Cari Blog Ini
09 Oktober 2010
Comic Strips - Jadilah Pelita
-
-
Si buta pertama
mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin,
keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan.
Selalu menunjuk ke arah orang lain,
tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri.
Dalam perjalanan 'pulang', ia belajar menjadi bijak
melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya.
Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya
dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain.
Ia juga belajar menjadi pemaaf.
Penabrak pertama
mewakili orang-orang pada umumnya,
yang kurang kesadaran, yang kurang peduli.
Kadang, mereka memilih untuk 'membuta' walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua
mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita,
yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja.
Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita.
Tak seorang pun yang mau jadi buta,
sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua
mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita.
Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita
bahkan tidak bisa melihat pelitanya.
Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya.
Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek,
semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat
mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sumber :
1. Cerita diambil dari www.ehipassiko.net. Illustrasi oleh Veranica
2. Dawai Edisi 47 Bulan Mei - Juli 2007 www.dhammadipa.com
3. http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/dawai/dawai-47.pdf
Labels:
Dhamma - Comic / Komik