Cari Blog Ini

28 Mei 2012

Jenis Kamma berdasarkan Sifat dari Akibat yang Dihasilkan


Terdapat 4 ( empat ) jenis kamma 


berdasarkan sifat dari akibat yang dihasilkan, 


yaitu:



1. Garuka Kamma


Kamma berat yang memiliki kualitas kekuatan yang besar

yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua,

dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.



2. Asanna Kamma


adalah kusala kamma (perbuatan baik) 

dan akusala kamma (perbuatan buruk / jahat)

yang dilakukan seseorang 

sebelum saat ajalnya, 

yang dapat dilakukan dengan lahir dan batin.




3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma


adalah karma kebiasaan, 

yaitu perbuatan baik dan jahat

yang merupakan kebiasaan bagi seseorang 

karena sering dilakukan.




4. Kattata Kamma


adalah kamma yang tidak terlalu berat dirasakan akibatnya.


* * * * * * * * * * *




1. Garuka Kamma

Kamma berat yang memiliki kualitas kekuatan yang besar
 
yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua,
 
dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.

 


Garuka Kamma terdiri dari 2 jenis yaitu:


• Akusala Garuka Kamma

adalah perbuatan buruk / jahat yang berat.
 
Yang disebut Akusala Garuka Kamma (perbuatan jahat yang berat)
 
adalah Niyatamicchaditthi-Kamma (perbuatan pandangan salah yang pasti)
 
dan Pancanantariya-Kamma 

( lima perbuatan durhaka,

yaitu membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha ).


 

Akibat dari melakukan Akusala Garuka Kamma

adalah tumimbal-lahir ke alam Apaya
 
( alam yang menyedihkan, yaitu alam neraka, alam setan, alam binatang dan alam asura ).



Akusala Garuka Kamma juga disebut dengan Anantariya Kamma

karena dampaknya masih dapat di rasakan 

di kehidupan selanjutnya.


 
Hal ini dijelaskan oleh Guru Buddha 

dalam Parikuppa Sutta; Anguttara Nikaya 5.129.

 


Contoh:

Devadatta yang telah melukai kaki Guru Buddha dan memecah-belah Sangha,
 
dilahirkan kembali di alam Neraka Avici.


 

Contoh lain:

adalah Raja Ajatasattu yang telah membunuh ayahnya ( Raja Bimbisara )
 
tidak dapat meraih kesucian Sotapana (tingkat kesucian pertama)
 
karena kekuatan besar dari Akusala Garuka Kamma.






• Kusala Garuka Kamma


adalah perbuatan baik yang berat.
 
Yang disebut Kusala Garuka Kamma

adalah hasil dari melaksanakan Samatha-Bhavana (meditasi ketenangan batin)
 
sehingga mencapai Rupa-Jhana

dan Arupa-Jhana

atau disebut Jhana 8.

 

 
Akibat dari melakukan Kusala Garuka Kamma 

adalah tumimbal-Iahir di alam Brahma.




Akusala Garuka Kamma,
 
bila tidak ada waktu menimbulkan hasil,

tetapi mempunyai kesempatan 

untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu).





Sebaliknya, Kusala Garuka Kamma itu,
 
bila tidak ada waktu menimbulkan hasil,

akan menjadi Ahosi Kamma

dan tidak mempunyai kesempatan 

untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (kamma membantu).



* * * * *





2. Asanna Kamma


adalah kusala kamma (perbuatan baik) 

dan akusala kamma (perbuatan buruk / jahat)
 
yang dilakukan seseorang sebelum saat ajalnya, 

yang dapat dilakukan dengan lahir dan batin.



 

Dengan batin misalnya :
 
memikirkan, merasakan, mengingat-ingat

semua perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan,

atau memikirkan kebaikan atau kejahatan terhadap makhluk lain.


 

Kamma inilah yang akan menentukan 

keadaan kelahiran seseorang yang akan datang
 
jika tidak ada kekuatan kamma lain 

yang lebih besar lagi yang menentukan.





Contoh :

Seorang algojo pada saat menjelang ajalnya,
 
ia mengingat pernah memberi sedekah kepada Y.A. Sariputta.
 
Dengan mengingat hal ini 

ia terlahir di alam yang bahagia.
 
Namun, meskipun terlahir di alam bahagia,
   
ia tetap memperoleh dampak buruk 

dari apa perbuatan buruk yang pernah ia lakukan.


* * * * *





3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma


adalah karma kebiasaan, 

yaitu perbuatan baik dan jahat
 
yang merupakan kebiasaan bagi seseorang 

karena sering dilakukan.



 
Bila seseorang belum saat ajalnya 

tidak berbuat sesuatu,
 
dan dengan demikian tidak terdapat Asanna Kamma,
 
maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya 

ialah kamma kebiasaan (Acinna Kamma)
 
yaitu perbuatan-perbuatan yang merupakan kebiasaan seseorang

karena sering dilakukan 

sehingga seolah-olah merupakan watak baru.





Contoh :

Cunda seorang penjagal babi, 

yang hidup di sekitar Vihara 

tempat Guru Buddha berdiam,
 
ia meninggal dengan mendengking seperti babi 

karena kebiasaannya memotong babi.



* * * * *





4. Kattata Kamma


adalah kamma yang tidak terlalu berat dirasakan akibatnya.
 
Karma ini yang paling lemah di antara semua karma.
 
Kamma ini merupakan perbuatan baik (kusala kamma)

dan perbuatan jahat (akusala kamma)
 
yang pemah dibuat dalam kehidupan lampau 

dan kehidupan sekarang ini
 
yang hampir tidak didorong oleh kehendak.




Kamma ini berproses 

apabila ke-3 ( tiga ) kamma diatas tidak pernah dilakukan.
 
Kattata kamma 

misalnya tanpa sadar menggaruk kepala 

walau kepala tidak gatal.





Sumber:
- The Theory of Kamma in Buddhism oleh Ven. Mahasi Sayadaw
- Buku Pelajaran Agama Buddha SLTA Kelas III
penerbit C.V. Felita Nursatama Lestari, Jakarta
- Dasar Pandangan Agama Buddha oleh S. Dhammika
- http://members.tripod.com/~mitta/kamma.htm
- Dawai Edisi 51 - November 2008, www.dhammadipa.com, Halaman 13-15