Cari Blog Ini

21 Agustus 2013

Sutra Pahala Kebajikan Memandikan Buddha Rupang

The Sutra On The Merit Of Bathing The Buddha

浴 佛 功 德 經

Yufogongdejing

Taisho Tripitaka 698


1.
Thus have I heard. 
Demikianlah yang telah kudengar


2. 
At one time the Blessed One was in Rajagriha, on Eagles Peak,
together with one thousand, two hundred and fifty monks.
Suatu ketika Yang Terberkahi sedang berdiam di Rajagriha, 
di Puncak Burung Nazar bersama dengan 1250 Bhikshu. 



3.
There were also an immeasurable, unlimited multitude of Bodhisattvas
and the eight classes of gods, nagas and so forth, who were all assembled.
Di antara mereka terdapat pula sejumlah Bodhisattva serta delapan kelompok makhluk seperti Dewa, Naga, dan lain sebagainya, yang tak terhingga jumlahnya.


4.
At that time, the Pure Wisdom Bodhisattva was seated in the midst of this assembly.
Pada kesempatan itu, hadirlah seorang Bodhisattva bernama Kebijaksanaan Murni. 


5.
Because he aspired to extend compassion toward all sentient beings,
he thought: 
Karena beraspirasi untuk menyebarkan cinta kasih bagi semua makhluk, 
bangkitlah pikiran sebagai berikut dalam benaknya: 


6. 
"by what means do the Buddhas, Tathágatas, 
obtain the pure body, furnished with the marks of the great person?"
“Dengan cara apakah para Buddha, Tathagata [yang telah mencapai Penerangan Sempurna]  memperoleh tubuh yang demikian mulia dan disertai oleh tanda-tanda keagungan seorang Buddha ?” 



7. 
Again he thought:
Lalu ia berpikir kembali: 


8. 
"all classes of living beings are able to meet the Tathágata and approach him with offerings.
The blessings that are obtained are without measure or limit.
“Semua makhluk yang berkesempatan untuk berjumpa dengan Tathagata 
serta membawakan persembahan baginya, 
[pastilah] memperoleh pahala kebajikan yang tak terhingga dan tak terukur. 


9. 
I do not yet know, however, 
what offerings living beings will make
or what merit they will cultivate after the death of the Tathágata
so as to bring about those roots of good merit that quickly lead to final, supreme enlightenment."
Meskipun demikian, aku saat ini belum mengetahui 
persembahan apakah yang akan dibawa para makhluk 
atau kebajikan apakah yang akan mereka kembangkan setelah sang Tathagata parinirvana
guna menumbuhkan akar-akar kebajikan yang sama, 
sehingga dapat membimbing mereka pada Penerangan Sempurna dengan segera.” 


10.
After thinking this, he then arose from his seat and bared his right shoulder,
having bowed his head at the feet of the Buddha; 
Setelah merenungkan ini semua, 
ia bangkit dari tempat duduknya dengan membiarkan lengan kanannya terbuka 
(wujud penghormatan dalam tradisi India kuno – penterjemah) dan menyembah Buddha. 



11. 
he knelt upright, with palms in salutation and spoke to the Buddha, saying,
Ia berlutut dengan kaki kanannya serta merangkapkan tangan sebagai tanda penghormatan. Setelah itu, bertanyalah ia pada Sang Tathagata, 


12. 
"World Honored One, I wish to ask questions and hope that you deign to acknowledge them."
“Yang Dijunjungi Dunia, aku hendak menanyakan berbagai pertanyaan dan berharap agar engkau bersedia menjawabnya.” 


13. 
The Buddha said, "Noble son, I will teach according to what you ask."
Buddha berkata, “Putera yang berbudi, aku akan menjawab segenap pertanyaanmu.”

* * *


14.
At that time the Pure Wisdom Bodhisattva spoke to the Buddha saying, 
Pada saat itu, Bodhisattva Kebijaksanaan Murni bertanya pada Buddha,


15.
"By what means do the Buddhas, Tathágatas, perfectly enlightened ones 
obtain the pure body, furnished with the marks of the great person ?
 “Bagaimanakah Para Buddha, Tathagata yang tercerahi sepenuhnya, 
memperoleh tubuh murni yang dilimpahi dengan tanda-tanda kebesaran [seorang Buddha] ? 


