Sekali lagi, seseorang yang bijaksana,
Sekalipun tidak ditanya, ia membicarakan kelemahannya,
Namun, jika ditanya kelemahannya dan ia perlu bicara,
Sepatutnya ia berbicara tentang kelemahannya sendiri,
Dengan terus terang, tanpa keraguan dan jelas!
Inilah arti dari perkataan, "Orang tersebut bijaksana"
Akhirnya, seseorang yang bijaksana,
Sekalipun ia ditanya,
Ia tidak akan membicarakan kehebatannya,
Namun, jika ia ditanya kehebatannya dan ia perlu bicara,
Sepatutnya ia bicarakan kehebatannya dengan hati-hati,
Dengan penuh keraguan dan secara singkat!
Inilah arti dari perkataan, "Orang tersebut bijaksana"
(Anguttara Nikaya II,78)