Li Xun adalah seorang tokoh penting dari Dinasti Tang.
Dia adalah Perdana Menteri, dan merupakan asisten utama Kaisar Tang Taizong.
Li Xun menganggap bahwa pencapaiannya berasal dari usaha sang kakak
yang telah membesarkannya.
Kakak Li Xun : "Ibu..."
"Ibu... Apa yang akan kami perbuat,
sekarang baik Ayah maupun Ibu telah meninggalkan kami?"
Li Xun : "Kak..."
Li Xun menjadi yatim piatu di usia yang masih sangat muda.
Li Xun : "Kak, apa yang terjadi pada Ibu ?"
Kakak Li Xun :
"Ibu tidak akan bangun lagi!"
"Mulai sekarang hanya ada kita berdua."
Dini hari...
Kakak Li Xun : "Nyonya, bisakah..."
Nyonya Tetangga :
"Waktunya kurang tepat! Kita sendiri juga tidak cukup makanan!"
"Brak..." ( sambil menutup pintu rumahnya )
Kakak Li Xun : "Tuan, Bisakah Tuan memberi..."
Tetangga lainnya : "Tidak..."
Kakak Li Xun :
"Oh...Aku sangat kehausan..."
"Tidak, aku tidak boleh beristirahat.
Ini sudah siang dan adik pasti sudah sangat lapar!"
Gadis kecil itu memaksakan diri untuk terus berjalan di bawah terik matahari.
Dia sudah sangat kelelahan saat sampai di sebuah rumah...
Kakak Li Xun :
"Nyonya, kedua orang tua kami sudah meninggal,
dan saya harus membesarkan adik kecil saya..."
"Saya mohon..."
Nyonya rumah : "Aku tidak punya..." "Ini sedikit nasi."
Kakak Li Xun : "Terima kasih, Nyonya! Terima kasih!"
Li Xun : "Wow!"
Kakak Li Xun : "Pelan-pelan, masih panas."
Li Xun : "Ini sedikit untuk Kakak."
Kakak Li Xun sambil tersenyum :
"Oh..." "Kakak tidak lapar! Habiskan saja, supaya kamu cepat besar!"
Di musim dingin...
Si kecil demam tinggi.
Li Xun : "Aku merasa panas dan dingin, Kak..."
Kakak Li Xun : "Aku akan memanggilkan dokter!"
Gadis itu pergi mencari dokter tanpa memperdulikan dinginnya cuaca saat itu.
Kakak Li Xun : "Tolong! Dia adikku satu-satunya! Tolong selamatkan dia, Dokter!"
Dokter : "Tapi sangat sulit untuk berpergian di cuaca seperti ini Nak!"
Kakak Li Xun memohon dengan sangat.
Dokter akhirnya : "Baiklah, aku akan pergi bersamamu!"
Kakak Li Xun : "Terima kasih, Dokter! Terima kasih!"
Setelah memeriksa bocah itu, dokter tadi memberinya resep.
Kakak Li Xun : "Minum obatnya, Dik!"
Tak lama kemudian,
Li Xun : "Kak..."
Kakak Li Xun : "Hei! Kamu sudah bangun! Obatnya benar-benar manjur!"
Untuk bertahan hidup, sang kakak mengemis, mengumpulkan sayur-sayuran liar
dari pegunungan, dan mencucikan pakaian orang lain.
Dia tidak menikah, melakukan segalanya untuk membesarkan si adik
dan memastikan si adiknya mendapatkan pendidikan yang cukup.
Tahun demi tahun berlalu...
Li Xun menjadi seorang pejabat penting zaman Dinasti Tang,
namun waktu pun telah mengubah sang kakak menjadi seorang wanita berambut memutih.
Li Xun : "Kak, sudah baikan ?" "Secangkir teh ini untuk Kakak."
Kakak Li Xun : "Adikku, kau orang sibuk. Tidak perlu kau menjengukku siang dan malam."
Li Xun :
"Tapi aku takkan berada disini jika tanpamu Kak!"
"Tak ada yang dapat kulakukan untuk membalas budi Kakak selama
membesarkan dan merawat aku sejak kecil."
Li Xun seringkali memasak bubur sendiri untuk Kakaknya.
Li Xun : "Bagaimana, buburnya Kak ? Terlalu panas ?"
Kakak Li Xun :
"Tidak, cukup... Kau bisa membiarkan pelayan saja yang memasaknya dan menyuapiku, Dik."
"Kau, juga sudah makin berumur. Kau seharusnya menjaga dirimu sendiri."
Li Xun : "Tapi dulu Kakak yang biasa menyuapiku, kan ?"
Kakak Li Xun :
"Kakak sudah tua sekarang... aku sudah tak punya banyak waktu lagi untuk menyuapi."
Li Xun :
"Setiap kali aku menjagamu berarti satu kesempatan berkurang
untuk melakukannya di kemudian hari."
"Aku ingin melakukan apa saja untuk membalas kasihmu!"
Kakak Li Xun : "Adikku sayang..."
Li Xun : "Kakak, kau satu-satunya orang yang kusayangi..."
Sumber :
Buku Value for Success "Love - Kasih Sayang"
Illustrasi : Huang Qingrong
Hal. 25-34