Cari Blog Ini

12 Desember 2013

Kitab Pai Suei Lao Zen - Ratusan Bakti

1. 

Dunia mementingkan bakti, bakti harus diutamakan, dengan adanya bakti, seisi Keluarga akan selalu mendapatkan ketentraman dan keselamatan.


2. 
Orang yang berbakti akan mendapatkan Anak yang berbakti pula, 
Anak yang berbakti pasti-lah bijaksana dan berbudi.


3. 
Bakti merupakan langkah pertama dalam norma kemanusiaan, seseorang yang berbakti, kelak setelah meninggal akan menjadi Dewa.





4. 
Sejak dahulu kala Pejabat-pejabat yang setia merupakan Orang yang berbakti, Raja memilih Pejabat yang bijaksana atas dasar bakti dan kejujuran.


5.
Setulus hati berbakti pada Orang tua, berbakti tidak terletak pada masalah sandang dan pangan.


6.
Bakti yang termulia adalah bakti yang berasal dari lubuk hati, berbakti pada Orang tua, sekali pun dimarahi tetap tidak membantah.


7.
Sayangnya manusia di Dunia tidak mengenal bakti, kembali-lah melaksanakan bakti sesuai dengan hati nurani.


8. 
Segala sesuatu tidak lancar karena tidak berbakti, 
tak tahu-nya bakti dapat mengharukan Tuhan.


9.
Tidak ada cara lain untuk berbakti pada Orang tua selain bersikap patuh, bakti tidak membedakan pria dan wanita.


10. 
Rezeki dan kemakmuran yang diperoleh semuanya berasal dari bakti, Tuhan memperlakukan Orang yang berbakti secara istimewa.


11.
Setiap Orang dapat berbakti pada Orang tua-nya, 
berbakti dan menghormati Orang tua ibarat menghormati Tuhan.


12. 
Anak lelaki yang berbakti akan kelihatan dari tutur kata-nya, 
Menantu perempuan yang menjalankan bakti akan terpancar dari wajah-nya.


13. 
Apabila dapat berbakti kepada Mertua, selain dipuji sebagai seseorang yang berbakti, juga dinilai sebagai seseorang yang berbudi luhur.


14. 
Untuk mendapatkan nama baik, wanita terlebih dahulu harus belajar berbakti, bahkan di dalam “3 Panutan dan 4 Budi kewanitaan”, bakti juga menempati tempat pertama.


15. 
Berbakti dalam masyarakat akan dihormati Orang, berbakti dalam Keluarga, seiisi Keluarga akan bahagia.


16.
Anak yang berbakti akan selalu mendorong Orang lain untuk menjalankan bakti, bakti merubah adat istiadat dan moral Manusia menjadi baik.


17. 
Semasa hidup-nya Orang berbakti akan mempunyai nama yang harum, setelah meninggal perbuatan-nya akan dikenang Orang selamanya.


18.
Dalam menangani dan menyelesaikan masalah, bakti memberikan kekuatan yang besar, 
bakti dapat mengharukan Langit dan Bumi.


19. 
Kitab dan sastra bakti mengajarkan manusia untuk berbakti,berbakti kepada Orang tua dan Leluhur.


20.
Orang tua melahirkan Anak juga merupakan bentuk bakti, dapat berbakti merupakan Orang yang baik.


21.
Apabila Orang dapat berbakti kepada Orang tua-nya, 
kelak Anak Cucu-nya juga akan berbakti kepada-nya.


22. 
Jika tidak tahu berbakti pada Orang tua, kelak sengsara jangan-lah menyalahkan Tuhan.


23. 
Seorang Anak yang berbakti akan mempunyai wajah yang penuh kedamaian, 
bila dapat berbakti dan rukun dengan Saudara-saudara, 
dengan sendirinya akan selalu berada dalam keadaan yang selamat.


24. 
Semasa Orang tua masih hidup, yang seharusnya berbakti tetapi tidak dilaksanakan, setelah Orang tua meninggal baru hendak berbakti, menyesal pun sudah tiada berguna.


25.
Berbakti harus dari lubuk hati, bukan hanya penampilan luar saja, berbakti harus dijalankan bukan hanya di mulut saja.


26. 
Orang yang berbakti memimpin Keluarga, sekeluarga akan bahagia, Orang yang berbakti mengatur Keluarga, seluruh Rakyat akan aman sentosa.


27. 
Kemakmuran berasal dari bakti, 
dengan adanya bakti maka terbentuklah kedamaian.


28. 
Melaksanakan bakti tidak membedakan kaya dan miskin, 
yang bisa memahami isi hati Orang tua dengan baik adalah Orang yang berbakti.


29.
Sesama Keluarga bisa rukun, dan akur merupakan wujud dari bakti, dengan sikap bersabar dan mengalah maka sempurna-lah bakti-nya.


30.
Dapat berbakti dalam keadaan sulit baru-lah kelihatan bakti yang sesungguhnya, dengan wajah yang berbakti menggembirakan Orang tua.


31.
Selagi Orang tua kita hidup kita wajib berbakti, Anak yang berbakti harus mengerti kesepian yang dirasakan Orang tua-nya yang menjanda atau menduda.


32. 
Cepatlah melaksanakan bakti karena waktu berlalu dengan cepat, 
BERBAKTI ADALAH KEWAJIBAN KITA, 
namun usia Orang tua kita terletak di tangan Tuhan.


33. 
Berbakti pada saat Orang tua hidup barulah merupakan bakti yang sesungguhnya, menunaikan bakti sesudah orang tua meninggal sudah tidak ada arti-nya lagi.


34.
Bakti merupakan pusaka yang diwariskan secara turun-temurun, 
bakti membawa rasa damai dan kesuka-citaan.


35. 
Anak kambing menyusu sambil berlutut karena tahu berbakti, burung gagak berbakti dengan merawat kembali induk-nya.


36.
Sebagai Manusia jika tidak tahu berbakti, masih kalah dibandingkan dengan binatang, suatu hal yang sangat menyedihkan.


37. 

Sebanyak apa pun perbuatan baik yang kita lakukan, 
bakti adalah yang paling utama, 
ketahui-lah bahwa bakti adalah sumber dari segala perbuatan baik.



38.
Menyembah Buddha dan melakukan perbuatan baik juga termasuk bakti, bakti dengan mengandalkan kekuatan Tuhan akan dapat mencapai Surga.


39. 
Bakti amat-lah luhur dan mulia, 
kemuliaan-nya tiada terhingga dan tiada terbatas.


40.
Pada syair di atas, setiap kalimat tidak terlepas dari kata “Bakti”, jika terpisah dari bakti maka Norma Kemanusiaan pun menjadi kacau.


41. 
Membaca sepuluh kali syair ini akan tercakup ribuan bakti, membaca seratus kali syair ini maka lengkaplah bakti tersebut.


42. 
Sering-sering-lah membaca syair ini, syair “Ratusan Bakti” ini 
dapat menghilangkan bencana 
dan 
membuat kita terhindar dari musibah.



Sumber: 
http://cinaklasik.blogspot.com/2010/01/blog-post.html