Cari Blog Ini

31 Oktober 2010

Itivuttaka I-23

Ketekunan
 
Demikian telah dikatakan oleh Sang Buddha
"Ada satu hal, wahai para biksu, yang jika dikembangkan dan terus dilaksanakan
akan membuat orang memperoleh dan mempertahankan dua jenis kesejahtera-an yang akan bertahan di masa depan.
Apakah satu hal itu?
 
Hal itu adalah ketekunan dalam perbuatan-perbuatan yang bermanfaat
Demikianlah satu hal itu, wahai para biksu..."
 
Orang bijaksana memuji ketekunan
Dalam melakukan perbuatan-perbuatan yang bermanfaat;
Karena orang yang bijaksana dan tekun akan memperoleh manfaat ganda:
Kesejahteraan di sini dan kini
Serta kesejahteraan dalam kehidupan yang akan datang.
Dan karena telah mewujudkan kebajikan,
Orang bijaksana itu disebut guru."
 
(Itivuttaka I-23 )
 
 
Penjelasan :
 
 
Dari ucapan Sang Buddha ini, dikatakan bahwa ketekunan (appamaada)
perlu dikembangkan ketika kita menjalankan segala hal yang bermanfaat,
seperti contoh berdana kepada orang miskin,
membantu anak-anak yatim piatu,
atau hal lainnya yang berhubungan dengan perbuatan sosial yang nyata.
 
Ketekunan yang dimaksud adalah perbuatan tersebut dilakukan
dengan penuh semangat, sungguh-sungguh, serta disadari dan direnungkan
agar perbuatan tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi banyak orang.
 
Sang Buddha mengatakan bahwa dengan pengembangan ketekunan dalam perbuatan,
setiap orang dapat mencapai ke-suksesan dan kesejahteraan
dalam hidup saat ini maupun di masa yang akan datang.
 
Beliau menyebut orang bijaksana sebagai guru takkala ketekunan tersebut
membawa pengaruh di sekitarnya
sehingga banyak orang terbawa menjadi tekun
sehingga pantas disebut sebagai seorang guru.
 
Jadi, selain para biksu, umat awam juga dianjurkan mengembangkan ketekunan dalam setiap perbuatan.
 
 
Sumber :
* Majalah Berita Vimala Dharma - Ulasan Sutta - Oktober 2008 - No.120/BVD/Oktober/2008, Hal. 25