"Mohon ajari-lah,
Bagaimana membalas atau mengembalikan Kebaikan yang mendalam
dari ke-dua Orangtua kami."
Pada waktu itu Tathagata memakai delapan macam suara yang sangat dalam dan bersih,
seraya berkata kepada Kumpulan Besar itu,
"Kalian semua harus mengerti dan mengetahui ini, sekarang akan Ku-jelaskan beberapa segi dari hal ini."
"Bila seseorang memikul Ayah-nya dengan bahu kiri-nya
dan Ibu-nya dengan bahu kanan-nya
dan oleh karena berat-nya menembus tulang sumsum-nya
sehingga tulang-tulang-nya hancur menjadi debu
karena beban berat mereka,
dan Anak tersebut mengelilingi Puncak Semeru
selama seratus ribu kalpa lama-nya,
sehingga darah yang mengucur
membasahi pergelangan kaki-nya,
Anak tersebut belum dapat membalas Kebaikan yang mendalam dari Orangtua-nya."
* * *
"Bila seorang Anak selama waktu satu kalpa
yang penuh dengan kesukaran dan kelaparan,
memotong sebagian dari daging badan-nya
demi memberi makan ke-dua Orangtua-nya
dan ini diperbuat-nya sebanyak debu
yang dilalui dalam perjalanan ratusan ribu kalpa,
Anak tersebut belum dapat membalas Kebaikan yang dalam dari Orangtua-nya."
* * *
"Bila ada seorang Anak yang demi Orangtua-nya,
mengambil sebuah pisau yang tajam
dan mencungkil ke-dua belah mata-nya
dan mempersembahkan-nya kepada Tathagata,
dan terus dilakukan-nya hingga beratus-ratus ribu kalpa,
Anak tersebut masih tetap belum dapat membalas Kebaikan yang mendalam dari Orangtua-nya".
* * *
"Bila seorang Anak demi Ayah dan Ibu-nya
mengambil sebuah pisau tajam
dan mengeluarkan Jantung dan Hati-nya
sehingga darah mengucur dan menutupi tanah
dan ini ia lakukan dalam beratus ribu kalpa,
tiada sekalipun mengeluh tentang kesakitan-nya,
Anak tersebut tetap belum dapat membalas Kebaikan yang besar dari Orangtua-nya".
* * *
"Bila seorang Anak yang demi Orangtua-nya
menelan butiran-butiran besi yang mencair
dan berbuat demikian hingga beratus ribu kalpa,
Orang itu tetap belum dapat membalas Kebaikan yang mendalam dari Orangtua-nya".
* * *
"Bila seorang Anak demi Orangtua-nya,
menghancurkan tulang-tulang-nya sendiri sampai ke sumsum
dan melakukan-nya hingga beratus ribu kalpa,
Anak tersebut tetap belum dapat membalas Kebaikan yang besar dari Orangtua-nya".
* * *
"Jika seorang Anak demi Orangtua-nya,
menahan ratusan ribu pisau dan panah pada tubuh-nya,
dan hal ini dilakukan-nya hingga beratus ribu kalpa,
Anak tersebut tetap belum dapat membalas Budi Baik yang besar dari Orangtua-nya".
* * *
"Bila ada seorang Anak yang demi Orangtua-nya,
dalam keadaan terbakar
mempersembahkan tubuh-nya kepada Buddha,
dan melakukan-nya selama ratusan ribu kalpa,
Anak tersebut masih tetap belum dapat membalas Jasa Kebajikan dari Orangtua-nya".
Ketika itu, setelah mendengar penjelasan Buddha tentang Kebajikan Orangtua-nya,
setiap Orang dalam Kumpulan Besar itu menangis dan merasakan kepedihan dalam Hati-nya.
Mereka merenungkan-nya dan segera merasa malu dan berkata kepada Sang Bhagava,
"Oh, Sang Bhagava,
Bagaimana kami dapat membalas Kebaikan yang dalam dari Orangtua kami ?"
Hyang Buddha menjawab,
"Wahai Siswa-siswa-Ku, jika kalian ingin membalas Jasa Kebajikan Budi Baik dari ke-dua Orangtua..."
"Demi mereka tulis dan perbanyak-lah Sutra ini,
sebarluaskan demi Kebajikan semua mahluk serta kumandangkan-lah Sutra ini.
Segera-lah bertobat atas pelanggaran-pelanggaran dan kesalahan-kesalahan.
Atas Nama Orangtua kalian, berikan-lah persembahan kepada Buddha, Dharma, Sangha."
Demi Orangtua, patuh-lah kepada Perintah dan hanya memakan makanan suci dan bersih.
Tumbuh kembangkan Kebajikan dari praktek ber-Dana.
Ini-lah kekuatan yang diperoleh,
semua Buddha akan selalu melindungi Orang yang demikian itu
dan dapat dengan segera menyebabkan Orang-orang Tua mereka lahir kembali di Surga,
untuk menikmati segala Kebahagiaan dan meninggalkan penderitaan-penderitaan Neraka.
Sumber:
* Sutra Kebaikan dan Kasih Yang Mendalam Dari Orangtua Dan Kesulitan Untuk Membalas-Nya
( SUTRA BAKTI SEORANG ANAK )
* www.dhammacitta.org