Sesuai sebuah upacara pernikahan di Singapura, beberapa tahun yang lalu,
sang ayah tua memanggil menantu barunya di pojok untuk memberinya nasihat
tentang bagaimana agar pernikahannya awet dan bahagia.
"Kamu mungkin sangat mencintai anak saya," katanya kepada si pemuda.
"Ya, iya doooong....," desah si pemuda.
"Dan kamu mungkin berpikir dialah perempuan paling hebat di dunia,"
sambung si mertua.
"Dia begitu sempurna dalam segala hal,"
si menantu mengiyakan dengan nada kurang sabar.
"Itulah yang kamu rasakan sewaktu baru menikah!", kata si mertua.
"Namun setelah beberapa tahun,
kamu akan mulai melihat kekurangan-kekurangan anak saya.
Saat kamu mulai menyadarinya, saya ingin kamu ingat ini:
Jika dia tidak punya kekurangan-kekurangan itu, Menantuku,
dia mungkin sudah menikah dengan orang lain yang jauh lebih baik dari kamu!"
Jadi, kita harus selalu bersyukur atas kekurangan-kekurangan pasangan kita,
karena jika sedari awal mereka tidak memiliki kekurangan-kekurangan itu,
mereka sudah akan menikah dengan orang lain yang jauh lebih baik daripada kita.
Sumber :
Buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya
108 Cerita Pembuka Pintu Hati
Oleh Ajahn Brahm
Hal. 40