1.
Dianjurkan kepada Manusia agar jangan berbuat jahat, ketahui-lah bahwa tiga kaki di atas kepala ada Dewa-nya. Segala perbuatan kita dilihat dengan jelas oleh Para Dewa.
2.
Perbuatan baik maupun perbuatan jahat, akhirnya pasti ada balasan-nya,
ini tergantung apakah cepat atau lambat saja.
3.
Saat yang paling menentukan (perencanaan) dalam satu tahun adanya pada saat musim semi (awal tahun). Saat yang paling menentukan dalam satu hari, adanya pada pagi hari. Pepatah mengatakan awal yang baik, akan menjamin suatu keberhasilan.
4.
Yang paling menentukan dalam suatu Keluarga, terletak pada adanya kerukunan.
Yang paling menentukan dalam suatu kehidupan Manusia terletak pada adanya ketekunan.
5.
Apabila Ayah dan Anak saling rukun, maka karya Keluarga tidak akan merosot.
Apabila Sesama Keluarga saling rukun, maka Keluarga tidak akan terpecah.
6.
Orang yang mempunyai Anak, miskin-nya tidak akan lama.
Orang yang tidak mempunyai Anak, kaya-nya tidak akan lama.
7.
Segala hal tidak dapat diperhitungkan oleh Manusia, seluruh hidup kita semuanya sudah merupakan suratan takdir. Apabila dalam nasib kita memang ada keberuntungan itu, maka akhir-nya pasti akan datang juga. Tetapi apabila dalam nasib kita tidak ada keberuntungan itu, sampai akhir-nya pun tidak bakalan ada.
8.
Seseorang saat dalam kesulitan keuangan, mau melakukan usaha apa pun akan sulit berhasil, sekali pun dia mempunyai banyak rencana, tanpa didukung dengan keuangan yang memadai, semua ini akan sia-sia saja.
9.
Kalau sedang dirundung malang, rumah yang bocor malah semakin mengundang hujan yang turun bermalam-malam, menjalankan kapal pun ketemu angin haluan.
10.
Apabila ada jodoh-nya, maka Orang yang terpisah ribuan “li”-pun akan saling jumpa, tetapi apabila tidak ada jodoh-nya maka sudah berseberangan pun tidak akan saling jumpa.
11.
Orang yang miskin biar tinggal-nya di kota yang ramai sekali pun tidak ada yang mengenal-nya, tetapi Orang kaya biar tinggal-nya di gunung sana, tetap saja ada Famili-nya dari tempat yang jauh.
12.
Apabila Naga terdampar di air dangkal maka ia akan dipermainkan udang, apabila harimau terdampar di perkampungan, maka ia akan ditindas anjing.
13.
Sedang Sungai Huang He saja ada saat-nya air-nya menjadi jernih,
mana mungkin Manusia tidak akan ketemu saat-nya bernasib baik.
14.
Di rumah kita tidak bisa melayani Tamu dengan baik, setelah kita bertamu ke rumah Orang baru-lah sadar tidak ada Orang yang rela melayani kita.
15.
Apabila ketemu kesempatan baik dan tidak dimanfaatkan, malah pulang dengan tangan kosong, maka bunga Thau Hua yang ada di mulut goa pun menertawakan kita.
16.
Apabila banyak duit dan banyak arak maka Saudara kita pun banyak pula, tetapi saat kita sangat membutuhkan pertolongan maka satu Orang pun tidak kelihatan batang hidung-nya.
17.
Perasaan atau hubungan antar Manusia bagaikan kertas dan sangat tipis, kejadian di Dunia ini bagaikan permainan catur, tidak ada satu babak pun yang persis sama.
18.
Mau menanam bunga tetapi bunga-nya tidak mau tumbuh, tiada niat menanam “Liu” malah tumbuh-nya begitu rindang.
19.
Kita mengenal Orang bagaikan menggambar harimau, hanya dapat digambar kulit-nya saja dan sulit untuk digambarkan tulang-nya, kenal Orang hanya mengenal wajah-nya saja, tetapi tidak mengenal isi hati-nya.
20.
Bertemu dengan Seseorang harus kita perlakukan seakan dia adalah Teman yang telah kita kenal baik, dengan sikap tulus baru-lah nanti-nya tidak akan timbul persengketaan.
