Cari Blog Ini

13 Februari 2011

for Kid Kit - Bodhisattva Natha

Bodhisattva adalah mereka yang berikrar mencapai Kebuddhaan demi kebahagiaan semua makhluk.

Sebelum menjadi Buddha, Buddha Sakyamuni adalah Bodhisattva Swetaketu
yang berdiam di Surga Tusita,
yang merupakan tempat tinggal para bodhisattva sebelum mencapai tingkat Kebuddhaan.
Saat ini Bodhisattva Natha yang merupakan calon Buddha Maitreya, juga tinggal di Surga Tusita.

Sutta Cakkawati Sihanada (Tripitaka, Digha Nikaya: 26) menyebutkan,
Buddha yang akan datang setelah Buddha Sakyamuni adalah Buddha Maitreya.

Dalam Sutta ini Buddha Sakyamuni mengatakan,
ada beberapa kondisi pertanda Buddha Maitreya akan muncul, yakni:
Dharma ajaran Buddha Sakyamuni sudah lenyap,
umur kehidupan manusia mencapai 80.000 tahun.

Jadi kesimpulannya Adik-adik, menurut Tripitaka yang merupakan kitab suci Agama Buddha,
Buddha Maitreya belum akan muncul di dunia ini jika Ajaran Buddha Sakyamuni masih ada,
usia manusia belum mencapai 80.000 tahun.

Namun begitu Adik-adik, tahun-tahun setelah Buddha Sakyamuni parinirvana
banyak orang mengaku dirinya adalah Maitreya.
Tapi pernyataan ini tak pernah ada yang disetujui Sanggha,
karena Buddha Sakyamuni telah detil menjelaskan faktor pendukung kedatangan Buddha Maitreya.


Mi Le Fo, Buddha Maitreya Versi Tiongkok

Patung Buddha Maitreya versi Tiongkok atau biasa disebut Mi Le Fo
adalah paling populer.
Berbeda dengan patung Buddha Maitreya versi India, versi Tibet, dan versi Candi Mendut,
patung Buddha Maitreya versi Tiongkok memiliki ciri:
Berbadan gendut, mengenakan jubah sekedarnya, berperut buncit, dan tertawa lebar.
Terkadang dikelilingi anak kecil.
Karenanya sering disebut Buddha Tertawa.

Sebenarnya yang kita kenal sebagai Buddha Tertawa itu adalah sosok Biksu Budai (Hotei),
yang konon hidup di Tiongkok pada masa Dinasti Liang (907-923 Masehi).
Biksu Budai adalah biksu aliran Zen (Ch'an).
Ia penduduk asli Fenghua dengan nama kebiksuannya: Qieci.
Beliau dikenal bijaksana, murah hati, penuh cinta kasih, dan sangat bahagia.

Meski hartanya hanya selembar jubah tipis dan sebuah kantong 'ajaib',
ia tak pernah kedinginan di musim dingin.
Kantong 'ajaib' yang ia bawa benar-benar seperti kantong Doraemon,
konon ia bisa memasukkan dan mengeluarkan apa saja dari kantong itu.

Sampai saat ini ada sebagian masyarakat percaya,
bila mengelus-ngelus perut patung 'Maitreya' yang gendut,
akan membawa keberuntungan, kesehatan dan kemakmuran.

Keyakinan bahwa Biksu Budai adalah manifestasi Buddha Maitreya bersumber
dari puisi yang ia tulis sebelum meninggal:

Maitreya, Maitreya yang sebenarnya
Memiliki miliaran manifestasi
Meskipun telah menunjukkan dirinya
Di saat lain orang-orang tak akan mengenalinya
Karena sajak ini, sejak kematiannya orang-orang menyakini dan memuja
Biksu Budai sebagai manifestasi Buddha Maitreya.

Adik-adik, tahun-tahun selanjutnya di daratan Tiongkok, Korea maupun Jepang
banyak orang mengaku manifestasi Buddha Maitreya.
Muncul banyak aliran dan gerakan yang membawa nama Buddha Maitreya.
Banyak dari aliran dan pergerakan itu dalam sejarah dikenal sebagai gerakan pemberontakan.

Sampai hari ini tak satupun dari pengakuan itu dibenarkan Sanggha,
karena Dharma dari Buddha Sakyamuni masih ada,
umur manusia belum mencapai 80.000 tahun
sesuai yang tertulis di Sutta Cakkawati Sihanada (Tripitaka, Digha Nikaya: 26).


Sumber:
Majalah Mamit
Sahabat Anak-Anak Buddhis Indonesia
Edisi 04 Tahun 2010
Mengenal Bodhisattva
Hal.10-11