Baili Xi hidup di Periode Musim Semi dan Musim Gugur.
Dia menjadi bagian dari kronologi sejarah karena kontribusinya
sepanjang perluasan rezim Bangsawan Qin Mu.
Kisah Cinta yang menyentuh antara dia dan istrinya,
yang menceritakan dengan panjang-lebar pertemuan kembali pasangan itu
setelah 30 tahun berpisah, telah tersebar dari generasi ke generasi.
* * *
Baili Xi dari keluarga miskin.
Baili Xi : "Huuh"
Istri : "Kenapa kau mengeluh, sayang ?"
Istri Baili Xi adalah wanita yang baik.
Baili Xi : "Aku malu karena tak dapat memberimu kehidupan yang lebih baik."
Istri : "Kau berbakat. Kenapa kau tak mencoba di sekitar negara untuk mencari peluang?"
Baili Xi : "Aku ingin, tapi aku tak dapat meninggalkanmu dan anak kita..."
Istri :
"Seorang laki-laki harus bercita-cita tinggi dan jauh!"
"Kembangkan kariermu selagi masih muda."
Baili Xi : "Baiklah..."
Istri :
"Aku akan menjaga anak kita dan diriku sendiri.
Jangan mengkhawatirkan kami!"
Hari berikutnya...
Baili Xi :
"Kenapa kau memasak nasi, sayang?"
"Kita hanya punya satu ayam betina.
Biarkan saja untuk tetap bertelur dan menukarkannya dengan nasi!"
Istri : "Tidak perlu..."
"Kau harus makan enak sebelum memulai perjalanan!"
Ketika istri Baili Xi hendak mulai memasak ayam,
dia baru menyadari bahwa tidak ada kayu bakar yang tersisa.
Istri : "Ya, ampun..."
Dia kemudian menggunakan kampak untuk memotong-motong pintu
dan menggunakannya sebagai kayu bakar.
Kemudian, tiba waktunya pasangan ini berpisah.
Baili Xi :
"Tak perlu melepas kepergianku, sayang.
Anak kita bisa demam di udara sedingin ini."
Istri : "Jaga diri! Jangan lupakan kami bila kau telah berhasil."
Baili Xi :
"Aku takkan melupakanmu, dan aku akan tetap setia tak peduli sekaya apa pun aku nantinya."
Setelah mengucapkan selamat tinggal,
Baili Xi mengawali perjalanannya yang tanpa tujuan.
Selepas kepergiannya, istri Baili Xi berusaha memenuhi kebutuhan sehari-harinya
dengan bertani dan mencucikan pakaian orang lain.
Berberapa tahun kemudian, terjadi banjir bandang.
Untungnya, istri Baili Xi dan anaknya terselamatkan.
Tapi ibu dan anak ini menjadi gelandangan
dan bertahan hidup dari mengemis dan melakukan pekerjaan serabutan.
Istri : "Di manakah kau suamiku?"
Tiga puluh tahun berlalu.
Suatu hari, seorang tua berdiri di sebidang tanah.
Dia memandang jauh kedepan...
Baili Xi : "Istriku dan anakku sayang... dimanakah kalian berada ?"
Pasukan kerajaan :
"Menyingkirlah semua!
Perdana Menteri Baili Xi akan datang dan mengadakan inspeksi kota!"
Istri :
"Baili Xi ... ( dengan bingungnya )... ?"
"Suamiku sayang! ...( dia berusaha memanggil)..."
Pasukan kerajaan : "Jangan halangi jalan!"
Istri :
"Oooh!" ( sambil terjatuh ke tanah )
"Dia tidak melihatku!"
"Akankah dia mengenaliku sekarang setelah menjadi Perdana Menteri ?"
"Aku akan mencari pekerjaan di kediaman Perdanan Menteri."
"Lalu aku akan mencari cara untuk bertemu dengannya."
Di kediaman Perdana Menteri.
Hari ini ulang tahun Baili Xi yang ke-70 tahun.
Kediamannya disibukkan oleh berbagai kegiatan.
Rekanan Baili Xi :
"Selamat Perdana Menteri!"
"Semoga panjang umur Perdana Menteri!"
"Selamat Perdana Menteri di ulang tahun Anda yang ke-70"
Baili Xi :
"Heh... terima kasih untuk semuanya."
Rekanan Baili Xi :
"Apa yang merisaukan Anda? Tampaknya Anda tak bahagia."
Baili Xi :
"Saya kurang beruntung di masa muda saya..."
Baili Xi melakukan perjalanan yang amat sulit setelah berpisah dengan istrinya.
Pernah, dia dicurigai sebagai mata-mata di Negara Chu dan dijadikan gembala.
Bangsawan Qin Mu, yang mendengar bakatnya,
membayar kebebasannya dengan lima potong kulit domba.
Baili Xi :
"Yang Mulia Bangsawan Qin Mu sangat memandang saya,
dan menjadikan saya Perdana Menteri, lalu memenuhi aspirasi saya."
Baili Xi :
"Saya menjadi seorang yang makmur sekarang
tapi saya tak mampu membagi keberuntungan saya
dengan orang-orang yang saya cintai dalam hidup ini."
Baili Xi :
"Saya takkan berada di sini sekarang jika bukan karena dia..."
Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari luar aula.
Terdengar tua dan penuh dengan kesedihan.
Istri :
"Baili Xi... masih ingatkah kau pada masa lalu
- membakar daun pintu, makan bersama terakhir kali, pakaian bersimbah tangis perpisahan..."
"Kekayaan takkan mempengaruhi kesetiaan - itu sebagian dari perkataanmu."
Perkataan itu mengejutkan Baili Xi.
Dia segera mendekati suara itu.
Istri :
"Katamu kau takkan melupakan aku."
Baili Xi : "Benarkah kau istriku ?"
Istri :
"Ya..." "Kupikir aku takkan bertemu denganmu lagi..."
Baili Xi :
"Aku tak dapat menemukanmu dan anak kita..."
Istri :
"Syukurlah akhirnya aku menemukanmu..."
Cinta antara Baili Xi dan istrinya yang tetap kukuh meski 30 tahun berpisah,
menyentuh hati semua orang.
Bangsawan Qin Mu menunjuk anak Baili Xi sebagai pejabat.
Baik ayah dan anak membantu bangsawan membangun kerajaannya.
Sumber :
Buku Value for Success "Love - Kasih Sayang"
Illustrasi : Huang Qingrong
Hal. 83-94