Cari Blog Ini

11 Februari 2011

Legenda Dewi Kwan Im

Lalu Ji Lay Hud memberi-Nya gelar 

Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa, 

yang arti-nya 

Bodhisatva Kwan Im Penolong Kesukaran Yang Bertangan 

Dan Bermata Seribu Yang Tiada Bandingnya.

* * *

Dalam Legenda Puteri Miao Shan,  

disebutkan bahwa Kakak-kakak Miao Shan bertobat dan mencapai Kesempurnaan,  

lalu Mereka diangkat sebagai Pho Sat oleh Giok Hong Siang Te.  


Puteri Miao Shu diangkat sebagai Bun Cu Pho Sat ( Wen Shu Phu Sa ) 

dan Puteri Miao Yin sebagai Po Hian Pho Sat ( Pu Xian Phu Sa ).



Dalam sejumlah Kitab Budhisme Tiongkok klasik, 
disebutkan ada 33 (tiga puluh tiga) rupa perwujudan Kwan Im Pho Sat, antara lain :

1. Kwan Im Berdiri Menyeberangi Samudera; 

2. Kwan Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri diatas Naga; 

3. Kwan Im Duduk Bersila Bertangan Seribu; 

4. Kwan Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri; 

5. Kwan Im Berdiri Membawa Anak; 

6. Kwan Im Berdiri diatas Batu Karang atau Gelombang Samudera; 

7. Kwan Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci dan Dahan Yang Liu; 

8. Kwan Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak Tua.


* * * * * * * * * 




Terdapat beberapa Legenda lain-nya terkait tentang asal-usul Dewi Kwan Im.

Dalam Kitab Hong Sin Yan Gi atau Hong Sin Phang ("Penganugerahan Dewa")
disebutkan bahwa sebelum ia dikenal dengan sebagai Dewi Kwan Im,
Ia dikenal dengan nama Chu Hang. 
Ia merupakan salah satu Murid dari Cap Ji Bun Jin ( 12 Murid Cian Kauw Yang Sakti ).

* * *


Selain itu, menurut Kitab Suci Kwan Im Tek Too yang disusun oleh Chiang Cuen,
Dewi Kwan Im dilahirkan pada zaman Kerajaan Ciu atau Cian Kok 
pada Tahun 403-221 SM
terkait dengan Legenda Puteri Miao Shan,
Anak dari Raja Miao Zhuang atau Biao Cong atau Biao Cuang 
Penguasa Negeri Xing Lin ( Hin Lim ),
kira-kira pada akhir Dinasti Zhou di Abad III SM.

* * * 


Disebutkan bahwa Raja Miao Zhuang, tulis Wikipedia,
sangat mendambakan seorang Anak Lelaki, 
tapi yang dimiliki-nya hanyalah 3 ( tiga ) Orang Puteri.

Puteri tertua bernama Miao Shu ( Biao Yuan ),
yang kedua bernama Miao Yin ( Biao In )
dan yang bungsu bernama Miao Shan ( Biao Shan ).


Setelah ketiga Puteri tersebut menginjak dewasa, Raja mencarikan jodoh bagi Mereka.
Puteri pertama memilih jodoh seorang Pejabat Sipil,
yang kedua memilih seorang Jendral Perang
sedangkan Puteri Miao Shan tidak berniat untuk menikah.

Ia malah meninggalkan Istana dan memilih menjadi Bhikuni
di Klenteng Bai Que Shi ( Tay Hiang Shan ).



Berbagai cara diusahakan oleh Raja Miao Zhuang 
agar Puteri-nya mau kembali dan menikah,
namun Puteri Miao Shan tetap bersiteguh dalam pendirian-Nya.


Pada suatu ketika, Raja Miao Zhuang habis kesabaran-nya
dan memerintahkan Para Prajurit
untuk menangkap dan menghukum mati Sang Puteri.


Setelah kematian-Nya, arwah Puteri Miao Shan mengelilingi Neraka.
Karena melihat penderitaan Makhluk-makhluk yang ada di Neraka,
Puteri Miao Shan berdoa dengan tulus agar Mereka berbahagia.


Secara ajaib, Doa yang diucapkan dengan penuh welas asih, 
tulus dan suci mengubah suasana neraka menjadi seperti Surga.
Penguasa Akherat, Yan Luo Wang, menjadi bingung sekali.

