1. Ditthadhamma vedaniya Kamma
2. Upajja vedaniya Kamma
pada kehidupan berikutnya
yaitu satu kehidupan setelah kehidupan sekarang.
yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka)
3. Aparapariya vedaniya Kamma
pada kehidupan berikutnya secara berturut-turut
yaitu Karma yang tidak sempat berbuah
a).
atau disebut dengan Paripakka Dittha Dhamma Vedaniya Kamma.
Contoh 1. :
Seorang miskin bernama Punna
Misalnya saja
karena helm kita sendiri telah dicuri seseorang.
Supaya tidak ketahuan,
walaupun lampu lalu lintas berwarna merah.
Akhirnya kita ditangkap polisi.
Terpaksa kita harus membayar tilang Rp. 15.000,-
(padahal harga sebuah helm hanya Rp. 10.000,-).
Ini adalah salah satu contoh sederhana
akan dipetik hasil dalam usia muda atau usia tua
yaitu satu kehidupan setelah kehidupan sekarang.
Contoh:
Misalnya orang yang melakukan meditasi
maka setelah meninggal
yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka)
besar kemungkinan
dalam kehidupan-kehidupan yang berikutnya.
Mengapa demikian ?
Dengan mendengarkan Dhamma,
karena ia telah melatih berdana perhatian.
Selama mendengarkan Dhamma,
ia juga telah memusatkan pikiran, ucapan
apalagi jika ia dapat mengerti
yang menyatakan
* * * * *
4. Ahosi Kamma
yaitu Karma yang tidak sempat berbuah
oleh kekuatan perbuatan (karma) lain yang sangat besar.
Selain itu Ahosi Kamma terbentuk
jika tidak adanya kondisi-kondisi pendukung yang dibutuhkan
untuk karma itu berbuah,
adalah ketika karma baik dan karma buruknya telah habis.
Padahal karma itu sangat sulit untuk dapat habis berbuah
Namun, karma dapat dipotong.
Kita dapat merasakan buah karma
artinya kita masih hidup setelah dilahirkan.
Apabila kita tidak dilahirkan kembali,
maka kesempatan untuk merasakan buah karma baik maupun buruk
Dengan demikian,
4. Ahosi Kamma
yaitu Karma yang tidak sempat berbuah
karena telah kehabisan waktu
atau kehilangan kesempatan untuk berbuah.
( Karma yang langsung berbuah)
yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka)
yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka)
dalam jangka waktu satu kehidupan.
Karma ini terbagi 2 ( dua ) macam, yaitu :
Karma ini terbagi 2 ( dua ) macam, yaitu :
a).
Karma yang telah masak
dan memberikan hasil dalam kehidupan sekarang ini,
atau disebut dengan Paripakka Dittha Dhamma Vedaniya Kamma.
Contoh 1. :
Seorang miskin bernama Punna
yang memberikan dana makanan
kepada Y A Sariputta Maha Thera
menjadi kaya-raya dalam waktu 7 ( tujuh ) hari setelah berdana.
Contoh 2. :
Contoh 2. :
Misalnya saja
ketika kita mengambil helm milik orang lain,
karena helm kita sendiri telah dicuri seseorang.
Supaya tidak ketahuan,
kita mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi
walaupun lampu lalu lintas berwarna merah.
Akhirnya kita ditangkap polisi.
Terpaksa kita harus membayar tilang Rp. 15.000,-
(padahal harga sebuah helm hanya Rp. 10.000,-).
Ini adalah salah satu contoh sederhana
karma yang langsung berbuah.
b).
b).
Karma yang memberikan hasil
setelah lewat 7 ( tujuh ) hari
atau disebut dengan Aparipakka Dittha Dhammavedaniya.
Contoh :
Jika berbuat kebaikan atau kejahatan dalam usia muda,
akan dipetik hasil dalam usia muda atau usia tua
dalam kehidupan sekarang ini juga.
* * * * *
2. Upajja vedaniya Kamma
yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka)
yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka)
pada kehidupan berikutnya
yaitu satu kehidupan setelah kehidupan sekarang.
Contoh:
Misalnya orang yang melakukan meditasi
hingga mencapai jhana tertentu,
maka setelah meninggal
ia akan langsung terlahir di Alam Brahma.
* * * * *
3. Aparapariya vedaniya Kamma
* * * * *
3. Aparapariya vedaniya Kamma
yaitu Karma yang menghasilkan akibat (vipaka)
pada kehidupan berikutnya secara berturut-turut.
Salah satu contoh
Salah satu contoh
adalah orang yang sering mendengarkan Dhamma,
besar kemungkinan
ia akan terlahir kembali di Alam Surga
dalam kehidupan-kehidupan yang berikutnya.
Mengapa demikian ?
Dengan mendengarkan Dhamma,
orang tersebut telah melakukan kamma baik
karena ia telah melatih berdana perhatian.
Selama mendengarkan Dhamma,
ia juga telah memusatkan pikiran, ucapan
serta perbuatannya ke arah kebajikan,
apalagi jika ia dapat mengerti
serta melaksanakan Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.
Kebajikan ini tentunya sangat selaras
Kebajikan ini tentunya sangat selaras
dengan salah satu isi kotbah Sang Buddha
yang menyatakan
bahwa mendengarkan Dhamma
pada saat yang sesuai adalah Berkah Utama.
* * * * *
4. Ahosi Kamma
yaitu Karma yang tidak sempat berbuah
karena telah kehabisan waktu
atau kehilangan kesempatan untuk berbuah.
Ahosi Kamma terbentuk
Ahosi Kamma terbentuk
ketika kekuatan suatu perbuatan (karma) terhalangi
oleh kekuatan perbuatan (karma) lain yang sangat besar.
Selain itu Ahosi Kamma terbentuk
jika tidak adanya kondisi-kondisi pendukung yang dibutuhkan
untuk karma itu berbuah,
sehingga karma tersebut tidak menghasilkan akibat (vipaka).
Sering orang mengatakan
Sering orang mengatakan
bahwa tercapainya Nibbana (Bahasa Pali)
atau Nirvana (Bahasa Sanskerta)
adalah ketika karma baik dan karma buruknya telah habis.
Padahal karma itu sangat sulit untuk dapat habis berbuah
karena jumlahnya yang tidak terbatas.
Namun, karma dapat dipotong.
Kita dapat merasakan buah karma
apabila kita masih mempunyai badan dan batin,
artinya kita masih hidup setelah dilahirkan.
Apabila kita tidak dilahirkan kembali,
maka kesempatan untuk merasakan buah karma baik maupun buruk
sudah tidak ada lagi.
Dengan demikian,
ada berbagai karma yang tidak sempat berbuah.
Sumber:
http://www.wihara.com/forum/artikel-buddhist/3242-hukum-karma.html
Sumber:
http://www.wihara.com/forum/artikel-buddhist/3242-hukum-karma.html