Terdapat 4 ( empat ) jenis kamma
berdasarkan sifat dari akibat yang dihasilkan,
yaitu:
1. Garuka Kamma
yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua,
dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.
2. Asanna Kamma
dan akusala kamma (perbuatan buruk / jahat)
yang dilakukan seseorang
sebelum saat ajalnya,
yang dapat dilakukan dengan lahir dan batin.
3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma
yaitu perbuatan baik dan jahat
yang merupakan kebiasaan bagi seseorang
karena sering dilakukan.
4. Kattata Kamma
* * * * * * * * * * *
1. Garuka Kamma
Kamma berat yang memiliki kualitas kekuatan yang besar
yang mampu menimbulkan hasil dalam kehidupan kedua,
dan kekuatan kamma lain tidak mampu mencegahnya.
Garuka Kamma terdiri dari 2 jenis yaitu:
• Akusala Garuka Kamma
adalah perbuatan buruk / jahat yang berat.
Yang disebut Akusala Garuka Kamma (perbuatan jahat yang berat)
adalah Niyatamicchaditthi-Kamma (perbuatan pandangan salah yang pasti)
dan Pancanantariya-Kamma
( lima perbuatan durhaka,
yaitu membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Sang Buddha dan memecah-belah Sangha ).
Akibat dari melakukan Akusala Garuka Kamma
adalah tumimbal-lahir ke alam Apaya
( alam yang menyedihkan, yaitu alam neraka, alam setan, alam binatang dan alam asura ).
Akusala Garuka Kamma juga disebut dengan Anantariya Kamma
karena dampaknya masih dapat di rasakan
di kehidupan selanjutnya.
Hal ini dijelaskan oleh Guru Buddha
dalam Parikuppa Sutta; Anguttara Nikaya 5.129.
Contoh:
Devadatta yang telah melukai kaki Guru Buddha dan memecah-belah Sangha,
dilahirkan kembali di alam Neraka Avici.
Contoh lain:
adalah Raja Ajatasattu yang telah membunuh ayahnya ( Raja Bimbisara )
tidak dapat meraih kesucian Sotapana (tingkat kesucian pertama)
karena kekuatan besar dari Akusala Garuka Kamma.
• Kusala Garuka Kamma
• Kusala Garuka Kamma
adalah perbuatan baik yang berat.
Yang disebut Kusala Garuka Kamma
adalah hasil dari melaksanakan Samatha-Bhavana (meditasi ketenangan batin)
sehingga mencapai Rupa-Jhana 4
dan Arupa-Jhana 4
atau disebut Jhana 8.
Akibat dari melakukan Kusala Garuka Kamma
adalah tumimbal-Iahir di alam Brahma.
Akusala Garuka Kamma,
bila tidak ada waktu menimbulkan hasil,
tetapi mempunyai kesempatan
untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (Kamma membantu).
Sebaliknya, Kusala Garuka Kamma itu,
bila tidak ada waktu menimbulkan hasil,
akan menjadi Ahosi Kamma
dan tidak mempunyai kesempatan
untuk menjadi Upatthambhaka Kamma (kamma membantu).
* * * * *
2. Asanna Kamma
adalah kusala kamma (perbuatan baik)
dan akusala kamma (perbuatan buruk / jahat)
yang dilakukan seseorang sebelum saat ajalnya,
yang dapat dilakukan dengan lahir dan batin.
Dengan batin misalnya :
memikirkan, merasakan, mengingat-ingat
semua perbuatan baik atau buruk yang telah dilakukan,
atau memikirkan kebaikan atau kejahatan terhadap makhluk lain.
Kamma inilah yang akan menentukan
keadaan kelahiran seseorang yang akan datang
jika tidak ada kekuatan kamma lain
yang lebih besar lagi yang menentukan.
Contoh :
Seorang algojo pada saat menjelang ajalnya,
ia mengingat pernah memberi sedekah kepada Y.A. Sariputta.
Dengan mengingat hal ini
ia terlahir di alam yang bahagia.
Namun, meskipun terlahir di alam bahagia,
ia tetap memperoleh dampak buruk
dari apa perbuatan buruk yang pernah ia lakukan.
* * * * *
3. Acinna Kamma atau Bahula Kamma
adalah karma kebiasaan,
yaitu perbuatan baik dan jahat
yang merupakan kebiasaan bagi seseorang
karena sering dilakukan.
Bila seseorang belum saat ajalnya
tidak berbuat sesuatu,
dan dengan demikian tidak terdapat Asanna Kamma,
maka yang menentukan keadaan kelahiran yang berikutnya
ialah kamma kebiasaan (Acinna Kamma)
yaitu perbuatan-perbuatan yang merupakan kebiasaan seseorang
karena sering dilakukan
sehingga seolah-olah merupakan watak baru.
Contoh :
Contoh :
Cunda seorang penjagal babi,
yang hidup di sekitar Vihara
tempat Guru Buddha berdiam,
ia meninggal dengan mendengking seperti babi
karena kebiasaannya memotong babi.
* * * * *
4. Kattata Kamma
adalah kamma yang tidak terlalu berat dirasakan akibatnya.
Karma ini yang paling lemah di antara semua karma.
Kamma ini merupakan perbuatan baik (kusala kamma)
dan perbuatan jahat (akusala kamma)
yang pemah dibuat dalam kehidupan lampau
dan kehidupan sekarang ini
yang hampir tidak didorong oleh kehendak.
Kamma ini berproses
apabila ke-3 ( tiga ) kamma diatas tidak pernah dilakukan.
Kattata kamma
misalnya tanpa sadar menggaruk kepala
walau kepala tidak gatal.
Sumber:
- The Theory of Kamma in Buddhism oleh Ven. Mahasi Sayadaw
- Buku Pelajaran Agama Buddha SLTA Kelas III
penerbit C.V. Felita Nursatama Lestari, Jakarta
- Dasar Pandangan Agama Buddha oleh S. Dhammika
- http://members.tripod.com/~mitta/kamma.htm
- Dawai Edisi 51 - November 2008, www.dhammadipa.com, Halaman 13-15