Li Mi adalah pria berbakat dari Periode Tiga Kerajaan.
Dia adalah penulis Cheng Qing Biao yang terkenal,
yang menggambarkan cinta dan ikatan antara sang nenek dan dirinya.
* * *
Ayah Li Mi meninggal tidak lama setelah Li Mi lahir.
Ibu Li Mi :
"Aku ingin merawat Nenek dan Mi-er, Kak!."
Kakak dari Ibu Li Mi : "Turuti apa kataku!"
Ibu Li Mi dipaksa untuk menikah lagi ketika Li Mi baru berusia empat tahun.
Kakak dari Ibu Li Mi :
"Kau sudah sendiri empat tahun. Sekarang pergi!"
Ibu Li Mi : "Mi-er! Mi-er!"
Mi-er : "Ibu..."
Nenek Mi-er : "Anak malang. Ayahmu hidupnya singkat, dan sekarang...
Nenek akan menjagamu tidak peduli sesulit apa pun..."
Li Mi adalah anak yang lemah.
Dia sering sakit-sakitan, dan perempuan tua itu merawatnya tanpa kenal lelah.
Suatu hari, perempuan tua itu mengunjungi kuil...
Nenek Mi-er :
"Dewata, tolong berkati Mi-er dengan kesembuhan..."
"Mi-er sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain saya,
saya berdoa semoga tulang-tulang tuaku ini terbebas dari rasa sakit,
sehingga saya dapat merawatnya dengan baik..."
Nenek Mi-er sudah larut malam masih mengerjakan tenunan kain.
"Ah....", suara dari Nenek Mi-er, karena kesakitan.
Nenek Mi-er :
"Aku harus menenun lebih keras dan membelikan Mi-er makanan yang bergizi."
"Kerja keras! Terus kerja! ...."
Li Mi perkembangannya agak lambat.
Dia masih belajar berjalan di usia sembilan tahun.
Nenek Mi-er sambil melihat Mi-er hampir terjatuh ketika berjalan :
"Hati-hati!"
"Ayo, Mi-er! Jangan takut! Berjalanlah menuju Nenek!"
Mi-er : "Aku tidak akan menyerah!..."
"Bruk...." ( Mi-er terjatuh )
Tetangga Nenek Mi-er :
"Nenek tua, hidupmu sendirian saja sudah susah tanpa si kecil lemah ini.
Kenapa tidak kau berikan saja dia pada orang lain ?"
Nenek Mi-er : "Dia adalah jiwa dan hatiku. Aku tak bisa melepaskannya!"
Suatu hari... Sang nenek sedang memasak di dapur.
Mi-er : "Lihat aku Nek!"
Li Mi berjalan terhuyung-huyung menuju ke dapur.
Nenek Mi-er kaget melihat Mi-er :
"Kau berjalan!...."
"Oh, Mi-er! Ini luar biasa"
"Tuhan telah memberkati siapa saja yang memohon."
Dengan perawatan penuh kasih dari sang nenek,
kesehatan Li Mi lama-kelamaan makin membaik.
Li Mi adalah anak yang berbakti.
Dia sering membantu neneknya dalam pekerjaan rumah.
Suatu hari, sang nenek memutuskan untuk membuatkan Li Mi sebuah baju.
Karena dia tidak memiliki cukup uang untuk membeli kain...
Mi-er : "Kenapa Nenek memotong-motong baju Nenek sendiri ?"
Nenek Mi-er : "Aku membuatkan baju baru untukmu..."
Mi-er : "Aku tidak menginginkannya, Nek! Nenek tak punya baju lagi."
Nenek Mi-er : "Kau benar-benar anak baik..." "... seperti ayahmu, Sayangnya, dia..."
Mi-er :
"Jangan menangis, Nek! Nenek masih punya aku!
Aku akan menggantikan Ayah dan berbakti pada Nenek!"
Nenek Mi-er : "Anak baik!"
Tahun berlalu...
Li Mi mulai besar, tapi masa-masa yang berat telah menyebabkan
sang nenek jatuh sakit terus-menerus.
Mi-er :
"Semua ini karena aku..."
"Sekarang aku sudah dewasa, aku harus merawat Nenek dengan baik!"
Li Mi menjaga sang Nenek siang dan malam.
Dia tidur menemaninya setiap malam supaya bisa tetap menjaga setiap malam.
Dia menyuapi sang nenek, memandikannya dan menyisir rambutnya...
Sang nenek sudah 69 tahun ketika Li Mi berusia 44 tahun.
Kisah tentang cinta kasih Li Mi kepada neneknya terdengar
oleh Kaisar Wu Di dari Dinasti Din.
Dia mengangkat Li Mi menjadi seorang pejabat.
Karena Li Mi tidak ingin meninggalkan neneknya,
dia menulis karya Chen Qing Biao yang terkenal
dan mempersembahkannya kepada Kaisar Wu Di.
"Saya berutang seluruh hidup saya kepada nenek saya.
Namun dia takkan bisa hidup tenang jika saya pergi meninggalkannya.
Kita hanya saling memiliki satu sama lain..."
"Nenek saya sudah tua. Saya mohon biarkan saya merawatnya
sampai hari dia meninggalkan dunia ini..."
"Burung gagak pun akan menjaga orang tuanya, apalagi manusia."
Kaisar Wu Di sangat tersentuh hatinya.
Dia mengabulkan permohonan Li Mi.
Nenek Li Mi, yang bersikeras ingin merawat cucunya yang sakit-sakitan
dengan mengabaikan kehidupannya yang sulit, sangatlah luar biasa.
Sama menyentuhnya dengan Li Mi yang menolak untuk
meninggalkan neneknya yang sudah tua dan melakukan yang terbaik
untuk membalas budi sang nenek.
Sumber :
Buku Value for Success "Love - Kasih Sayang"
Illustrasi : Huang Qingrong
Halaman 35-46