Cari Blog Ini

11 November 2011

Kualitas Pendana

Sutta-sutta mencatat

Kedermawanan  

sebagai salah satu sifat penting yang akan membuat Orang menjadi lembut hati 

( A. iv, 220 ).

Seorang Pendana yang Mulia 
adalah Orang yang berbahagia sebelum, selama, dan sesudah berdana.
( A. iii, 336 ).

* * * 

A. Tentang sifat-sifat Seorang Pendana 

B. Tentang Pendana yang Agung 

C. Tentang berbagai kualitas pikiran yang Dermawan

* * * * *


A. 

Sutta-sutta (misalnya D. i, 137) menggunakan sejumlah istilah untuk menjelaskan
Sifat-sifat Seorang Pendana.

* Dia adalah orang yang memiliki keyakinan (saddha).

* Dia memiliki keyakinan dalam kemuliaan kehidupan yang sehat secara moral,
keyakinan pada ajaran-ajaran karma dan kehidupan setelah mati.

* Dia percaya pada kemungkinan penyempurnaan moral dan spiritual manusia.
Singkatnya, dia tidak materialistis, dia memiliki keyakinan pada Buddha, Dhamma dan Sangha.

* Dia bukan hanya seorang pendana biasa (dayako).

* Dia adalah seorang pendana yang agung (danapati).

* * *


B & C.

Demikian kitab komentar menjelaskan konsep mengenai 'Pendana yang Agung':

"Orang yang menikmati sendiri apa yang enak
dan memberikan yang tidak enak pada orang lain
adalah pendana yang seperti budak bagi pemberian yang dia serahkan.

Orang yang mendanakan apa yang sama enaknya
dengan yang dinikmatinya sendiri
adalah orang yang seperti sahabat bagi pemberian itu.

Orang yang berpuas diri dengan apa pun yang diperolehnya .
tetapi memberikan yang enak pada orang lain
adalah Pendana yang Agung, seorang senior,
seorang Master bagi pemberian yang diserahkannya.
"



* Pendana juga digambarkan sebagai pemilik rumah yang terbuka bagi siapa yang memerlukan (anavatadvaro).

* Dia bagaikan mata air (opanabhuto) bagi para petapa, brahmana, orang miskin, musafir, kelana dan pengemis.
Menjadi orang demikian berarti melakukan perbuatan-perbuatan yang berjasa.

* Dia banyak memberi (muttacago) dan selalu membagikan berkah-berkahnya kepada yang lain (danasamvibhagarato).

* Dia adalah dermawan yang  memahami kesulitan-kesulitan orang miskin (vadaññu).

* Dia bersifat lapang hati dan siap menuruti permintaan (payatapani).

* Dia seorang yang cocok untuk dimintai (yacayogo).

* Dia bergembira dalam memberikan dana kepada yang membutuhkan (vossaggarato),
dan hatinya cenderung memberi (cagaparibhavitacitto).

Demikianlah istilah-istilah yang digunakan di dalam Sutta-sutta untuk menjelaskan
berbagai kualitas pikiran yang Dermawan.

* * *



Seorang Pendana yang Mulia 
adalah Orang yang berbahagia sebelum, selama, dan sesudah berdana (A. iii, 336).

Sebelum berdana,
dia bahagia menanti-nantikan kesempatan untuk melatih kedermawanannya.

Selama berdana,
dia bahagia karena membuat orang lain bahagia dengan memenuhi kebutuhannya.

Setelah berdana,
dia puas karena telah melakukan perbuatan yang baik.


* * *


Sutta-sutta mencatat kedermawanan 
sebagai salah satu sifat penting yang akan membuat Orang menjadi lembut hati ( A. iv, 220 ).

Oleh Sang Buddha, Orang yang secara benar mencari nafkah
kemudian memberikan sebagian kekayaannya kepada yang membutuhkan
diumpamakan sebagai Orang yang mempunyai dua mata,
sedangkan Orang yang hanya mengumpulkan kekayaan
tetapi tidak melakukan Perbuatan Jasa diumpamakan sebagai Orang bermata satu
( A. i, 129-30 ).


Orang kaya yang menikmati hartanya sendiri tanpa berbagi dengan Orang lain
disebut bagaikan Orang yang menggali liang kuburnya sendiri
( Sn. 102 ).



Sumber:
* MENGAPA BERDANA, Petunjuk untuk Berdana dengan Pengertian Benar
Terjemahan dari buku berjudul : Dana The Practise of Giving
Kumpulan tulisan yang disunting oleh Bhikkhu Bodhi
Alih Bahasa Inggris ke Indonesia: Dra. Lanny Anggawati, Dra. Wena Cintiawati
Editor : Rudy Ananda Limiadi, S.Si, M.M.
Juru ketik dan tata letak : Vidya Upatthaka – Team
Penerbit : Wisma Sambodhi Klaten
Kathina 2547/2003
* http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/mengapa-berdana/#more-4204