Cari Blog Ini

06 April 2012

Menasehati Diri Sendiri

Tunaikan hidupmu dengan hati gembira,
Seperti apa pun bentuknya.
Yang seperti itu disebut kepuasan hati, namanya.
Kalau ingin bahagia,
kita harus terus-menerus menumbuhkan perasaan seperti itu di hati kita.

* * *
Para pabajjika, dianjurkan oleh Buddha untuk puas dengan empat kebutuhan pokok,
dengan begitu hidup akan mudah dan ketenangan akan tercipta.
Puas tidak puas bukanlah masalah sedikit atau banyak,
cocok atau tidak cocok, cukup atau tidak cukup,
itu adalah bagaimana kita harus mainset batin kita.
Itu masalah bagaimana sikap mental kita.

Sama juga halnya dengan beramal dana.
Sementara orang berpikir bahwa
amal dana ada hubungannya dengan jumlah yang kita punya.
Kenyataannya tidak demikian,
kikir atau tidaknya kita, itu adalah sikap mental kita.
Karena kita mampu kita bisa memberi 500 ribu,
tapi karena berpikir bahwa nilai ini setara dengan biaya bensin satu bulan,
lalu kita hanya memberi 50 ribu.
Jelas sekali ini tentang sikap mental, bukan mampu dan tidak mampu.
Kalau kita ingin beramal dana,
asumsinya bukan valuenya, tetapi kebajikannya.
Dengan begitu kebajikan akan bertambah.

Jadi milikilah rasa puas dalam batinmu, agar hidupmu memberimu rasa bahagia.
Juga jangan lupa untuk introspkesi diri, menasehati diri.
Agar tidak mudah terhasut emosi, lalu bertingkah buruk dan berkata kasar.

Belajarlah untuk menjadi orang yang berkebajikan, lapang hati,
menimbang sebelum memutuskan, tidak mudah mengkritik dan mencela,
menyudutkan dan mendendam.

Bersedia memaafkan, jangan menyakiti hati orang lain
meski itu keluargamu atau bawahanmu.
Hanya dengan hidup baik dan berhati bijak,
orang akan menyelesaikan hidupnya ini dengan manis dan terpuji.

Hidup buruk melawan nilai-nilai kebajikan dan jauh dari kebijaksanaan,
menyebabkan tidak bahagia dan keterpurukan.
Hiduplah dengan benar, tuntutlah kebijaksanaan.

Jangan habiskan hidupmu seluruhnya untuk materi dan lahiriahmu.
Sisakan sedikit waktu untuk merenung serta mereview hakikat hidupmu.
Berdoa dan bermeditasi akan menjadi penyeimbangnya.

Jangan terjerumus pandangan salah,
jika hidupmu benar dan seimbang, engkau akan selalu bahagia.


Sumber:
Buku : Seeds of Happiness
Kumpulan Nasihan Buddhis untuk Kehidupan Sehari-hari
Oleh : Romo Surya Mahendra
Penerbit : Laut Wangi Publishing bekerjasama dengan Bhumisambhara Centre, Jakarta
Hal. 151-152