21.
Ketemu Orang lain, kita hanya boleh berbicara 30% dari maksud hati saja, kita belum boleh mencurahkan seluruh isi hati kita.
22.
Menyenangkan Orang kaya, semua Orang lakukan, tetapi menolong Orang yang sangat membutuhkan bantuan justru tidak terjadi di dunia ini.
23.
Kalau tidak percaya lihat saja dalam perjamuan, selalu Orang kaya yang disulangi terlebih dahulu.
24.
Meminta bantuan seharusnya meminta bantuan pada Orang yang berbudi, membantu Orang lain seharusnya-lah membantu Orang yang benar-benar dalam keadaan terdesak.
25.
Pada saat kehausan satu tetes air saja bagaikan embun yang sangat menyejukkan, tetapi setelah seseorang mabuk, adalah lebih baik untuk tidak menambahkan arak lagi kepada-nya.
26.
Di gunung ada juga pohon yang berumur 1.000 tahun, di Dunia ini sulit ditemukan Orang yang berumur 100 tahun.
27.
Di Dunia ini kalau mau menjaga hubungan Manusia tetap baik, maka kalau sudah menjual barang dengan sistem hutang, jangan-lah dikejar tagihan-nya.
28.
Jangan melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan Orang lain, dengan demikian maka di Dunia ini seharusnya tidak ada Orang yang sangat marah kepada kita.
29.
Gosip atau masalah timbul hanya karena kita banyak bicara, persoalan atau kerisauan timbul dikarenakan kita suka menonjolkan diri.
30.
Pohon yang layu saat ketemu musim semi, bagaikan hidup kembali, tetapi Manusia tidak mungkin menjalani masa muda untuk ke-dua kali-nya.
31.
Bisa berjumpa karena ada jodoh,
bisa menaiki kapal bersama-sama, itu tidak tahu merupakan jodoh dari berapa kelahiran,
demikian juga bisa
sebagai Suami Istri, itu pun merupakan jodoh dari berapa kelahiran.
32.
Walaupun budi Orang Tua demikian besar-nya, akhir-nya terpaksa berpisah juga, hubungan Suami dengan Istri yang demikian baik pun harus berpisah juga.
33.
Manusia bagaikan burung yang tinggal dalam hutan yang sama, apabila batas waktu-nya telah tiba maka masing-masing terbang terpisah.
34.
Bunga dan pepohonan juga berupaya memanfaatkan waktu-nya musim semi
untuk berkembang dengan baik,
Manusia mana boleh menghabiskan waktu yang berharga dengan sia-sia.
35.
Wanita cantik jangan sampai menjadi tua, apabila sudah tua, maka kecantikan-nya akan hilang sama sekali, demikian juga seorang yang suka berfoya-foya atau berpelesiran, kalau sudah tidak ada duit-nya, dia pun sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
36.
Memilih Pasangan hidup jangan terlalu rewel, asalkan kira-kira tidak terlalu jelek, maka walaupun tidak dirias, dia masih tetap lumayan cantik-nya.
37.
Bunga Mu Tan hanya kelihatan saja bagus, tetapi tidak ada nilai-nya, bunga Cau walaupun kecil, tetapi bisa menghasilkan buah yang berguna.
38.
Rumah tingkat (biasanya dipakai untuk melihat sesuatu dari atas-nya) yang dekat di air terlebih dahulu dapat melihat bulan, bunga dan pohon yang menghadap ke matahari terlebih dahulu mendapatkan musim semi.
39.
Manusia hidup di Dunia ini walaupun betapa hebat-nya dia, akhir-nya semuanya juga sama, lihat-lah Bulan yang ada di atas sana, ia telah menyinari begitu banyak Orang-orang zaman dulu, tetapi dimana-kah Orang-orang itu sekarang ?
40.
Kuda jalan-nya tidak kuat dikarenakan kurus, Manusia tidak jangak (playboy) hanya kalau sudah miskin. Siapa yang tidak diomongin Orang di belakang-nya, siapa pula yang tidak membicarakan Orang lain ?
41.
Air sungai sebentar naik sebentar surut, hati Orang licik juga sebentar-sebentar berubah.
42.
Sungai Chang Ciang ombak belakang-nya mendesak ombak di depan-nya, di Dunia ini Orang-orang baru menggusur Orang-orang lama.
