Teguhkan pendirianmu dalam prinsip-prinsip kebajikan,
jangan kecewa dan putus asa dalam memeliharanya
bila terdapat banyak halangan dan tantangan,
karena hanya kebajikanlah yang bisa memberimu arti sebenarnya dalam hidup ini.
Tanpa kebajikan, siapa pun dirimu,
sama seperti mereka yang kembali dari pulau permata dengan tangan hampa.
Bersikaplah baik kepada keluargamu,
jangan ada pertentangan dan permusuhan dalam keluarga,
apa lagi kalau hanya karena uang dan harta.
Terhadap orang tua, saudara, pasangan, anak-anak,
bahkan orang lain juga makhluk lain kedepankan sikap baik.
Perilaku negatif, yang hanya melihat kepentingan sendiri,
tak peduli pada orang lain, hanya menyenangkan untuk sesaat saja,
tetapi akan menjadi cacat hidup kita.
Hanya akan menyesal pada akhirnya.
Carilah kebijaksanaan, kumpulkan kebajikan.
Jangan menjadi orang yang tak punya kebijaksanaan,
hanya tubuhnya yang menua,
hanya keluarga dan hartanya yang bertambah.
Hanya puas dengan makanan, kesenangan dan ego.
Ingat-ingatlah nasihat baik,
lalu cobalah untuk menjalankan kebajikan yang engkau baca atau dengar.
Tanpa begitu tak akan ada gunanya.
Biasakan mengalahkan ego sendiri, dengan berpegang pada manner yang baik,
tata krama dan kesusilaan.
Jangan senang pada kemarahan dan penderitaan orang lain.
Dengan begitu engkau telah menghargai dirimu sendiri,
dan kisah hidupmu akan dikenang oleh mereka yang disekelilingmu.
Ingatlah setelah dikremasi, keluarga kita akan melupakan kita,
betapapun kecintaan dan keterikatan mereka.
Seluruh dunia tak lagi peduli.
Keberhasilan hidup manusia sesungguhnya
jika membawa kebajikan yang berguna bagi dirinya sendiri serta orang lain.
Sumber:
Buku Seeds of Happiness
Kumpulan Nasihat Buddhis untuk Kehidupan Sehari-hari
Oleh : Romo Surya Mahendra
Diterbitkan oleh : Laut Wangi Publishing bekerjasama dengan Bhumisambhara Centre, Jakarta
Hal. 102-103