Cari Blog Ini

09 Januari 2014

Kitab Bakti - Xiao Jing - 孝经

Kitab Bakti - Xiao Jing - 孝经 





BAGIAN 1

Kitab yang benar-benar hasil tulisan Kong Zi sendiri adalah Kitab Xiao Jing (孝经) atau yang dikenal sebagai Kitab Bakti. Penekanan Bakti selain kepada Keluarga juga kepada Negara itu tidak luput dari kondisi pada masa Kong Zi hidup. Pertentangan antar Negara, kebobrokan moral Para Pejabat menjadi salah satu dasar penulisan Kitab Xiao Jing itu.

Kitab XiaoJing (孝经) atau Kitab Bakti ini terdiri dari 18 Bab: 



Bab I.
Ruang Lingkup dan Arti risalah ("Membuka Penjelasan").


Ketika Zhong Ni (Konfusius) ada di rumah, dan Zheng Zi telah hadir. Guru berkata, " Raja-Raja kuno memiliki Kebajikan paling sempurna dan mencakup semua etika perilaku, dimana mereka harus sesuai dengan kehendak Langit. Dengan begitu akan membuat dunia harmonis, Orang-orang akan cinta perdamaian dan santun, dan tidak di atas atau bawahan yang memiliki kebencian. Apakah Anda tahu apa itu ?" 

Zheng Zi bangkit dari tikar dan berkata, "Aku, Shen, saya tidak pintar, bagaimana aku tahu?".

Sang Guru berkata, "Xiao atau Bakti adalah dasar dari semua Kebajikan dan 3 batang ( Kepatutan, Pengetahuan, dan Kesetiaan ) yang tumbuh dari moral mengajar. Duduk-lah, aku akan memberitahu Anda. Badan dari mulai rambut dan kulit diterima oleh kita dari Orangtua kita, dan kita harus memberanikan diri untuk tidak merusak atau melukai mereka ( rambut atau kulit ). Ini adalah awal dari Bakti.

Ketika kita telah membangun karakter diri sendiri dengan membentuk sifat sehingga membuat nama kita terkenal di masa depan, sehingga memuliakan Orangtua kita, ini adalah akhir dari bakti kita pada Orangtua. Jadi Xiao dimulai dengan melayani Orangtua-nya, berkembang dengan melayani seseorang penguasa, dan berakhir dengan membangun karakter diri sendiri.

Kitab Puisi mengatakan, 
"Jangan hanya memperingati Leluhur Anda; tapi juga memupuk kebajikan Anda."



Bab II. 
Kesalehan berbakti atau Xiao di Langit. 


Guru berkata,
"Seseorang yang menyayangi Orangtua-nya tidak akan berani untuk mengambil resiko yang dibenci oleh Manusia atau menyakiti atau menyiksa Orangtua-nya, dan Orang yang menghormati Orangtua-nya tidak akan berani untuk mendatangkan resiko yang dipandang rendah oleh Manusia atau merusak atau menjelekkan nama Keluarga-nya.

Bila Kasih dan Penghormatan adalah untuk dijalankan sepenuhnya dalam layanan bagi Orangtua-nya, pelajaran itu akan mempengaruhi Kebaikan semua Orang dan ia menjadi sebuah pola untuk Tata-Krama dari empat laut dengan Bakti dari Anak Langit atau Bakti kepada Orangtua. 

Kitab Marquis dari Fu mengatakan,

"Satu-satu-nya Orang yang memiliki kebahagiaan,
 dan jutaan Orang akan tergantung pada-nya ,
 apa yang menjamin kebahagiaan."




Bab III. Kesalehan berbakti 
atau Xiao Pangeran suatu Negara ("Dukes feodal" - zhu hou 诸侯). 


Di atas Orang lain tapi tidak sombong, mereka tinggal di tempat tinggi tapi tidak dalam bahaya. Menjaga perekonomian secara hati-hati dan taat Peraturan dan Undang-undang, mereka bisa penuh, tanpa mengalir. ( Yang penuh tanpa menumpahkan berarti memiliki banyak kekayaan tetapi tidak wasting ).

