Cari Blog Ini

14 April 2011

Jataka 83 - Pahlawan Yang Bernama Jinx

Pada suatu ketika, ada seorang laki-laki yang sangat kaya
yang terkenal akan kebaikan budinya.
Ia mempunyai seorang teman baik yang memiliki nama aneh yaitu Jinx.
Mereka telah bersahabat baik,
bahkan sejak mereka masih kecil dan bermain lumpur bersama.
Mereka bersekolah di sekolah yang sama dan selalu menolong satu sama lain.

Setelah lulus, Jinx mengalami masa-masa yang sulit.
Ia tidak mendapatkan pekerjaan dan tidak dapat membiayai hidupnya.

Jadi ia pergi mengunjungi sahabat baiknya yang sukses dan kaya.
Temannya yang baik itu memperlakukannya dengan ramah dan baik,
dan ia sangat gembira mempekerjakan Jinx sebagai pengatur rumah dan usahanya.

Setelah beberapa lama kerja di rumah besar itu,
namanya yang aneh segera menjadi terkenal.
Orang-orang mulai berkata,

"Tunggu sebentar, Jinx"
"Cepatlah, Jinx"

"Kerjakan itu Jinx".

Setelah beberapa lama, tetangga-tetangga orang kaya tersebut mengunjunginya
dan berkata,

"Temanku dan juga tetanggaku,
kami prihatin terhadap ketidakberuntungan yang mungkin akan kamu peroleh.
Pengurus rumah tanggamu memiliki nama yang aneh dan tidak beruntung.
Kamu seharusnya tidak membiarkannya tinggal lebih lama lagi denganmu.
Namanya memenuhi rumahmu, ketika orang-orang memanggil, 
"Tunggu sebentar, Jinx" "Cepatlah, Jinx" "Kerjakan itu Jinx".
Orang-orang hanya akan menggunakan kata "Jinx"
bila mereka ingin menyebabkan ketidakberuntungan dan kesialan.
Bahkan roh halus dan peri-peri akan ketakutan
mendengar kata itu diucapkan terus menerus dan akan melarikan diri.
Hal ini akan menyebabkan ketidak beruntungan untuk rumah tanggamu.
Orang yang bernama Jinx itu akan merugikanmu.
Ia jelek dan akan membawa kehancuran.
Keuntungan apa yang bisa kau dapatkan dengan mempekerjakan orang seperti itu?"

Laki-laki kaya itu menjawab,

"Jinx adalah sahabat karib saya!
Kami telah lama saling membantu dan menyayangi satu sama lain
bahkan sejak kami masih kecil.
Persahabatan yang didasari oleh saling percaya
benar-benar merupakan harta yang sangat berharga.
Saya tidak dapat menolaknya
dan kehilangan persahabatan kami hanya karena namanya jelek.
Lagipula, nama hanyalah suatu panggilan saja.

Orang yang bijak takkan berpikir dua kali untuk memberi nama.
Hanya orang bodoh yang percaya pada takhayul tentang bunyi dan kata pada nama.
Hal itu bukan yang menyebabkan keberuntungan atau ketidakberuntungan.
Selesai mengatakannya,
orang kaya itu menolak bujukan tetangganya yang tukang gosip itu.

Suatu, hari, orang kaya itu pergi mengadakan perjalanan ke rumahnya yang ada di desa.
Ketika ia pergi, ia menyuruh sahabatnya Jinx untuk menjaga rumahnya yang besar.
Berita ini kemudian sampai ke telinga para perampok.
Para perampok itu memutuskan bahwa saat ini meru[pakan saat yang tepat
untuk merampok rumah tersebut.
Jadi mereka mempersiapkan diri dengan berbagai senjata
dan bersembunyi di sekeliling rumah orang kaya itu pada malam harinya.

Sementara itu, Jinx yang setia mengira bahwa mungkin para perampok kan beraksi.
Jadi ia berjaga-jaga semalaman untuk menjaga harta benda milik temannya itu.
Ketika ia mendengar suara-suara yang aneh di sekeliling rumah,
ia membangunkan semua orang di rumah itu.
Kemudian ia menyuruh mereka untuk meniup terompet
dan memukul genderang untuk membuat suara ribut sebanyak mungkin.

Mendengar hal yang ribut ini para penjahat berpikir,

"Kita telah mendapat informasi yang salah.
Di dalam sana pasti terdapat banyak orang dan orang kaya itu tentu masih di sana."

Jadi mereka membuang senjata dan peralatan mereka dan lari tunggang langgang.

Keesokan paginya orang-orang dari rumah besar itu sangat terkejut
melihat banyaknya senjata berserakan.
Mereka berkata satu sama lain,

"Jika kita tidak mempunyai pengurus rumah tangga yang bijak,
tentu semua kekayaan yang ada di rumah ini akan habis dirampok.
Jinx telah menjadi pahlawan dalam hal ini!"

Dibandingkan dengan membawa ketidakberuntungan,
seorang sahabat yang erat itu telah memberi karunia pada orang kaya itu."

Ketika pemilik rumah kembali,
para tetanggnya datang menemuinya dan menceritakan apa yang telah terjadi.
Ia berkata,

"Kalian telah menasihati saya untuk melarang sahabat saya tinggal bersama saya.
Jika saya melakukan sesuai kehendak  kalian,
maka hari ini saya telah menjadi orang yang miskin."

Jinx adalah sahabat saya yang membawa berkah bukan membawa ketidak beruntungan.


Sumber:
http://www.dasaparamita.co.cc/2009/03/menceritakan-kisah-pahlawan-yang.html