43.
Tanpa usaha keras tidak akan membawa hasil, tunas bambu kalau tidak terlepas kulit-nya tidak bisa menjadi bambu, ikan karena terus bersusah payah melawan arus baru-lah berpeluang berubah menjadi Naga.
44.
Waktu berlalu dengan cepat sekali, teringat sewaktu masih Anak-anak kita menaiki kuda-kuda-an, sekarang dilihat-lihat sudah menjadi Kakek yang penuh ubanan.
45.
Setelah melalui tanggal 15, bulan pun semakin redup, Manusia setelah sampai pada usia setengah baya, maka segala-nya pun menurun.
46.
Anak dan Cucu kita mempunyai rezeki-nya masing-masing, jangan-lah demi Anak Cucu itu kita menjadi budak pekerja.
47.
Orang yang tiba-tiba menjadi kaya, tidak akan tahu memanfaatkan keadaan baru ini, begitu juga Orang yang tiba-tiba jatuh miskin, akan sulit sekali merubah tradisi Keluarga-nya yang telah terbiasa dengan kemewahan.
48.
Orang berbicara dengan Teman yang mengetahui isi hati-nya, kalau bukan Teman yang mengetahui isi hati, jangan-lah isi hati kita curahkan.
49.
Apabila seseorang durhaka kepada Orang Tua-nya,
maka sekali pun rajin sembahyang, hal itu tidak ada guna-nya.
50.
Apabila seseorang terhadap Saudara-nya sendiri tidak akur, maka kalau ia bergaul dengan Orang yang banyak sekali pun tidak ada guna-nya.
51.
Apabila seseorang suka berzinah dan berjudi, maka sekali pun ia rajin dan hemat, hal itu tidak ada guna-nya.
52.
Orang yang berhutang selalu benci kepada Orang yang memberikan pinjaman, Orang yang tidak berbakti malahan membenci Orang Tua-nya.
53.
Seorang Anak yang tahu membalas budi, tidak akan mengeluh kalau Ibu-nya jelek,
seekor anjing tidak mengeluh kalau Tuan-nya miskin.
54.
Meng Ciang Ni demi mengantarkan baju dingin, sepanjang jalan diri-nya mengalami banyak kesusahan.
55.
Ting Lan berbakti kepada Orang Tua-nya, mengukir kayu dijadikan sebagai Ayah dan Ibu-nya.
Ting Lan berbakti kepada Orang Tua-nya, mengukir kayu dijadikan sebagai Ayah dan Ibu-nya.
56.
Segala-nya adalah takdir, sedikit pun tidak dapat ditetapkan Manusia.
57.
Di gunung ada pohon yang lurus, di Dunia ini boleh dikatakan tidak ada Orang yang jujur.
58.
Orang yang dikenal demikian banyak-nya di Dunia ini, tetapi yang mengerti isi hati kita ada berapa Orang ?
59.
Jangan percaya seseorang itu jujur hanya dari penampilan-nya, harus diwaspadai pula Orang yang kelihatan-nya baik, bisa jadi hati-nya justru sangat berbahaya.
51.
Apabila lautan menjadi kering, maka akhir-nya kelihatan dasar-nya, tetapi Manusia sekali pun telah mati, tetap tidak ketahuan isi hati-nya.
52.
Obat hanya dapat menyembuhkan penyakit palsu, tetapi arak tidak dapat mengobati kesedihan yang sesungguh-nya.
53.
Sekali pun bisa merubah batu menjadi emas, hati Manusia masih belum merasa puas.
54.
Mencari uang selalu mengeluh uang-nya tidak cukup banyak, tetapi kalau uang terlalu banyak hal itu akan mencelakakan diri dan juga mencelakaan Orang lain.
55.
Dekat ke sungai akan mengenal sifat ikan, dekat dengan burung akan mengenal suara burung.
56.
Dari perjalanan yang jauh dapat diketahui kekuatan kuda-nya, setelah persoalan-nya lama, baru akan ketahuan isi hati Orang-nya.
57.
Apabila dua Orang sehati dan setujuan, maka akan ada cukup uang untuk membeli emas.
58.
Apabila masing-masing berlainan tujuan dan hanya mementingkan diri sendiri, maka untuk membeli jarum saja tidak-lah mempunyai uang yang cukup.