16.
Also, all living beings are able to meet the Tathágata and approach him with offerings.
The blessings that are obtained are without merit or limit.
Selain itu, semua makhluk yang berkesempatan untuk berjumpa dengan Tathagata 
dan membawakan persembahan baginya, 
pahala kebajikan yang mereka peroleh sungguh tak terbatas. 


17. 
I have not yet discerned 
what offerings living beings will make 
or what merit they will cultivate after the death of the Tathágata 
so as to bring about those good qualities that quickly lead to final, supreme enlightenment."
Aku hingga saat ini masih belum mengetahui
apakah yang akan dipersembahkan oleh para makhluk atau kebajikan
apakah yang akan mereka kembangkan setelah Sang Tathatagata parinirvana
sehingga dapat membangkitkan kualitas kebajikan luhur yang membimbing mereka 
dengan segera menuju pada pencerahan.”

* * *


18.
At that time, the World Honored One said to the Pure Wisdom Bodhisattva: 
Pada saat itu, Yang Dijunjungi Dunia berkata pada Bodhisattva Kebijaksanaan Murni,


19.
"excellent, excellent,
that you are able for the sake of future beings to bring forth such questions ! 
“Luar biasa, [sungguh] luar biasa, 
engkau mengutarakan pertanyaan ini karena ingin melimpahkan kebajikan 
bagi para makhluk di masa mendatang ! 


20. 
Now listen carefully,
reflect on this well, and practice as I say. I will explain for you in detail."
Kini dengarlah baik-baik,
renungkanlah dengan seksama, serta laksanakanlah apa yang kukatakan. 
Aku akan menjelaskan padamu secara terperinci.”

* * *


21.
The Pure Wisdom Bodhisattva said, 
"So be it, World Honored One, I dearly wish to listen."
Bodhisattva Kebijaksanaan Murni berkata, 
“Baiklah, Yang Dijunjungi Dunia, aku akan mendengarkannya dengan suka cita.”

* * *


22.
The Buddha explained to the Pure Wisdom Bodhisattva: 
Buddha menjelaskan pada Bodhisattva Kebijaksanaan Murni, 


23.
"Noble son, you should know 
“Putera yang Berbudi, engkau hendaknya mengetahui 


24.
that because giving, morality, patience, vigor, meditation, and wisdom; 
bahwa dana, sila, kshanti, virya, samadhi, prajna


25.
benevolence, compassion, delight,
kebajikan, cinta kasih, serta kegembiraan [di dalam Dharma], 


26.
and should know that because giving, morality, patience, vigor, meditation, and knowledge 
and experience of liberation; the ten strengths and the four confidences 
paramita-paramita beserta pengetahuan [kebijaksanaan], pengalaman akan cita rasa pembebasan, sepuluh bala, dan empat keyakinan 


27.
are all the characteristics of the Buddha and are all various kinds of knowledge, virtue, and purity, they are the purity of the Tathágata.
merupakan penyebab mengapa seorang Buddha memiliki tanda-tanda keagungan seperti itu; begitu pula halnya dengan pengetahuan, kebajikan, serta kesucian yang dimiliki seorang Tathagata.

* * *


28.
If the Buddhas, Tathágatas, are in this way given various offerings with a pure heart - incense, flowers, gems, garlands, banners, parasols, and cushions 
Jika seseorang dengan hati yang tulus dan murni mempersembahkan dupa, bunga, permata, karangan bunga, panji, payung, serta bantal tempat duduk bagi Para Buddha 


29. 
- displayed before the Buddha, multifariously adorning him, 
and the marvelously scented water is used to bathe his noble form, 
the dark smoke of the burning incense will carry your mind to the Dharma realm. 
- meletakkannya di hadapan Buddha, menghiasinya secara melimpah, 
dan memercikkan air untuk membasuh wujud yang penuh kemuliaan itu, 
maka asap yang berasal dari pembakaran dupa akan membimbing pikiranmu pada alam Dharma (dharmadatu). 