Untuk memikirkan tinggi tanpa bahaya, adalah cara lama untuk melestarikan Budi luhur. Untuk menjadi penuh tanpa mengalirkan, adalah cara lama untuk melestarikan kekayaan. Dengan peringkat mulia dan kekayaan tidak meninggalkan Orang-nya, maka mereka dapat melestarikan Altar dari tanah mereka dan gandum dan untuk mengamankan kerukunan mereka dan Orang Laki-laki di kantor. Ini adalah Bakti dari Para Pangeran Negara untuk melindungi Negara seseorang dan membuat seseorang menjadi harmonis.

Kitab Puisi mengatakan,  

" Jadi-lah memprihatinkan dan berhati-hati,
  Seolah-olah berada dipinggir jurang yang dalam,
  Seolah-olah menginjak es tipis."



Bab IV.  
Kesalehan Berbakti atau Xiao di Menteri dan Pejabat Tinggi Besar ( "Menteri" - xing fu da  卿大夫 ). 


Mereka tidak akan berani untuk memakai jubah lain daripada yang ditunjuk oleh Undang-undang Raja-raja kuno ( Ajaran atau keahlian yang ia pelajari selama ini ), maupun untuk berbicara kata-kata selain dari yang disetujui oleh ucapan mereka, maupun untuk menunjukkan perilaku selain yang dicontohkan oleh cara mereka yang berbudi luhur. Dengan demikian tidak ada satu pun dari yang mereka katakan yang bertentangan dengan kenyataan, dan tidak ada tindakan atau perilaku mereka yang bertentangan dengan apa yang dikatakan-nya.

Dari perkataan mereka tak ada yang protes, jika mereka melakukan sesuatu tidak ada ditemukan tindakan mereka yang menyebabkan protes. Kata-kata mereka memenuhi semua di bawah Aturan Langit, dan tidak ada kesalahan percakapan yang akan ditemukan dari mereka. Tindakan mereka semua memenuhi di bawah Aturan Langit dan tidak ada ketidakpuasan atau tidak suka akan terjadi.

Bila tiga hal ini ( jubah, kata-kata dan perilaku ) semuanya lengkap seperti seharusnya, maka mereka akan dapat mempertahankan Leluhur mereka. Itu adalah Bakti dari Para Menteri dan Pejabat tinggi besar. 

Kitab Puisi mengatakan,  

" Dia tidak pernah menganggur,
  Siang atau malam hari,
  Dalam pelayanan untuk satu orang. "



Bab V. 
Kesalehan berbakti atau Xiao di Petugas dan jabatan rendah ("Pejabat" Shi 士) 


Ketika mereka melayani Ayah mereka, sehingga mereka akan melayani Ibu mereka dan mereka akan mencintai mereka sama-sama. Saat mereka melayani ayah mereka, sehingga mereka akan melayani penguasa mereka. Dan mereka akan menghormati mereka sama. Oleh karena itu cinta adalah apa yang terutama diberikan kepada Ibu, dan rasa hormat adalah apa yang terutama diberikan kepada penguasa, sedangkan kedua hal ini diberikan kepada Ayah.

Oleh karena itu ketika mereka melayani penguasa mereka dengan kesalehan Anak, mereka akan setia. ketika mereka melayani atasan mereka dengan hormat, mereka akan taat atau patuh. Tidak kehilangan loyalitas dan kepatuhan ketika dalam melayani Orang-orang di atas mereka, maka mereka kemudian akan mampu memberikan tunjangan dari posisi mereka dan untuk mempertahankan pengorbanan mereka. Ini adalah Bakti perwira rendah..

Kitab Puisi mengatakan,

" Bangun-lah lebih awal dan tidur larut malam;
  Jangan membuat malu mereka yang memberikan Anda kelahiran."




Bab VI. 
Kesalehan Berbakti atau Xiao di  Masyarakat Umum. 

Mereka mengikuti jalan-nya Surga (di musim bergulir), berbagi dalam karunia Bumi, yang bijaksana dengan Orang-orang dan hemat dalam pengeluaran mereka, untuk mendukung Orangtua mereka. Ini adalah Bakti dari masyarakat umum. 

Karena itu dari Putra Langit ke Masyarakat Umum, tidak pernah ada yang telah menjadi salah satu yang berbakti kesalehan adalah tanpa awal dan akhir pada siapa bencana tidak datang.



Bab VII. 
Kesalehan Berbakti atau Xiao dalam Hubungan dengan Tiga Kuasa. 


