Cari Blog Ini

31 Oktober 2010

Anguttara Nikaya X, 15

Pentingnya Ketekunan

"Para Bhikkhu, … apapun keadaan-keadaan bajik yang ada,
semuanya berakar pada ketekunan, menyatu pada ketekunan,
dan ketekunan dianggap sebagai yang terbaik dari semuanya.

Sama seperti jejak kaki semua makhluk hidup
yang bergerak dapat masuk ke dalam jejak kaki gajah,
dan jejak kaki gajah dianggap sebagai yang terbaik dari semuanya,
yaitu karena besarnya jejak kaki gajah,
demikian pula apapun keadaan-keadaan bajik yang ada,
semuanya berakar pada ketekunan….


Sama seperti semua tiang penyangga atap runcing mengarah ke ujung atap,
menanjak ke ujung atap, menyatu ke ujung atap,
dan ujung atap itu dianggap sebagai yang terbaik dari semuanya,….

Sama seperti sungai besar yang ada
—Sungai Gangga, Yamunaa, Acirawatii, Sarabhuu, Mahii
—semuanya menuju samudera, melandai, meluncur, dan mengarah ke samudera,
dan samudera dianggap sebagai yang terbaik dari semuanya,

demikian pula apapun keadaan bajik yang ada,
semuanya berakar pada ketekunan,
dan ketekunan dianggap sebagai yang terbaik dari semuanya."

(Anguttara Nikaya X, 15)


Penjelasan :

Ketekunan (appamaada) adalah sesuatu yang perlu kita miliki.

Tanpa ketekunan, apapun yang kita perbuat,
hasilnya tidak akan seperti yang kita harapkan.

Ketekunan merupakan salah satu aspek dari Daya-Upaya Benar
(salah satu bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan).

Sifat ketekunan tersebut adalah penuh dengan kehatian-hatian atau waspada
dan ketulusan dalam melakukannya.



Inti dari Sutta tersebut adalah bahwa ketekunan atau kerja keras
adalah dasar dari setiap pelatihan spiritual kita.
Bahkan dalam bidang pekerjaan maupun lainnya diperlukan ketekunan.

Di dalam ketekunan juga terdapat semangat, disiplin dan pengendalian diri.



Sumber :
* http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/BVD/BVD%20125%20-%20April%202009.pdf
* Majalah Berita Vimala Dharma - Karikatur - April 2009 - No.125/BVD/April /2009, Hal. 25 - 26