* * *


Akhirnya Arwah Puteri Miao Shan diperintahkan untuk kembali ke badan kasar-Nya.
Begitu bangkit dari kematian-Nya, 

Buddha Amitabha muncul di hadapan Puteri Miao Shan
dan memberikan Buah Persik Dewa.
Akibat makan buah tersebut, 
Sang Puteri tidak lagi mengalami rasa lapar, ke-tuaan  dan kematian.


Buddha Amitabha lalu menganjurkan Puteri Miao Shan
agar berlatih kesempurnaan di Gunung Pu Tuo,
dan Puteri Miao Shan pun pergi ke Gunung Pu Tuo
dengan diantar seekor harimau jelmaan dari Dewa Bumi.

* * * 



Sembilan tahun berlalu, suatu ketika Raja Miao Zhuang menderita sakit parah.
Berbagai Tabib termasyur dan obat telah dicoba, namun semuanya gagal.

Puteri Miao Shan yang mendengar kabar tersebut,
lalu menyamar menjadi seorang Pendeta tua dan datang menjenguk.
Namun terlambat, Sang Raja telah wafat.

Dengan kesaktian-Nya, 
Puteri Miao Shan melihat bahwa Arwah Ayah-Nya dibawa ke Neraka,
dan mengalami siksaan yang hebat. 
Karena rasa bhakti-Nya yang tinggi, 
Puteri Miao Shan pergi ke Neraka untuk menolong.


Pada saat akan menolong ayah-Nya untuk melewati gerbang Dunia Akhirat,
Puteri Miao Shan dan ayah-Nya diserbu Setan-setan kelaparan.
Agar Mereka dapat melewati Setan-setan kelaparan itu,
Puteri Miao Shan memotong tangan 
untuk dijadikan santapan Setan-setan kelaparan.
Setelah hidup kembali, 
Raja Miao Zhuang menyadari bahwa bhakti ketiga Putri-Nya sangat luar biasa.


Akhirnya sang Raja menjadi sadar dan mengundurkan diri dari Pemerintahan
serta bersama-sama dengan Keluarga-nya pergi ke Gunung Xiang Shan
untuk bertobat dan mengikuti Jalan Buddha.

* * * 


Rakyat yang mendengar bhakti Puteri Miao Shan
hingga rela mengorbankan tangan-Nya menjadi sangat terharu.
Berbondong-bondong Mereka membuat tangan palsu untuk Puteri Miao Shan.


Buddha O Mi To Hud yang melihat ketulusan Rakyat,
merangkum semua tangan palsu tersebut 
dan mengubah-Nya menjadi suatu bentuk kesaktian
serta memberikan-nya kepada Puteri Miao Shan.


Lalu Ji Lay Hud memberiNya gelar
Qian Shou Qian Yan Jiu Ku Jiu Nan Wu Shang Shi Guan Shi Yin Phu Sa,
yang artinya 
Bodhisatva Kwan Im Penolong Kesukaran Yang Bertangan
Dan Bermata Seribu Yang Tiada Bandingnya.



* * * * * *


Dalam kisah lain disebutkan 

bahwa pada saat Kwan Im Phu Sa diganggu oleh ribuan setan, iblis dan siluman, 
Beliau menggunakan kesaktian-Nya untuk melawan Mereka.
Ia berubah wujud menjadi Kwan Im Bertangan dan Bermata Seribu,
dimana masing-masing tangan memegang senjata Dewa yang berbeda jenis.

* * * 


Kisah Kwan Im Lengan Seribu ini juga memiliki versi yang berbeda,
di antaranya adalah pada saat Puteri Miao Shan sedang bermeditasi 
dan merenungkan penderitaan umat manusia, 
tiba-tiba kepala-Nya pecah berkeping-keping.


Buddha O Mi To Hud ( Amitabha ) 

yang mengetahui hal itu segera menolong dan memberikan
"Seribu Tangan dan Seribu Mata,
sehingga Beliau dapat mengawasi dan memberikan pertolongan lebih banyak 
kepada Manusia.

* * * * * 




Dalam Legenda Puteri Miao Shan,  

disebutkan bahwa Kakak-kakak Miao Shan bertobat dan mencapai Kesempurnaan,  

lalu Mereka diangkat sebagai Pho Sat oleh Giok Hong Siang Te.  


Puteri Miao Shu diangkat sebagai Bun Cu Pho Sat ( Wen Shu Phu Sa ) 

dan Puteri Miao Yin sebagai Po Hian Pho Sat ( Pu Xian Phu Sa ).