59.
Kalau ada duit, maka kata-kata-nya adalah benar, kalau tidak ada duit maka kata-kata-nya tidak benar.
60.
Uang bukan-lah segala-gala-nya,
uang bagaikan barang yang tiada berguna,
uang bagaikan barang yang tiada berguna,
justru sikap suka membantu Orang
adalah sesuatu yang sangat bernilai tinggi.
61.
Melakukan segala sesuatu perlu tenaga, kalau tenaga kita kecil, jangan-lah memikul beban berat, kalau kata-kata kita tidak bertenaga, jangan-lah menasehati Orang.
62.
Kalau tidak ada duit jangan bergabung dengan Orang ramai, kalau mendapatkan kesusahan jangan pergi mencari Sanak Keluarga.
63.
Orang-nya sudah tua tetapi hati-nya tetap tidak tua, walaupun Orang-nya miskin tetapi tidak miskin cita-cita.
64.
Manusia tidak mungkin selamanya hidup dalam keadaan yang baik terus, demikian juga bunga tidak mungkin selamanya mekar.
65.
Kalau sudah tahu di gunung ada harimau-nya, jangan-lah lagi melewati gunung itu.
66.
Kalau ingin tahu cara-nya yang baik untuk berpantang arak, yaitu dengan mata kepala sendiri secara sadar melihat Orang yang lagi mabuk.
67.
Jangan menganggap kita sendiri sudah yang jalan paling awal, berbuat paling awal, sebenarnya banyak sekali Orang lain yang lebih awal dari kita.
68.
Kalau minum arak mau-nya minum dengan Orang yang sehati dengan kita, sedangkan syair hanya dibacakan terhadap Orang yang mengerti saja.
69.
Harimau masih boleh didekati, Orang yang sudah dikenal baik pun tidak boleh terlalu didekati.
70.
Orang yang mempergunjingkan Orang lain, dia sendiri bukan-lah merupakan Orang yang baik.
71.
Manusia kalau tidak dinasehati tidak tahu berbuat baik, lonceng kalau tidak dipukul tidak akan berbunyi.
72.
Jalan kalau tidak dijalani tidak akan sampai, pekerjaan kalau tidak dikerjakan tidak akan selesai.
73.
Kalau ada Tamu datang tetapi tidak dilayani dengan baik, dikhawatirkan ini merupakan tindakan Orang yang bodoh.
74.
Seorang Istri yang bijaksana membuat Suami-nya menjadi terhormat, seorang Istri yang jahat membuat Suami-nya menjadi gagal.
75.
Waktu kecil adalah Saudara kandung, setelah besar masing-masing mempunyai tanggung jawab-nya masing-masing (jangan terlalu mengendalkan Saudara kita).
76.
Cemburu terhadap kekayaan Orang sebenarnya tidak-lah baik, tetapi jangan-lah sekali-kali sampai kita cemburu akan apa yang dimakan Orang lain; kadang-kadang kita bisa membenci seseorang, tetapi jangan-lah sampai membenci Orang yang telah meninggal dunia.
77.
Orang yang baik selau ditindas Orang, kuda yang baik ditunggangi Orang.
78.
Saudara kandung adalah Saudara kandung, untuk menyeberangi sungai perlu membayar. (walaupun terhadap Sesama Saudara, masalah jual beli harus-lah jelas dan tegas).
79.
Orang kaya memikirkan tahun-tahun yang akan datang, Orang miskin hanya memikirkan yang ada di depan mata saja.
80.
Suami-Istri saling rukun, bagaikan chin (alat musik petik dengan 5 senar) dengan se (alat musik petik dengan 10 senar) juga bagaikan seruling dengan selaput getar-nya.
81.
Negara yang kacau mengharapkan tenaga seorang Panglima yang baik,
Keluarga yang miskin mengharapkan tenaga seorang Istri yang bijaksana.
82.
Dalam Keluarga kita tidak mempunyai Anak yang berbakat, dari mana datang-nya jabatan kenegaraan ?
83.
Saling jumpa saja gampang untuk menjaga persahabatan, tetapi kalau sudah lama tinggal bersama sulit untuk menjadi Orang yang baik.
84.