Para Murid Zheng Zi berkata, "Sesungguhnya yang besar adalah bakti !"

Guru berkata, "Ya, kesalehan Anak adalah peraturan Surga, kebajikan Tanah, dan kewajiban praktis Manusia." Surga dan bumi tanpa kecuali mengejar jalan ( keteraturan ) dan masyarakat sebagai pola mereka.

(Raja kuno) menirukan ide yang cemerlang dari Surga dan bertindak sesuai perubahan keuntungan yang diberi oleh Bumi, sehingga mereka akan sesuai dengan semua di bawah Langit dan disebabkan ajaran mereka, dengan tidak merasa hebat, yang akan berhasil dari pemerintahan mereka tanpa harus teliti akan aman dan damai. 

Raja-raja kuno melihat, bagaimana ajaran mereka bisa mengubah masyarakat ke depan. Sebelum menerapkan itu mereka merupakan contoh yang paling kasih sehingga tidak ada Orang yang mengabaikan Orangtua mereka. Mereka juga menerapkan sifat Kebaikan dan Kebenaran dan Masyarakat meniru dan mempraktekkan sampai menjadi kebiasaan. Mereka berjalan di hadapan mereka bersama dengan hormat dan sopan untuk menerapkan penghormatan dan kesopanan kepada Orang yang tidak mempunyai pendirian. Mereka mengajari mereka dengan peraturan kepatutan dan musik, agar Masyarakat ramah dan harmonis. Mereka memperlihatkan apa yang disukai oleh mereka dan apa mereka tak sukai agar masyarakat memahami larangannya.

Kitab Puisi mengatakan,

" Membangkitkan rasa hormat Anda, Guru Yin,
  dan semua Orang menghormati Anda."



Bab VIII. 
Kesalehan Berbakti atau Xiao di Pemerintah. 


Guru berkata, "Pada zaman dahulu, ketika Raja-raja cerdas menggunakan cara berbakti untuk memerintah semua di bawah Langit, mereka tidak berani untuk menerima dengan bersikap tidak hormat pada Menteri dari Negara-negara kecil. Berapa banyak kekurangan mereka akan melakukan-nya kepada Adipati, gelar Bangsawan, Istri para bangsawan dan gelar lain-nya ! Justru dengan begitu, mereka mendapat Negara bagian banyak sekali dengan bergembira. Dan untuk membantu mereka dalam melayani penguasa Kerajaan mereka.

Penguasa Negara bagian tidak berani untuk mengabaikan atau mensia-siakan Duda dan Janda .Berapa banyak kurang akan mereka meremehkan Petugas dan Masyarakat ! Dengan begitu adalah bahwa mereka menangkap semua Orang mereka dengan gembira dalam melayani penguasa Kerajaan mereka. Para Kepala Marga tidak berani meremehkan Hamba dan Selir mereka. Berapa banyak kurang mereka meremehkan Istri dan Anak Lelaki mereka ! Dengan demikian, mereka yang telah mendapat Laki-laki mereka dengan hati gembira akan melayani Orangtua mereka.

"Dalam keadaan seperti itu, Orang-tua mendapat kemuliaan hidup dari Anak Lelaki mereka dan apabila dikorbankan jiwa mereka yang dipisahkan dari tubuh mereka menikmati persembahan mereka." Oleh karena itu karena semua yang di bawah perdamaian Surga dan keselarasan menang; bencana dan malapetaka tidak akan terjadi, kemalangan dan pemberontakan tidak akan timbul.  

Kitab Puisi mengatakan, 
  
" Untuk sebuah perilaku, tegak dan saleh 
  Semua di empat suku Negara memberi penghormatan dengan taat "



Bab IX. 
Pemerintah Bijak


Para Murid Zeng Zi berkata, "Bolehkah saya bertanya apakah dalam keutamaan Orang Bijak, ada yang lebih besar dari Bakti ?

Guru berkata,

"Dari semua Makhluk Hidup di Dunia, 
sifat dasar yang dihasilkan oleh Langit dan Bumi, 
Manusia adalah yang paling mulia. 

Dari semua tindakan dan perilaku Manusia, 
tidak ada yang lebih besar dari Bakti. 

Dalam Xiao tidak ada yang lebih besar 
dibandingkan dengan rasa hormat dan kagum kepada Ayah-nya. 