30. 
Furthermore, you celebrate the extraordinary merit of the Tathágata 
with food and drink, percussion and stringed music; 
Lebih jauh lagi, bila engkau memperingati kebajikan luar biasa seorang Tathagata 
dengan persembahan makanan, minuman, dan berbagai jenis alunan musik; 


31. 
you will manifest the superb vow to direct your mind to the supreme ocean of omniscience. 
maka engkau akan memanifestasikan ikrar unggul yang akan membawa batinmu
pada lautan kemaha-tahuan (sarvajnana) tertinggi. 


32. 
The merit thereby produced will be immeasurable and without limit; 
Pahala kebajikan yang dihasilkan dengan demikian tak terukur dan tak terbatas; 


33.
it will be perpetually continued through successive rebirths to the point of enlightenment. 
akan dibawa terus menerus dari satu kehidupan ke kehidupan berikutnya, 
hingga engkau merealisasi Penerangan Sempurna. 


34. 
Why is this ? 
Mengapa demikian ?


35. 
The blessed wisdom of the Tathágata is inconceivable, infinite, and unequaled.
Karena kebijaksanaan terberkahi Sang Tathagata
adalah tak terbayangkan, tak terbatas, dan tak tertandingi.

* * *


36.
Noble son, all Buddhas, World Honored Ones, have three bodies. 
Putera yang Berbudi, semua Buddha, Yang Dijunjungi Dunia, memiliki tiga tubuh, 


37.
They are known as the Dharma body or Dharmakaya, 
yang dikenal sebagai tubuh Dharma atau Dharmakaya, 


38.
the glorified body or the Sambhogakaya, 
tubuh kemuliaan atau Sambhogakaya, 


39.
and the manifestation body or the Nirmanakaya. 
dan tubuh jelmaan atau Nirmanakaya. 


40.
After my Nirvana,
if you wish to do homage to these three bodies then you should do homage to my relics.
Setelah parinirvana-Ku,
jika engkau berharap untuk menghaturkan penghormatan pada ketiga tubuh ini,
maka engkau hendaknya melakukan penghormatan pada sarira-Ku.


41. 
But these are of two kinds: 
Tetapi sarira itu sendiri dibagi menjadi dua: 


42.
the first is the bodily relic; 
yang pertama adalah sarira tubuh; 


43.
the second is the Dharma-verse relic. 
sedangkan yang kedua adalah sarira yang berwujud ajaran Dharma. 


44.
I will now recite the verse:
Kini aku akan mengucapkan gatha sebagai berikut:

* * *


'All things arise from a cause.
“Segala sesuatu memiliki musabab

The Tathágata has explained their cause
Tathagata telah menguraikan sebab musabab tersebut

and the cessation of the cause of these things.
Serta lenyapnya segenap sebab musabab ini

This the great ascetic has explained.'
Demikianlah yang telah dibabarkan oleh Sang Pertapa Agung.”

* * *


45.
If men, women, or the five groups of mendicants would build an image of the Buddha; 
Jika perumah tangga Pria ataupun Wanita, dan juga kelima kelompok Pertapa, 
hendak membuat sebuah patung Buddha; 


46. 
or if those without strength would deposit one as large as a grain of barley, 
bila mereka tidak mampu dan hanya [sanggup] membuat patung seukuran biji gandum saja; 


47.
or build a stupa - its body the size of a jujube, 
atau membangun stupa, sekalipun ukurannya hanya sebesar biji jojoba, 


48.
its mast the size of a needle, 
atau hanya seukuran jarum; 


49.
its parasol equal to a flake of bran,  its relic like a mustard seed
kendati payungnya hanya seukuran sekam padi sekali pun, dan sariranya hanya sebesar biji mostar 


50.
- or if someone writes the Dharma verse and installs it inside the stupa, 
- atau bila seseorang menuliskan bait-bait ajaran Dharma serta meletakkannya di dalam stupa 


51.
it would be like doing homage by offering up a rare jewel. 
- maka seluruh tindakan itu dapat disepadankan dengan mempersembahkan permata [berharga] yang sangat langka. 


