Cari Blog Ini

14 Maret 2013

Bagaimana Cara Untuk Mengatasi Kemarahan


Mengenai hal ini, Buddha mengibaratkan sebagai berikut:  


”Ada orang yang diibaratkan laksana aksara terukir di atas batu; 

mereka cepat menyerah pada kemarahan 

dan menyimpan kemarahan itu di dalam hati untuk waktu lama. 


Ada juga orang seperti laksana goresan surat di atas pasir; 

mereka juga marah, 

namun kemarahan itu cepat berlalu. 


Orang yang laksana huruf yang ditulis di permukaan air;  

mereka tidak menyisakan goresan huruf yang datang.  


Tapi orang yang sempurna laksana surat yang  tertulis di angin;  

mereka tak mengacuhkan hal-hal menyakitkan dan yang berupa penghinaan;  

pikiran mereka senantiasa murni tak terusik.”



* * * * * * * * * * *



Nasihat Buddha:

Sungguh baik mengendalikan perbuatan;
sungguh baik mengendalikan ucapan;
sungguh baik me ngendali kan pikiran;
sungguh baik terkendali dalam segalanya.
Orang suci yang terkendali dalam segalanya
Akan terbebas dari kesedihan.

* * * * * *

Tidak semua orang menggunakan metode yang sama untuk mengatasi kemarahannya.
Salah satu cara yang efektif adalah dengan menerapkan metode 'mengulur waktu'.
Thomas Jefferson meringkas metode ini dalam kata-katanya.

"Jika marah, hitung sampai sepuluh sebelum melepaskan kata-kata.
Jika sangat marah, hitunglah sampai seratus."

* * * * * *


"Jika orang dengan kedunguannya berbuat salah terhadapku,
aku akan membalas dengan perlindungan tirai kasihku yang tak terbatas;
semakin ia berbuat jahat, semakin baik yang harus kuberikan;
harum kebajikan akan datang padaku,
dan ia hanya akan menuai karma buruk."


* * * * * *

"Orang bertemperamen jahat berusaha melukai orang bajik,
seperti orang yang meludah ke Langit; ludah tak pernah mengotori Langit.
Bahkan wajah sendiri yang terkena percikan itu.

Orang penfitnah laksana orang yang menebar debu melawan angin.
Debu akan berbalik menimpah kepada orang yang menebarkannya.

Orang bijak tak bisa dilukai;
kesengsaraan akan berbalik kepada orang yang suka men-fitnah."




Sumber:
Disadur dari Buku Best Seller Karaniya "Hidup Sukses dan Bahagia",
Bagian 05. Mengendalikan Kemarahan
Karya. Dr. K. Sri Dhammananda,
Penerbit: Yayasan Karaniya