Dalam rasa hormat dan kagum ditampilkan kepada Ayah-nya 
tidak ada hal yang lebih besar 
dari menjadikan-nya berhubungan dengan Surgawi.



"Mari kita mempelajari Adipati Zhou. Adipati dari Zhou adalah Manusia yang pertama melakukan ini. Dahulu Adipati Zhou membuat Pengorbanan Desa untuk Hou Ji ( Leluhur Dari Semua Zhou Orang ) untuk mengasosiasikan diri-nya dengan Surga, dan membuat Pengorbanan Leluhur Raja Wen ( Ayah Almarhum Putra kemudian dari Surga dan Saudara-nya, Duke Zhou ) di Aula Istana Besar dalam rangka untuk mengasosiasikan diri-nya dengan Tuhan. Oleh karena itu dari semua Negara dalam empat Laut, setiap Raja datang dalam melaksanakan tugas-nya untuk ( membantu Orang ) korban. Jadi dalam Kebajikan Orang bijak apa selain di sana lebih besar dari Bakti Anak ?

Sekarang perasaan kasih sayang tumbuh di lutut Orangtua dan sebagai kewajiban menyenangkan Orangtua, kasih-sayang tiap hari bergabung dengan kehormatan. Para Bijak mulai dari kekaguman (perasaan) untuk mengajar (tugas) penghormatan, dan dari (yang dari) sayang untuk mengajar (yang dari) cinta. Ajaran Orang Bijak berhasil mengatur mereka membawa keteraturan yang baik. Itu karena apa yang mereka ajarkan mengikuti akar Bakti Anak ditanamkan dengan Surga.

Hubungan antara tugas dan Ayah dan Anak, di dalam-nya berisi asas antara kebajikan dan kekuasaan. Anak hidup-nya berasal dari Orangtua, dan tidak mungkin dapat hadiah yang lebih besar dari itu. Penguasa dan Orangtua-nya dalam kesatuan, Ayah-nya bertindak sesuai dengan kemauan-nya dan tak ada kemurahan hati bisa lebih luar biasa daripada ini.

Oleh karena itu Orang-orang yang tidak menyukai Orangtua-nya, namun menyukai Pria lain, itu dapat disebut memberontak terhadap Kebaikan, dan Orang-orang yang tidak menghormati Orangtua-nya, namun menghormati Pria lain, itu dapat disebut membangkang terhadap Kebenaran.


Ketika diri-nya berbuatan yang bertentangan dengan prinsip yang sesuai di tempat dia memberikan yang tidak akan Orang mau menirukan. Dia tidak berbuat apa-apa mengenai hal yang baik, tetapi seluruhnya jauh dari Kebaikan. Meskipun dia mungkin mendapat kemauan-nya dari Orang lain, tetapi seorang Laki-laki sejati tidak akan menuruti-nya.

Sebab itu seorang Laki-laki sejati selalu berbicara, sudah dipikir apakah kata itu sebaiknya dikatakan, dia bertindak, sudah dipikir apakah tindakan-nya bukan hanya menyenangkan. Kebaikan dan Kebajikan-nya seperti ini akan dihormati. Apa yang dimulai-nya dan melakukan Kebaikan untuk dicontoh, tingkah laku-nya patut direnungkan dan dipelajari. Gerak-gerik-nya dalam maju atau mundur adalah semua sesuai dengan Aturan yang tepat.

Dengan cara ini dia tidak hadir sendirian untuk Masyarakat, yang baik dan menghormati Tuhan, meniru dan menjadi seperti dia. Dengan demikian ia mampu membuat kita mengerjakan hal Kebaikan dengan benar, kepemimpinan-nya dan perintah-nya untuk dimajukan ke dalam pengaruh yang baik.

Kitab Puisi mengatakan,

" Orang berbudi luhur, sangat memuaskan, 
 Tidak ada yang salah dalam sikap-Nya."


