Cari Blog Ini

23 Oktober 2010

Kisah Buddhist - Bodhisattva Samantabhadra

Ketika itu, Pangeran Amiga membangkitkan Ikrar Anuttara-Samyaksambodhi
di hadapan Buddha Ratna-garbha.

Pangeran Amiga mengutarakan Tekad untuk menguasai berbagai jenis Samadhi
guna membimbing semua Makhluk Hidup di sepuluh penjuru Semesta.

Buddha Ratna-garbha kemudian memberi nama Samantabhadra 

bagi Pangeran Amiga 

dan menyatakan bahwa sang Pangeran akan menjadi Buddha di Masa Mendatang 

dengan nama 

Tathagata Jnanavajravijrmbhitesvaraketu 

( Karuna Pundarika Sutra, Bab 4 ). 


Keagungan praktik Jalan Bodhisattva yang dicanangkan Samantabhadra 

tercermin dari  Sepuluh Ikrar Agung 

(Sutra Avatamsaka Bagian Samantabhadra Carya-pranidhana Varga) 

sehingga menempatkannya dalam posisi yang sejajar dengan Para Bodhisattva Agung 

seperti Manjusri, Avalokitesvara, dan Ksitigarbha.


Keagungan praktik dan perilaku ini jugalah yang membuat Samantabhadra dijuluki sebagai
Arya Bhadra Carya Pranidhanam Raja (Yang Suci Raja Ikrar dan Praktik Kebajikan Agung).

10 Ikrar Agung Samantabhadra adalah sebagai berikut:

1. Menghormati para Buddha
2. Memuji Tathagata
3. Memberi persembahan yang luas
4. Menyesal dan bertobat atas perbuatan yang buruk
5. Bersuka cita atas pahala kebajikan
6. Memohon pemutaran roda Dharma
7. Memohon Buddha menetap di dunia
8. Selalu menyertai dan belajar dari Buddha
9. Selalu selaras dengan semua makhluk hidup
10. Melimpahkan semua pahala kebajikan secara universal.


Samantabhadra menjelaskan bahwa sejauh alam semesta masih berlangsung,
sejauh para makhluk hidup masih muncul, maka sepuluh ikrar
dan perilaku ini tidak akan pernah berakhir.

Dengan demikian maka sifat universal dari praktik dan perilaku Samantabhadra
sungguh mencengangkan, tak terbayangkan, dan di luar jangkauan makhluk awam.
Karena itu, Samantabhadra dikenal sebagai Bodhisattva Manifestasi Keagungan Tekad,
Praktik dan Perilaku.

Bagi pemeluk agama Buddha di Tiongkok, Gunung Emei disebut juga
sebagai Guangming Shan (Gunung Cahaya Gemilang).

Menurut Sutra Avatamsaka bagian Kediaman Para Bodhisattva disebutkan,
“Di wilayah barat daya terdapat wilayah yang bernama Gunung Cahaya Gemilang.
Semenjak lama gunung ini menjadi tempat kediaman para Bodhisattva,
dan sekarang ini Bodhisattva Samantabhadra bersama sekelompok Bodhisattva lain
sejumlah 3.000 orang menetap di gunung ini untuk membabarkan Dharma.”

Untuk detailnya, dapat diakses melalui link :
https://docs.google.com/open?id=0B6a5vK3IVP_0ZGMyM2U1YzYtOTMxZi00MTUwLWFmN2ItNGNkODI3MTQwOWJj


Sumber :
* http://dhammacitta.org/pustaka/ezine/Sinar%20Dharma/Sinar%20Dharma%2016.pdf
* Majalah Sinar Dharma - Figur Buddhis – Vol.5 No.1 | Maghapuja 2550
BE | Maret – Mei 2007, Halaman 67 – 68