JIKA BERTANYA SEBAB KEHIDUPAN SEBELUMNYA
YAITU APA YANG DITERIMA PADA KEHIDUPAN INI
JIKA BERTANYA AKIBAT KEHIDUPAN MENDATANG
YAITU APA YANG DIPERBUAT PADA KEHIDUPAN INI
Jangan meremehkan kejahatan
dengan mengatakan bahwa kejahatan yang ku-lakukan kecil sekali,
tidak akan berakibat apa-apa kepada-ku,
tetapi sebenarnya ibarat air yang jatuh setetes demi setetes
akhirnya dapat memenuhi sebuah gentong.
Demikianlah Orang yang dungu sedikit demi sedikit mengisi diri-nya dengan kejahatan.
Tidak di langit, tidak di tengah samudera,
juga tidak di dalam gua atau di puncak gunung;
tidak ada suatu tempat pun di dunia ini
yang dapat dipakai Orang untuk menghindarkan diri dari akibat perbuatan-nya yang jahat.
Di Alam ini ia menderita, juga di Alam sana
Di ke-dua Alam ini Orang jahat menderita
Ia menderita karena diganggu oleh pikiran-nya
Ia akan lahir di Neraka dicengkeram oleh derita
* * *
Jangan meremehkan Kebajikan
dengan mengatakan bahwa Kebajikan yang ku-lakukan hanya sedikit,
tak akan membawa Pahala bagi-ku.
Tetapi sebenarnya,
ibarat air yang jatuh setetes demi setetes
akhirnya Orang yang Bijaksana mengisi diri-nya
sedikit demi sedikit dengan Kebajikan.
Di Alam ini ia berbahagia, juga di Alam sana
Di ke-dua Alam ini Orang yang Baik hidup bahagia
Ia berbahagia dalam menikmati Kebahagiaan
Ia menerima Pahala dari Perbuatan-nya yang baik.
Sumber :
* Buku Sumbangan Para Dermawan di Vihara / Kelenteng
* Sutra Online