Dalam Kisah Jataka – Sonananda,
Sang Bodhisatta menyanyikan Kebajikan seorang Ibu dalam syair berikut ini:
Seorang Ibu adalah jalan menuju Surga, dan Anda adalah yang paling dicintainya.
Sang ibu sebagaimana pula Sang Ayah harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat,
Para Bijaksana memuji mereka yang memiliki nilai-nilai kebajikan ini.
Orangtua yang baik sepantasnya memperoleh seluruh penghormatan yang baik dari Anaknya,
Ia yang bijaksana akan menghormati mereka dengan melayani mereka dengan baik dan benar.
Di Dunia ini, dan di Surga setelah meninggal dunia Kebahagiaannya melimpah.
* * * * *
Baik, penuh kasih sayang, tempat perlindungan kita adalah ia yang telah menyusui kita.
Seorang Ibu adalah jalan menuju Surga, dan Anda adalah yang paling dicintainya.
Beliau merawat dan membesarkan kita dengan penuh perhatian;
berharap memperoleh berkah baik adalah Ia,
Seorang ibu adalah jalan menuju Surga, dan Anda adalah yang paling dicintainya.
Berdoa mengharapkan seorang Anak beliau berlutut di setiap tempat Suci sebelumnya.
Musim yang berubah diamati dan dipelajari dengan ilmu perbintangan yang akurat.
Selama masa kehamilan Beliau merasakan bahwa kasih sayangnya bertambah besar,
Dan segera Bayi yang belum sadar menjadi Sahabat Tercinta yang diketahuinya.
Hartanya selama setahun atau kurang yang dijaganya dengan perhatian penuh,
Kemudian melahirkan Bayinya dan semenjak saat itu nama sebagai seorang Ibu akan dipikulnya.
Dengan ASI dan lagu pengantar tidur beliau menenangkan Anaknya yang resah,
Memeluk Anaknya dalam lengannya yang hangat dan nyaman penderitaan Beliau akan dimulai.
Mengawasi Anaknya, yang tidak berdaya, agar terhindar dari angin ataupun suara ribut,
Mereka yang terlalu mencintai harta, dikatakan, harta Mereka akan segera lenyap
Seseorang yang mengabaikan Ibunya akan segera menyesali dengan harga yang dibayarnya.
Mereka yang terlalu mencintai harta, dikatakan, harta Mereka akan segera lenyap.
Seseorang yang mengabaikan Ayahnya akan segera menyesali dengan harga yang dibayarnya.
Pemberian hadiah, ucapan penuh cinta kasih, jasa baik lainnya bersama dengan harapan
Dalam pikiran tak berbeda yang tenang ditunjukkan dalam waktu dan tempat –
Nilai-nilai kebajikan ini terhadap dunia seperti as pada roda kereta tempur.
Kekurangan ini, tetap Nama Seorang Ibu terhadap Sang Anak akan melekat.
Sang ibu sebagaimana pula Sang Ayah harus diperlakukan dengan penuh rasa hormat,
Para Bijaksana memuji mereka yang memiliki nilai-nilai Kebajikan ini.
Karenanya Orangtua sepantasnya memperoleh semua pujaan, memiliki tempat tertinggi sendiri,
Oleh Para Bijaksana kuno Brahma dikatakan. Begitu besar kemasyuran mereka.
Orangtua yang baik sepantasnya memperoleh seluruh penghormatan yang baik dari Anaknya,
Ia yang bijaksana akan menghormati mereka dengan melayani mereka dengan baik dan benar.
Ia harus menyediakan makanan dan minuman bagi mereka, kebutuhan tempat tidur dan pakaian,
Harus memandikan dan meminyaki mereka dengan minyak
dan begitu pula dengan mencuci kaki mereka.
Pelayanan-pelayanan anak seperti demikian dipuji oleh Para Bijaksana
Di Dunia ini, dan di Surga setelah meninggal dunia Kebahagiaannya melimpah.
-Terjemahan Jataka Vol. V Halaman 173, 174
Sumber:
www.bukudharma.com
Judul: Rumah Tangga Bahagia - Dalam Sudut Pandang Agama Buddha
Oleh: Ven. K. Sri Dhammananda
Diterbitkan Oleh: Vidyasena Production, Yogyakarta
Halaman 78-79