* * * * * * * * * *


BAGIAN 2


Bab X. 
Sebuah Deskripsi Tertib dari Kisah Kesalehan Filial atau Xiao 


Guru berkata, "Layanan yang dilakukan seorang Anak kepada Orangtua-nya adalah sebagai berikut :

1.  Dalam ber-tingkah laku umum-nya kepada Orangtua, dia menunjukkan rasa hormat sepenuhnya." 

2. Dalam menyenangkan mereka, usaha keras-nya akan memberi mereka kesenangan sepenuhnya. 

3. Ketika mereka sakit, dia merasakan kegelisahan yang paling luar biasa. 

4. Dalam berkabung atau wafat untuk Orangtua-nya, dia menunjukkan setiap rasa dukacita. 

5. Dalam menghormati kepada Orangtua-nya, dia menunjukkan hormat sepenuhnya. 

Kalau seorang Anak mempunyai 5 hal ini, 
dia mungkin dinyatakan sudah dapat melayani Orangtua-nya."



Seseorang yang melayani Orangtua-nya, dalam situasi yang tinggi akan terbebas dari kebanggaan, Dalam situasi yang rendah akan bebas dari pembangkangan, Dan di antara yang sederajat tidak akan suka bertengkar. Dalam situasi kebanggaan yang tinggi akan menyebabkan kehancuran; Dalam situasi pembangkangan yang rendah akan mengarah pada hukuman; Di antara sesama yang sederajat suka bertengkar yang akan menyebabkan memegang senjata.

Jika ke-tiga hal tersebut dilakukan, maka meskipun seseorang menyediakan daging sapi, daging domba, daging babi untuk menyenangkan Orangtua-nya, seseorang tetap dianggap tidak berbakti. 




Bab XI. 
Kesalehan Berbakti atau Xiao dalam Kaitan-nya dengan 5 Hukuman. 


Guru berkata, "Ada tiga ribu masalah yang melukai perasaan yang diarahkan terhadap 5 Ajaran dan tidak ada satu dari mereka yang lebih besar dari ketidak-baktian seorang Anak. Kalau keterbatasan ditaruh di atas seorang penguasa, yang ada adalah memungkiri keunggulan-nya."

Kalau kekuasaan Guru dilarang, yang ada adalah memungkiri semua Undang-undang. Kalau kebaktian Anak disisihkan, yang ada adalah memungkiri asas kasih-sayang. Ini tiga hal membuka jalan menuju kekacauan.



Bab XII. 
Penegasan Aturan Perilaku di Bab I 


Guru berkata, "

Untuk mengajar Orang untuk menjadi penuh kasih sayang dan penyayang,
tidak ada hal yang lebih baik dengan mengajarkan Kebaktian Anak.

Untuk mengajari mereka kepatuhan dan kesadaran,
tidak ada hal yang lebih baik dengan mengajari kewajiban berkelompok.

Untuk mengubah sikap kebiasaan mereka dan mengubah adat istiadat mereka,
tidak ada hal yang lebih baik daripada mengajarkan musik dan seni.

Untuk keamanan dan ketertiban masyarakat,
tidak ada hal yang lebih baik dengan mengajarkan hukumam dan peraturan.

Peraturan kepatutan dengan sederhana berasas penghormatan. Oleh karena itu penghormatan bermanfaat bagi seorang Ayah membuat semua Anak-nya senang. Penghormatan bermanfaat kepada seorang Saudara tua membuat semua Saudara-nya yang lebih muda senang. Penghormatan bermanfaat kepada seorang penguasa membuat semua Rakyat-nya senang. Penghormatan yang diberikan kepada satu Manusia agar menjadikan semua Manusia senang. Penghormatan yang diberikan sedikit dan menjadi kesenangan Orang banyak. Inilah yang dimaksudkan dengan "Merangkul Semua Aturan Perilaku kebaktian".



Bab XIII. 
Penegasan Kebaikan Yang Sempurna di Bab I 

Guru berkata, "Ajaran berbakti dari Orang bijak tidak mengharuskan dia untuk pergi dari Keluarga ke Keluarga lain dan melihat sehari-hari tingkah laku setiap anggota. Ajaran Kebaktian-nya merupakan penghargaan dan penghormatan untuk semua Orangtua di bawah Langit. Ajaran kepatuhan-nya persaudaraan adalah penghormatan kepada semua Saudara tua di bawah Langit. Ajaran kewajiban-nya merupakan dasar dari penghargaan dan penghormatan semua Pemimpin di bawah Langit."

Kitab Puisi mengatakan,

" Yang bahagia dan sopan santun,
  Adalah yang berdaulat Orang tua dan masyarakat

Jika tidak sempurna kebaikan, bagaimana bisa dikenali sebagai sesuai sifat dasar mereka dan dikenal oleh masyarakat secara menyeluruh seperti ini ?"