Rumput pembawa alamat baik, apabila tumbuh-nya di tempat yang tidak tepat (depan pintu), hal yang biasanya dinilai baik ini (adanya rumput tersebut) lebih baik jangan ada.
85.
Lebih baik memperoleh sesuatu dengan cara yang benar, jangan-lah mencari kesempatan dalam kesempitan.
86.
Ingin mendapatkan hidup yang kaya dan terpandang, perlu melakukan usaha yang mati-mati-an.
87.
Apabila Orang tidak mengerti akan kebenaran dari zaman dahulu hingga kini, maka maka kuda dan lembu jika dibandingkan dengan Manusia yang berpakaian rapi pun tidak ada beda-nya.
88.
Sekali berbicara dengan seorang yang bijaksana, melebihi kita sekolah selama 10 tahun.
89.
Bergaul hendak-lah dengan Orang yang lebih unggul dari saya, jika yang keadaan-nya sama dengan saya, lebih baik tidak usah.
90.
Biasanya pertama-tama Orang dapat bergaul dengan baik, tetapi setelah beberapa hari kemudian maka hubungan-nya pun sudah mulai renggang.
91.
Belajar harus-lah dengan sesungguh hati, satu huruf saja nilai-nya sangat-lah tinggi.
92.
Apabila keberuntungan menjauh, maka emas pun berubah menjadi besi
tetapi saat keberuntungan datang maka besi pun berubah menjadi emas.
93.
Salahkan diri apabila dahan-nya tidak berdaun, jangan salahkan matahari yang tidak adil.
94.
Tinggal dan menumpang lama di rumah Orang, akan membuat kita dipandang rendah, apabila seorang yang miskin datang, maka sanak Keluarga-nya pun akan menjauh.
95.
Untuk mempertahankan sesuatu itu agar tetap baik adalah sulit sekali, tetapi untuk merusak-nya adalah terlalu gampang.
96.
Berbuat baik paling mendatangkan kegembiraan,
berbuat jahat tidak dapat lari dari tanggung jawab.
97.
Perbuatan yang baik boleh dilakukan,
perbuatan jahat jangan-lah dilakukan.
98.
Orang yang menuruti kehendak Tuhan akan bertahan hidup, Orang yang melawan kehendak Tuhan akan binasa.
99.
Perbuatan yang baik akan mendatangkan balasan yang baik,
perbuatan jahat akan mendapat ganjaran-nya.
100.
Bukan-nya tidak ada balasan-nya, tetapi hanya waktu saja yang belum sampai.
101.
Bisa menahan diri harus-lah menahan diri, bisa bersabar harus-lah bersabar.
102.
Apabila tidak bisa menahan diri dan bersabar, maka perkara kecil bisa berubah menjadi besar.
103.
Manusia mati demi uang, burung mati demi makanan.
104.
Berselisih bukan suatu hal yang baik, kalau pun kita berhasil menang, tetap saja tidak luput dari kerugian.
105.
Manusia hidup dalam satu kehidupan, rumput hidup dalam satu musim.
106.
Sesama Saudara kandung saling mencelakai, maka Saudara yang demikian itu lebih parah lagi dibanding dengan Orang yang tidak kita kenal.
107.
Naga melahirkan Anak Naga, harimau melahirkan Anak macan.
108.
Orang miskin tidak bisa berbicara, air rata tidak bisa mengalir.
109.
Meninggalkan keduniawian untuk pergi membina diri, apabila bisa tetap mempertahankan tekad-nya yang semula, itu sudah lebih dari cukup untuk mencapai ke-Buddha-an.
110.
Di rumah segala sesuatu-nya menuruti Orang Tua, setelah menikah maka segala sesuatu-nya menuruti Suami.
111.
Bisa menjadi Pasangan Suami Istri,
ini merupakan jodoh hasil pembinaan selama ratusan kelahiran,
harus-lah disayangi.
112.
Membesarkan Anak agar mempunyai sandaran di hari tua, menyimpan biji untuk mengantisipasi datang-nya wabah kelaparan.
113.
Membesarkan Anak laki-laki tanpa dididik, hal ini lebih parah daripada memelihara babi.
114.
Yang pertama tiba menjadi Raja, yang belakangan menjadi Menteri-nya.
115.
Melatih Tentara selama seribu hari, justru hanya untuk dipakai pada saat berperang melawan musuh saja.
