Si tukang kayu melihat gagang alatnya semakin usang,
Dikarenakan jari-jari dan ibu jarinya.
Tapi, ia tidak perlu mengetahui berapa bagian,
Yang telah menjadi usang pada hari ini,
Berapa bagian kemarin dan pada waktu yang lain.
Demikian pula dengan seseorang,
Yang mencurahkan hidupnya untuk bermeditasi.
Ia tidak perlu mengetahui berapa banyak,
Kotoran batinnya yang telah terkikis pada hari ini,
Berapa banyak kemarin dan pada waktu yang lain.
Ia cukup mengetahui bahwa,
Kotoran batinnya sedang terkikis habis!
(Samyutta Nikaya III,154)