"Jika kebaikan mendatangkan kebaikan
dan kejahatan mendatangkan kejahatan,
mengapa banyak orang baik harus menderita
dan banyak orang jahat makmur di dunia ini?"
Jawaban atas pertanyaan ini,
menurut pandangan Buddhis,
adalah bahwa sekalipun beberapa orang bersifat baik,
mereka belum mengumpulkan jasa baik yang cukup
dalam kelahiran sebelumnya
untuk mengatasi efek kamma buruk dalam kehidupan saat ini;
suatu saat pada masa silam mereka
pasti ada beberapa kekurangan.
Di lain pihak,
beberapa orang bersifat jahat,
tetapi dapat menikmati hidup ini
karena beberapa kamma baik yang kuat yang mereka kumpulkan
dalam kelahiran sebelumnya.
ada orang tertentu yang secara alamiah
mewarisi jasmani yang kuat
dan sebagai hasilnya menikmati kesehatan sempurna.
Daya tahan fisik mereka kuat
dan karenanya tidak rentan terhadap penyakit.
Walaupun mereka tidak mengikuti aturan-aturan khusus
untuk menjalankan hidup yang higienis,
mereka bisa tetap kuat dan sehat.
Sebaliknya,
ada orang lain yang mengkonsumsi berbagai obat,
vitamin, makanan bergizi
untuk membentengi diri mereka,
tapi di balik usaha mereka untuk menjadi kuat dan sehat,
kesehatan mereka
tidak menunjukkan perbaikan apa pun.
Secara umum,
perbuatan baik dan buruk apa pun
yang dilakukan orang dalam masa kehidupan ini,
mereka pasti akan mengalami reaksinya
dalam kehidupan ini atau yang akan datang.
Tidaklah mungkin melepaskan diri dari akibat kamma
hanya dengan berdoa,
melainkan hanya dengan mengembangkan pikiran
dan menjalankan hidup mulia.
Hal ini tidak berarti bahwa segala sesuatu yang kita derita
atau nikmati hari ini
sepenuhnya disebabkan perbuatan silam kita,
yang kita sebut kamma.
Sang Buddha berkata bahwa jika demikian,
maka tidak akan ada gunanya menjalani kehidupan moral,
karena kita hanyalah korban masa silam.
Umat Buddha menyatakan
bahwa walaupun hidup kita sudah terkondisi
pada masa lampau,
sepenuhnya ada di dalam diri kita
untuk mengubah kondisi itu
dan menciptakan kesejahteraan kita
saat ini dan masa mendatang.
Umat Buddha tidak menyerah pada nasib atau fatalisme
sebagai satu-satunya penjelasan terhadap kondisi manusia.
Umat Buddha didorong untuk melalukan perbuatan baik
bukan demi mendapat tempat di surga.
Mereka diharapkan untuk berbuat baik
untuk membasmi keegoisan
dan supaya mengalami kedamaian dan kebahagiaan
pada saat ini.
Bila saat ini secara hati-hati dikendalikan,
kesejahteraan masa depan akan terjamin.
"Bagi ia yang tidak ada pantai ini atau pantai lainnya,
atau tidak keduanya,
ia yang bebas dari kecemasan dan tak terikat.
Ialah yang Kusebut orang suci."
~ (Dhammapada 385)
Sumber:
Buku Keyakinan Umat Buddha
Oleh: Sri Dhammananda
Penerbit: Yayasan Penerbit Karaniya
Hal. 139-141