116.
Pejabat mempunyai hukum atau peraturan-peraturan resmi, Rakyat pun mempunyai perjanjian tidak resmi yang saling mengikat.
117.
Mata Langit dapat melihat segala-gala-nya, setiap perbuatan akan cepat sekali mendapatkan balasan-nya.
118.
Walaupun bagaimana keras-nya hati Manusia, tetap tidak bisa melawan tegak-nya hukum, maka diibaratkan hati Manusia bagaikan besi, hukum negara bagaikan tungku api.
119.
Kejadian yang berlalu jangan dibicarakan lagi, air yang sudah ditumpahkan sulit untuk dikumpulkan kembali.
120.
Sepatah kata yang sudah terucap, maka dengan 4 ekor kuda pun sulit untuk mengejar-nya kembali.
121.
Apabila kata-kata yang diucapkan tidak mengena pada masalah-nya, maka seribu kata pun tidak ada guna-nya.
122.
Emas tidak ada yang palsu, karena bisa diuji, A Wei (sejenis tanaman untuk obat) karena langka-nya, maka tidak bisa didapatkan yang asli.
123.
Orang bodoh takut sama Istri-nya, Istri yang bijaksana hormat kepada Suami-nya.
124.
Lebih baik Orang lain bersalah kepada kita, dan jangan sampai kita bersalah kepada Orang lain.
125.
Orang miskin cita-cita-nya menjadi pendek, sama dengan kuda yang kurus, bulu-nya menjadi kelihatan panjang.
126.
Hidup dan mati sudah suratan takdir, bisa kaya dan terpandang adalah tergantung pada Tuhan.
127.
Kota Chang An walaupun begitu menyenangkan, tetapi bukan-lah tempat tinggal kita selamanya (terlalu santai sehingga tidak mempunyai semangat untuk bekerja).
128.
Pencuri adalah Orang licik, tetapi akal-nya melampaui akal seorang yang berbudi mulia.
129.
Melihat Manusia hanya dengan melihat air muka-nya saja sudah dapat diketahui apakah dia itu Orang baik atau Orang jahat, melihat kuda, hanya dengan melihat warna bulu-nya saja sudah dapat diketahui apakah ia nya kuda yang unggul atau tidak.
130.
Apabila sesuai dengan kebenaran, maka hal itu boleh dikerjakan, jangan-lah berebut hanya karena sedikit manfaat atau keuntungan.
131.
Orang yang berbudi juga ingin mendapatkan uang, asalkan didapat dengan cara yang benar.
132.
Orang licik menginginkan uang, tidak memperdulikan cara-nya, walaupun hal itu akan menurunkan kehormatan-nya.
133.
Manusia mati meninggalkan nama, harimau mati meninggalkan belang.
134.
Tempat yang ramai adalah tempat yang baik untuk mencari uang tetapi tempat itu juga banyak keributan-nya, untuk tempat tinggal yang nyaman sebaiknya dicari tempat yang agak tenang.
135.
Sering kali sesuatu kejadian datang-nya begitu menghebohkan, bagaikan angin dan hujan deras, tetapi setelah persoalan-nya selesai maka pergi-nya pun bagaikan debu yang ringan.
136.
Suatu Keluarga apabila menghadapi kesulitan selalu mengandalkan Anak Sulung-nya, suatu Kerajaan apabila menghadapi kesulitan selalu mengandalkan Pejabat-pejabat Tinggi-nya.
137.
Apabila gunung-nya tinggi maka air-nya pun dalam, apabila tanah-nya tandus maka Orang-nya pun miskin.
138.
Manusia seharusnya-lah berbuat Kebaikan,
bagi Keluarga yang memupuk Kebaikan,
pasti-lah akan mendapatkan keberuntungan yang melimpah.
139.
Keluarga yang berbuat kejahatan, pasti akan mengalami musibah yang beruntun.
140.
Menasihati Para Budiman, masing-masing seharusnya menjalankan kewajiban-nya.
141.
Hanya disampaikan sampai di sini saja, apabila dijalankan seperti apa yang disebut di atas, pasti tidak akan timbul kesalahan.
Sumber:
http://cinaklasik.blogspot.com/2010/01/kitab-yang-harus-dibaca.html