan tersebut

kembali ke atas nama Ayah-nya,

bahkan sejak saat itu Anak dan Menantu 

dilarang masuk ke apartemen sang ayah.




Mr. Lee Kwan Yew ini 


ternyata terkenal 


sebagai Orang yang sangat berbakti kepada Orangtua-nya 


dan menghargai Para Lanjut Usia ( Lansia ). 



Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, 


Mr Lee mengeluarkan Kebijakan atau Dekrit yaitu 


“Orangtua dilarang menghibahkan harta bendanya kepada siapapun 


sebelum mereka meninggal.”







Kemudian, 

agar Para Lansia itu tetap dihormati dan dihargai 

hingga akhir hayatnya,

maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi,

yaitu agar semua Perusahaan Negara dan Swasta di Singapura

memberi pekerjaan kepada Para Lansia.




Agar Para Lansia ini 

tidak tergantung kepada Anak Menantu-nya.




Jadi Para Lansia mempunyai penghasilan sendiri

dan mereka sangat bangga 

bisa memberi angpao kepada Cucu-cucu-nya

dari hasil keringat mereka sendiri 

selama 1 tahun bekerja.





Anda tidak perlu heran 

jika Anda pergi ke toilet di Changi Airport, mall,

restoran, petugas cleaning service-nya 

adalah Para Lansia.



 
Jadi selain Para Lansia itu bahagia 

karena di usia tua mereka masih bisa bekerja,
 
mereka juga bisa bersosialisasi 

dan sehat karena banyak bergerak.





Satu lagi sebagaimana di Negeri maju lainnya,
 
PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus 

buat Anak-anak dan Remaja di sana,

bahwa pekerjaan membersihkan toilet, 

meja makan di restoran dan sebagainya itu 
 
bukanlah pekerjaan hina,

 
 
sehingga Anak-anak tersebut 

dari kecil diajarkan 

untuk tahu menghargai Orang yang lebih tua,

siapapun mereka dan apapun profesinya.





Anak di sana dididik menjadi bijak 


dan terus memelihara rasa hormat 


dan sayang kepada Orangtuanya, 


apapun kondisi Orangtuanya. 


Meskipun Orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri, 


atau mungkin sudah selamanya terbaring di atas tempat tidur, 


Mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.






Mereka, warga negara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee
 
agar selalu mengenang 

saat mereka masih balita,
 
Orangtua mereka-lah yang membersihkan tubuh mereka 

dari semua bentuk kotoran,
 
memberi pula yang memberi makan,
 
kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri,
 
menggendong mereka 

kala mereka menangis meski dini hari,
 
dan merawatnya ketika mereka sakit.





Sumber:
Berita Vimala Dharma No.140/BVD/November/2011
Halaman 10-12