52. 
If in accordance with one’s own strength and ability one can be truly sincere and respectful, 
Jika seseorang dengan tulus menghormat padanya, 


53.
it (the image or stupa) would be like my present body, equal without difference.
maka patung atau stupa itu akan menjadi sama dengan kehadiranku sendiri, tanpa perbedaan sedikit pun.

* * *


54.
Noble son, 
Putera yang berbudi, 


55.
if there are beings who are able to make such excellent offerings, 
jika para makhluk sanggup melakukan persembahan yang istimewa ini, 


56.
they will glorify themselves by achieving the fifteen superb virtues. 
mereka akan memperoleh lima belas kebajikan mulia. 


57.
First, they will always be modest. 
Pertama-tama, mereka akan selalu hidup apa adanya dan rendah hati. 


58.
Second, they will manifest a mind of pure faith. 
Kedua, mereka akan mengembangkan pikiran murni. 


59.
Third, their hearts will be simple and honest. 
Ketiga, hati mereka akan selalu sederhana dan jujur.


60.
Fourth, they will cleave to good friends. 
Keempat, mereka akan senantiasa berjumpa dengan kawan-kawan yang baik. 


61.
Fifth, they will enter a state of passionless wisdom. 
Kelima mereka akan memasuki tingkat kebijaksanaan yang terbebas dari nafsu keinginan. 


62.
Sixth, they will constantly encounter Buddhas. 
Keenam, mereka akan terus menerus memiliki kesempatan untuk berjumpa dengan para Buddha. 


63.
Seventh, they will always maintain the correct teaching. 
Ketujuh, mereka akan senantiasa mempertahankan ajaran yang benar.


64.
Eighth, they will be able to act according to my teaching. 
Kedelapan, mereka akan sanggup bertindak sesuai dengan ajaranku.


65.
Ninth, they will be reborn in pure Buddha fields according to their wishes. 
Kesembilan, mereka akan terlahir di Tanah Buddha seturut dengan kehendak mereka.


66.
Tenth, if they are reborn among men, 
they will be noblemen of great families;  being respected among men, 
they will produce joyous thoughts. 
Kesepuluh, bila terlahir sebagai manusia, 
mereka akan terlahir pada keluarga yang mulia, terpandang, serta dihormati; 
[dengan demikian], mereka akan selalu berbahagia.


67.
Eleventh, being born among men, they will naturally set their minds on the Buddha. 
Kesebelas, bila terlahir sebagai manusia, 
mereka akan dengan sendirinya mengarahkan pikiran mereka pada Buddha. 


68. 
Twelfth, an army of demons will not be able to harm them. 
Keduabelas, pasukan iblis-iblis jahat tak akan sanggup membahayakan mereka.


69.
Thirteenth, they will be able in the final age to protect and maintain the True Dharma. 
Ketigabelas, pada zaman akhir Dharma, 
mereka akan sanggup melindungi serta melestarikan Dharma Sejati. 


70. 
Fourteenth, they will be protected by the Buddhas of the ten directions. 
Keempatbelas, mereka akan senantiasa dilindungi oleh para Buddha dari kesepuluh penjuru. 


71.
Fifteenth, they will be able to quickly obtain the five attributes of the Dharma body."
Kelimabelas, mereka akan dengan cepat merealisasi lima atribut Tubuh Dharma.”

* * *


72.
At that time, the World Honored One uttered these verses:
Pada saat itu, Yang Dijunjungi Dunia mengucapkan gatha sebagai berikut:

* * *


73.
"After my death
Setelah parinirvana-Ku


74.
You will be able to honor my relics
Engkau akan menghormat sarira-Ku


75.
Some will build stupas
Beberapa umat akan membangun stupa


76.
Or images of the Tathágata.
Atau patung Sang Tathagata


77.
At the place of the image or stupa,
Di tempat patung atau stupa itu didirikan


78.
One who anoints that spot of ground
Orang yang mempersembahkan


79.
With various incenses and flowers
Berbagai dupa dan bunga


80.
Scattering them over its surface
Menaburkannya di tempat itu


81.
Uses pure, beautifully scented water
Dengan membawa air harum yang murni


82.
To pour onto the body of this image,
Dan mencurahkannya pada patung tersebut


83.
Offers it various flavorful drinks and foods,
Mempersembahkan berbagai minuman dan makanan


84.
Fully maintaining it with oblations,
Terus menerus melakukan hal ini dengan penuh keyakinan


85.
Eulogizes the virtue of the Tathágata,
Mengagungkan kebajikan Sang Tathagata


86.
Which is endlessly difficult to conceive;
Yang tak terbatas dan sulit untuk dibayangkan


87.
Through the wisdom of skillful means and the supernatural power of the Buddha
Melalui kebijaksanaan upaya kausalya serta kekuatan supranatural Buddha


88.
Such a one will quickly reach the other shore of Nirvana.
Orang semacam itu akan dengan cepat mencapai Pantai Seberang Nirvana


89.
He will obtain the diamond body
Ia akan merealisasi Tubuh Vajra


90.
Complete with the thirty-two marks of a great person
Yang dilimpahi dengan tiga puluh dua tanda keagungan seorang Buddha


91.
And the eighty minor signs of excellence.
Serta delapan puluh tanda minor


92.
He will ferry the multitude of living beings to the shore of Nirvana."
Ia akan menyeberangkan para makhluk menuju Pantai Seberang.”

* * *


93.
At that time, the Pure Wisdom Bodhisattva, having heard these verses, 
addressed the Buddha saying, 
"Future living beings will ask, ‘why bathe the image ?’"
Setelah mendengar bait-bait gatha yang [baru saja] dilantunkan Buddha, 
Bodhisattva Kebijaksanaan Murni melanjutkan pertanyaannya, 
“Para makhluk di masa mendatang akan bertanya: ‘untuk apa kita memandikan sebuah patung ?’ “

* * *


94.
The Buddha answered the Pure Wisdom Bodhisattva: 
Buddha menjawab pertanyaan Bodhisattva Kebijaksanaan Murni,


95.
"Because you will equal the Tathágata in producing right mindfulness. 
“Karena engkau akan menjadi sama dengan Sang Tathagata dalam hal membangkitkan kesadaran benar. 


96.
You will not be attached to the two sides that deceive people with ‘emptiness’ and ‘being.’ 
Engkau tidak akan melekat pada pandangan ekstrem antara “kekosongan” dan “wujud.” 


97.
You will long insatiably for virtuous conduct. 
Engkau akan berlimpah dengan tindakan-tindakan bajik. 


98.
The three emancipations, morality, and wisdom will be constantly sought to escape the endless cycle of birth and death. 
Dengan Tiga latihan, sila, dan prajna (kebijaksanaan), engkau akan membebaskan dirimu dari jeratan samsara. 


99.
You will produce great compassion toward all living beings. 
Engkau akan mencurahkan belas kasih agung terhadap semua makhluk. 


100.
You will aspire to obtain and quickly perfect the three kinds of bodies.
Engkau akan beraspirasi untuk merealisasi ketiga Tubuh Tathagata (Trikaya) dan dengan segera mencapai keberhasilan.

* * *


101.
Noble son, 
Putera yang Berbudi, 


102.
I have already expounded for your sake the four noble truths, 
aku telah membabarkan demi kepentinganmu Empat Kebenaran Mulia, 


103.
the twelve conditioned coproductions and the six perfections. 
Dua Belas Matai Rantai Sebab Musabab yang Saling Bergantungan ( pratyasamutpada ), 
dan Enam Paramita. 


104. 
Now I teach the method of bathing the image
Kini akan kuajarkan metode untuk memandikan patung Buddha


105.
for your sake and the sake of the various kings, princes, ministers, concubines, princesses, gods, nagas, men and demons. 
agar dapat bermanfaat bagimu beserta Para Raja, Pangeran, Menteri, Istri-istri Raja, Putri Raja, Dewa, Naga, Manusia, serta Asura. 