Bab XIV.  
Membuat Reputasi atau Nama Terkenal di Bab I

Guru berkata, "Bakti Anak dari Orang bijak yang melayani Orangtua-nya mungkin dapat dipindahkan sebagai kesetiaan kepada penguasa." Kewajiban persaudaraan dengan melayani Saudara tua-nya mungkin dapat dipindahkan sebagai rasa hormat dan kepatuhan kepada sesepuh. Peraturan Keluarga-nya mungkin dapat dipindahkan sebagai aturan pemerintah baik di posisi resmi yang mana pun."

Oleh karena itu, waktu tingkah laku-nya ialah dengan begitu berhasil diri-nya dalam ( pribadi ) lingkaran, namanya akan didirikan ( menularkan ) sampai masa depan generasi. Oleh karena itu, ketika ia melakukan hal ini ia berhasil dalam mengatasi lingkaran yang ada di dalam batin-nya, nama-nya akan dicatat dan dikenang untuk generasi masa depan."



Bab XV.  
Sikap Bakti dalam Hubungan Teguran dan Bantahan


Murid Zeng berkata, "Saya mendengar Guru memiliki petunjuk atas kasih-sayang cinta, atas rasa hormat dan penghormatan, atas memberi usulan kepada Orangtua kami, dan dapat membuat nama kami terkenal." Saya akan berusaha untuk melakukan, jika ketaatan kepada perintah dari Ayah-nya dapat dikatakan bakti."

Guru menjawab, "kata Yang Mana adalah yang ini!" Kata yang mana adalah yang ini ! Pepatah kuno berkata: jika Putra Langit mempunyai tujuh Orang Menteri yang akan memprotes dengan-nya, walaupun dia tidak mempunyai dan memperbaiki cara pemerintah, dia tidak akan kehilangan Kerajaan milik-nya.

Jika Penguasa Negara mempunyai lima Menteri tersebut, walaupun tindakan-nya mungkin salah, ia tidak akan kehilangan Negara. Jika seorang Perwira telah tiga besar, dia tidak akan dihukum tetapi bila mengalami kasus mirip, ia akan kehilangan kekuasaan dan kedudukan-nya.

Jika seorang Perwira lebih rendah mempunyai seorang Teman yang akan memprotes-nya, nama baik-nya tidak akan berhenti dan menganggu hubungan dengan peran-nya. Dan seorang Ayah yang mempunyai seorang Anak yang akan memprotes diri-nya tidak akan terperosok ke jurang pemisah dan dendam. Oleh karena itu bila hal itu ia melakukan hal mengkhawatirkan, Anak tak seharusnya memprotes Bapak-nya secara keras, atau seorang Menteri tak seharusnya memprotes Penguasa-nya secara keras.

Oleh karena itu, sejak remonstrance diperlukan di kasus tak berbudi memimpin, bagaimana bisa (sederhana) kepatuhan sampai perintah seorang Bapak dianggap sebagai kesalehan Anak ? Oleh karena itu sejak bantahan dilakukan dalam hal yang membela hal yang salah, bagaimana dapat di katakan ketaatan pesanan dari Ayah melakukan kebaktian ?


Bab XVI. 
Pengaruh Bakti Anak dan Jawaban-nya. 


Guru berkata, "Pada zaman dahulu, Raja-raja cerdas melayani mereka dengan Bakti kepada Oramgtua-nya, dan oleh karena itu mereka melayani Surga dengan kecerdasan." Mereka melayani Ibu mereka dengan Kebaktian Anak, dan oleh karena itu mereka melayani Bumi dengan pembedaan. Mereka mengejar jalan kebenaran dengan penunjukan atas senior dan juniors, dan karena itu mereka aman atas peraturan hubungan antara atasan dan bawahan (aturan jabatan). Ketika Langit dan Bumi dilayani dengan kecerdasan dan pembedaan, di tampilkan kecerdasan rohani."

Oleh karena itu bahkan Putra Langit harus mempunyai beberapa hal yang dapat hormati, yaitu Dia mempunyai nama untuk julukan-nya, Dia harus minta ijin kepada siapa yang diutamakan. Dia mempunyai Sepupu-nya, yang memikul nama Keluarga sama dan lebih tua daripada sendiri. Di candi Leluhur dia menunjukkan penghormatan sepenuhnya, ia menunjukkan bahwa dia tidak melupakan Orangtua-nya.

