Di sejarah Tiongkok, Huang-Ti (Kaisar masa pemerintahan tahun 2697-2597 SM)
pergi mengunjungi seseorang bernama Ta Kui yang tinggal di Gunung Chu Tsu.
Akan tetapi, ia dan 6 orang pengiringnya tersesat di tengah jalan.
Saat mereka tersesat, mereka bertemu dengan seorang anak laki-laki yang sedang menggembala sapinya.
Kaisar mendekatinya dan bertanya,
"Apakah kau tahu jalan menuju Gunung Chu Tsu?"
Anak laki-laki itu berkata bahwa ia mengetahuinya dan menunjukkan kepada mereka.
Kaisar bertanya padanya,
"Apakah kau tahu di mana tempat tinggal Ta Kui?"
Anak laki-laki itu menjawab, "Tentu, saya tahu"
Kaisar terkejut dan berkata,
"Kau begitu muda, tetapi kelihatannya kau banyak tahu!"
Kemudian ia melanjutkan,
"Apakah kau tahu bagaimana mengatur sebuah negara?"
Anak laki-laki itu berkata padanya,
"Ya, saya tahu. Seperti menggembala ternak.
Sekali Anda menguasai sifat liar alami pada ternak,
maka mereka akan jinak dan mudah diatur.
Bukankah memerintah sebuah negara juga seperti itu?"
Kaisar sangat terkesan dan menyadari bahwa anak ini tidak boleh diremehkan.
Pada mulanya ia berpikir bahwa anak laki-laki itu masih muda dan tanpa pengetahuan.
Ia tidak menyangka bahwa filosofi yang dipelajari oleh anak itu dari kehidupan sehari-harinya dapat diterapkan dalam memerintah negara.
Kita harus mengambil pelajaran dari ini dan tidak boleh meremehkan orang dan peristiwa.
Di alam bawah sadar, setiap orang memiliki kecenderungan untuk meremehkan orang lain.
Itulah sebabnya Buddha berkata,
"Sulit untuk tidak meremehkan orang yang kurang pengetahuan dibandingkan Anda."
Akan tetapi, karena kita belajar ajaran Buddha, kita harus mengatasi kesulitan ini.
Sebaliknya, kita harus menghormati sesama dan mengendalikan diri kita sendiri.
Kita tidak hanya menghormati orang yang lebih tua,
tetapi juga yang muda, karena generasi yang lebih muda akan menjadi penyokong bangsa di masa depan.
Jika setiap orang selalu ingat untuk menghormati orang lain,
orang lain akan memberikan reaksi yang sama.
Seperti pepatah Tionghoa mengatakan,
"Ia yang menghormati sesama akan dihormati,
dan dia yang mencintai sesama akan dicintai."
Sumber:
Buku "20 Kesulitan dalam Kehidupan"
Bab Sulit Untuk Tidak Meremehkan Orang Lain
Ceramah oleh Dharma Master Cheng Yen
Hal. 151-152