Parinirwana artinya memasuki Nirwana dan tak dilahirkan lagi di alam manapun.
Kalau meninggal, artinya masih akan terlahir diantara 31 alam kehidupan.
31 alam kehidupan antara lain: Surga, neraka, manusia, hewan, raksasa, hantu kelaparan
dan sebagainya.
Bila ada yang mengatakan masuk nirwana sama dengan masuk surga juga tidak tepat.
Surga jelas bukan Nirwana.
Surga merupakan alam penuh kesenangan, tapi surga tidaklah abadi.
Surga merupakan bagian dari 31 alam kehidupan.
Artinya, oleh karma yang matang, seseorang yang terlahir di surga bisa terlahir di neraka lagi,
atau menjadi manusia lagi.
Tetapi mereka yang telah memasuki nirwana adalah mereka yang jejaknya tak bisa dilacak,
artinya tidak terlahir berulang di 31 alam kehidupan lagi, sudah bebas.
Kushinagar terletak di Uttar Pradesh, wilayah India berbatasan dengan Nepal.
Dalam Maha Parinirwana Sutta,
Buddha sendiri menyatakan Kusinara dan tiga tempat lainnya
Lumbini, Bodh Gaya, dan Sarnath
merupakan tempat yang wajib dikunjungi umat Buddha untuk berziarah.
"Ananda, bagi mereka yang dengan keyakinan yang kuat melakukan ziarah ke tempat-tempat itu,
maka setelah mereka meninggal dunia,
mereka akan terlahir kembali di alam surga"
(Mahaparinirwana Sutta)
Konon ada 3 alasan Buddha memilih Kusinara sebagai tempat Parinirwana:
1. Di Kusinara Maha Sudassana Sutta akan dibabarkan
2. Di tempat ini Subhadda akan mengunjunginya,
setelah mendengarkan pembabaran Dharman-Nya,
Subhadda akan bermeditasi dan mencapai arahat selagi Buddha belum Parinirwana.
3. Brahmana Doha akan berada di tempat itu,
saat Buddha Parinirwana Brahmana Doha akan menyelesaikan masalah pembagian relic Buddha.
Di tempat Buddha Parinirwana kemudian dibangun Parinirwana Stupa.
Ketika ditemukan kembali tahun 1854 Stupa ini tertimbun batu-batuan setinggi 40 kaki
diselimuti hutan dan semak beduri.
Saat ini, dua tempat yang paling sering dikunjungi saat orang berziarah ke Kushinagar
adalah Mahaparinirwana Stupa dan tempat Buddha dikremasi.
Berdekatan dengan Mahaparinirwana Stupa terletak rupang Buddha
saat mencapai Mahaparinirwana yang sudah berusia 1500 tahun.
Sumber:
Majalah Mamit
Edisi 04 Tahun 2010
Jalan-Jalan
Hal. 14-15