Dia mengusahakan diri-nya berhati-hati terhadap tingkah laku-nya, takut kalau dia malah memalukan nama Keluarga-nya. Kalau di kuil Leluhur dia menunjukkan penghormatan sepenuhnya, jiwa sendiri daftar muatan yang ditinggal. Kebaktian Anak yang sempurna dan persaudaraan adalah kewajiban mencapai kecerdasan rohani dan membaur bersama cahaya dalam empat laut. Mereka bergerak ke mana-mana. 

Kitab Puisi mengatakan, 

" Dari barat ke timur, selatan ke utara,
  Tidak ada satu pikiran yang dia tidak hormati



Bab XVII.  
Melayani Penguasa 


Guru berkata, "Ketika Orang Mulia melayani Atasan-nya, dalam memajukan ia berpikir untuk memenuhi tugas sebaik-baiknya, ketika dia mundur ia berpikir bagaimana menanggulangi kesalahan-nya. Dia mendukung dan membantu sepanjang yang baik, dan memperbaiki dan mengurangi konsekuensi yang buruk. Oleh karena itu superior dan inferior bisa dekat satu sama lain."

Kitab Puisi mengatakan,

" Dalam hati saya mencintai-nya, 
  Dan mengapa saya tidak mengatakan demikian? 
  Pada inti dari hati saya, saya membuat-nya, 
  Dan tidak akan pernah melupakan dia. "



Bab XVIII. 
Kesalehan Berbakti Berkabung untuk Orang Tua. 


Guru berkata, "Ketika seorang Anak berkabung bagi Orangtua dia meratap, tetapi tidak dengan menangis tersedu-sedu terus-menerus." Pada saat Upacara dia tidak menarik perhatian Orang lain. Dalam kata-kata-nya tanpa keindahan dalam berbicara. Dia tidak dapat mengunakan pakaian yang bagus. Ketika ia mendengar musik, ia merasa tidak senang. Bila dia makan yang lezat, dia seperti makan tanpa di bumbui. Itu-lah sifat duka-cita dan kesedihan."

Makan setelah tiga hari adalah untuk mengajar Orang untuk tidak membiarkan diri sekarat dan tidak boleh dibawa ke kepunahan kehidupan karena Orang mati. Aturan itu adalah aturan dari Orang Bijak. Masa berkabung tidak boleh melampaui tiga tahun, hal ini untuk menunjukkan Orang-orang yang harus memiliki akhir.

Siapkan peti mati untuk Orang tua yang meninggal dalam dan luar. Setelah pakaian dipakaikan, tubuh-nya diangkat ke dalam peti mati. Peti mati bulat dan persegi, adalah (secara teratur) yang ditetapkan. Baju dan barang kesukaan-nya juga dimasukan dalam peti mati sampai menutupi badan di dalam peti mati. Sebelum berangkat peti mati dikelilingi dan diputari, ini aturan untuk memberangkatkan peti mati. 

Yang perempuan memukul dada mereka dan yang lelaki berjalan dengan langkah gontai. Mereka meratap dan menangis juga mengawal peti mati sampai ke kuburan. Mereka juga berunding untuk menentukan hari dan waktu dan di sana mereka akan menaruh peti mati di dalam tanah dengan damai.

Mereka juga menyiapkan kuil Leluhur dan di sana mereka memberikan persembahan dan berdoa sampai jiwa yang dipisahkan dari tubuh.

Pada musim semi dan musim gugur mereka membuka Altar dan bers-Sembayang dan berpikir bahwa Orangtua-nya yang sudah meninggal akan datang pada waktu tersebut.

Ketika Orangtua masih hidup, layani-lah dengan hormat dan cinta kasih. Ketika mereka mati, layani dengan berduka dan bersedih. Semua ini adalah kewajiban pokok Manusia di Dunia. Bakti Anak dan Orangtua-nya sudah selesai ketika telah melakukan kewajiban baik selama hidup dan setelah kematian terpenuhi.


Sumber: 
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2012/02/kitab-bakti-xiao-jing-bag-1.html#_
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2012/02/kitab-bakti-xiaojing-bag-2.html#_