Disebutkan juga bahwa pada saat pelantikan Puteri Miao Shan menjadi Pho Sat,

Puteri Miao Shan diberi 2 (dua) Orang Pembantu, 

yakni Long Ni dan Shan Cai.


* * * * * 




Konon, Long Ni diberi gelar Giok Li ( Yu Ni ) atau "Gadis Kumala" 

dan Shan Cai bergelar Kim Tong ( Jin Tong ) atau "Jejaka Emas".



Pada mulanya, Long Ni adalah Cucu dari Raja Naga ( Liong Ong ),
yang diberi tugas untuk menyerahkan mutiara ajaib kepada Kwan Im,
sebagai rasa Terima kasih dari Liong Ong karena telah menolong Puteri-nya.
Namun ternyata Long Ni justru ingin menjadi Murid Kwan Im dan mengabdi kepada-Nya.


Khusus untuk Shan Cai ada 2 ( dua ) versi Legenda.
Versi pertama berdasarkan legenda Puteri Miao Shan yang menceritakan bahwa
Shan Cai adalah Pemuda yatim piatu yang ingin belajar Ajaran Buddha.
Ia ditemukan oleh To Te Kong dan diserahkan kepada Kwan Im untuk dididik.



Versi lain dalam cerita Se Yu Ki ( Xi You Ji ) 
menyebutkan bahwa
Shan Cai adalah Putera Siluman Kerbau Gu Mo Ong ( Niu Mo Wang )
dengan Lo Sat Li ( Luo Sa Ni ).

Nama asli-Nya adalah Ang Hay Jie ( Hong Hai Erl ) atau si Anak Merah.
Karena kenakalan dan kesaktian Ang Hay Jie,
Sang Kera Sakti Sun Go Kong atau Sun Wu Kong meminta bantuan 
kepada Kwan Im Pho Sat untuk mengatasi-Nya.
Akhirnya Ang Hay Jie berhasil ditaklukkan oleh Kwan Im Pho sat
dan diangkat menjadi murid-Nya dengan panggilan Shan Cai.




Dalam hal ini, banyak orang yang salah mengerti dan menganggap
bahwa salah 1 (satu) Pengawal Kwan Im Po Sat adalah Lie Lo Cia ( Li Ne Zha ), 
3 yang penampilan-Nya memang mirip dengan Ang Hay Jie.


Secara khusus terdapat perbedaan di antara kedua-Nya,
Lie Lo Cia menggunakan senjata roda api di kaki-Nya,
sedangkan Ang Hay Jie menggunakan semburan api dari mulut-Nya.
Lie Lo Cia adalah anak dari Lie King dan Ang Hay Jie adalah Anak dari Gu Mo Ong.


* * * * * *



Dalam sejumlah Kitab Budhisme Tiongkok klasik, 
disebutkan ada 33 (tiga puluh tiga) rupa perwujudan Kwan Im Pho Sat, antara lain :

1. Kwan Im Berdiri Menyeberangi Samudera; 

2. Kwan Im Menyebrangi Samudera sambil Berdiri diatas Naga; 

3. Kwan Im Duduk Bersila Bertangan Seribu; 

4. Kwan Im Berbaju dan Berjubah Putih Bersih sambil Berdiri; 

5. Kwan Im Berdiri Membawa Anak; 

6. Kwan Im Berdiri diatas Batu Karang atau Gelombang Samudera; 

7. Kwan Im Duduk Bersila Membawa Botol Suci dan Dahan Yang Liu; 

8. Kwan Im Duduk Bersila dengan Seekor Burung Kakak Tua.




Selain perwujudan Beliau yang beraneka bentuk dan posisi, 

Nama atau julukan Kwan Im ( Avalokitesvara ) juga bermacam-macam,  

ada Sahasrabhuja Avalokitesvara ( Qian Shou Guan Yin ), Cundi Avalokitesvara, 

dan  lain-lain.



Walaupun memiliki berbagai macam rupa,
pada umumnya Kwan Im ditampilkan sebagai sosok seorang wanita cantik yang keIbuan,
dengan wajah penuh keanggunan.

Selain itu, Kwan Im Pho Sat sering juga ditampilkan berdampingan dengan
Bun Cu Pho Sat  dan Po Hian Pho Sat,
atau ditampilkan bertiga dengan :
Tay Su Ci Pho Sat ( Da Shi Zhi Phu Sa ) – O Mi To Hud – Kwan Im Pho Sat.



Sumber:
http://arkeologi.web.id/articles/arkeosinologi/921-beberapa-legenda-dewi-kwan-im