106.
Among the various types of homage, this (the bathing of the image) is the best. 
Di antara berbagai jenis wujud penghormatan dan persembahan, 
memandikan patung ini adalah yang terbaik. 


107.
It excels the giving of the seven jewels equal to the sands of the Ganges.
Ia melampaui persembahan tujuh jenis permata berharga sebanyak butiran pasir di Sungai Ganga.

* * *


108.
When you bathe the image, 
Ketika memandikan Buddharupang, 


109.
you should use ox-head sandalwood, white sandalwood, red sandalwood, or aloe-wood incenses. 
engkau hendaknya mempersiapkan cendana “kepala kerbau,” cendana putih, cendana merah, atau dupa kayu gaharu. 


110.
You should burn Mountain Top Tulip incense, ‘Dragons Brain’ incense, Ling-ling (Mountain) incense, and so forth. 
Engkau hendaknya membakar dupa “Tulip Puncak Gunung,” dupa “Otak Naga” (longnao), dupa “[Gunung] Ling-ling,” dan lain sebagainya. 


111. 
On the surface of a clean stone you should grind these to make paste; 
Di atas permukaan batu yang bersih,
gilinglah semua [bahan-bahan yang telah dipersiapkan tersebut]
guna dijadikan bubuk; 


112. 
use this paste to make scented water and place it in a clean vessel. 
selanjutnya campurkanlah bubuk tersebut ke dalam air sebagai pewangi 
dan tuangkan airnya ke dalam bejana yang bersih. 


113. 
At a clean spot, make an altar with good earth, 
Di tempat yang bersih buatlah altar dengan bahan tanah yang baik. 


114. 
square or round, its size suited to the circumstances. 
Bentuknya boleh persegi ataupun bulat, sedangkan ukurannya disesuaikan dengan kondisinya. 


115. 
On top establish the bathing platform and place the Buddha image in the middle. 
Di atasnya tempatkan bak untuk memandikan Buddharupang 
dan letakkan patung itu di bagian tengahnya. 


116. 
Pour on the scented hot water, purifying and cleansing it, 
Tuangkan air wangi hangat, lalu bersihkanlah rupang tersebut. 


117. 
repeatedly pouring the pure water over it. 
Kemudian tuangkan kembali airnya.


118. 
The water that is used must be completely filtered so as not to cause harm to insects. 
Adapun air yang dipergunakan hendaknya disaring dengan baik,
sehingga tidak membahayakan serangga [atau binatang] apapun.


119. 
Drops from two fingers of the water with which you bathed the image should be taken 
and placed on your own head  - this is called ‘good luck water.’ 
Teteskan air yang berasal dari memandikan rupang itu dengan kedua jarimu ke atas kepala 
- inilah yang disebut dengan “air keberuntungan.” 


120. 
Drain off the water onto clean ground without allowing your feet to tread upon it. 
Keringkan air yang tercecer di tempat memandikan rupang itu dan jangan biarkan kakimu menginjaknya. 


121. 
With a fine, soft towel wipe the image, making it clean. 
Dengan handuk yang halus dan bersih seka dan bersihkanlah patung tersebut.


122.
Burn the above name incenses spreading the aroma all around 
and put the image back in its original place.
Bakarlah semua dupa sebagaimana yang telah disebutkan di atas,
yang bau harumnya akan tersebar ke mana-mana 
dan letakkan kembali patung itu di tempat semula.

* * *


123. 
"Noble son, 
Putera yang Berbudi, 


124.
the consequence of performing this bathing of the Buddha image 
is that you and the great multitude of men and gods will presently receive wealth, happiness, 
and long life without sickness; your every wish will be fulfilled. 
jasa pahala yang berasal dari memandikan patung Buddha ini 
akan melimpahkan kemakmuran, kebahagiaan, 
umur panjang tanpa didera oleh penyakit apapun, dan terkabulnya segenap keinginanmu. 


125. 
Your relatives, friends, and family will all be at ease. 
Ini berlaku bagi semua makhluk, baik Manusia maupun Dewa. 
Kerabat, kawan, dan keluargamu akan beroleh kegembiraan. 


126. 
You will bid a long farewell to the eight conditions of trouble 
and forever escape the fount of suffering. 
Engkau akan mengucapkan selamat tinggal pada delapan macam kemalangan 
dan selamanya terbebas dari penderitaan. 


127. 
You will never again receive the body of a woman and will quickly achieve enlightenment.
Engkau tidak akan pernah lagi terlahir sebagai wanita 
dan akan merealisasi Penerangan Sempurna dengan segera.

* * *


128.
When you have set up the image 
Ketika engkau telah meletakkan kembali patung itu 


129.
and burned the various incenses, face the image, 
dan membakar berbagai dupa, berdirilah menghadap patung tersebut, 


130. 
clasp your palms together in pious salutation and recite these praises:
rangkapkan tanganmu dalam posisi menghormat, serta lafalkanlah gatha pujian berikut ini:

* * *


131.
I now bathe the Tathágata.
Aku kini memandikan Sang Tathagata


132.
His pure wisdom and virtue adorn the assembly.
Kebijaksanan dan kebajikan murninya menghiasi kumpulan ini


133.
I vow that those living beings of this period of the five impurities
Aku berikrar bahwa para makhluk yang hidup dalam kurun waktu kelima kejahatan ini


134.
May quickly witness the pure Dharma body of the Tathágata.
Dapat dengan segera menyaksikan Tubuh Dharma Sang Tathagata


135.
May the incense of morality, meditation, wisdom 
and the knowledge and experience of liberation
Semoga dupa sila, samadhi, dan prajna, serta pengalaman cita rasa pembebasan


136.
Constantly perfume every realm of the ten directions.
Akan terus menerus menebarkan keharuman pada segenap alam di sepuluh penjuru


137.
I vow that the smoke of this incense will likewise
Aku berikrar bahwa asap dupa ini akan pula


138.
Do the Buddhas work of salvation without measure or limit.
Melaksanakan karya penyelamatan Buddha dengan tanpa batas. 


139.
I also vow to put a stop to the three hells and the wheel of samsara,
Aku juga berikrar untuk menghapuskan ketiga neraka 
serta menghentikan putaran roda samsara


140. 
Completely extinguishing the fires and obtaining the coolness of relief
Sepenuhnya memadamkan api [hawa nafsu keinginan] serta mencapai ketenangan


141. 
So that all may manifest the thought of unsurpassed enlightenment
Sehingga semua makhluk akan merealisasi Penerangan Sempurna yang tak terlampaui


142. 
Perpetually escaping the river of desires and advancing to the other shore of Nirvana."
Selamanya terbebas dari sungai hawa nafsu keinginan dan mencapai Pantai Seberang (Nirvana).

* * *


143.
The Buddha finished expounding this Sutra. 
Buddha telah selesai membabarkan sutra ini. 


144.
At this time there were among this assembly an immeasurable, unlimited number of Bodhisattvas who obtained stainless concentration. 
Pada saat itu tak terhitung jumlah Bodhisattva yang merealisasi samadhi tak ternoda. 


145.
The countless gods obtained never lapsing wisdom. 
Tak terhingga Dewa merealisasi kebijaksanaan yang tak akan mundur lagi. 


146.
The multitude of Voice Hearers vowed to seek the fruits of Buddhahood. 
Sekumpulan besar pendengar merealisasi buah Kebuddhaan. 


147.
The eighty-four thousand living beings all manifested the thought toward unexcelled,
complete enlightenment.
Delapanpuluh empat ribu makhluk semuanya membangkitkan aspirasi 
untuk menapaki jalan menuju Penerangan Sempurna.

* * *


148.
At that time, the Pure Wisdom Bodhisattva said to the Buddha: 
Pada saat itu, Bodhisattva Kebijaksanaan Murni berkata pada Sang Buddha, 


149.
"World Honored One, 
“Yang Dijunjungi Dunia, 


150.
being fortunate to receive the compassion and pity of the Great Teacher (the Buddha), 
setelah menerima curahan belas kasih dari Sang Guru Agung (Buddha), 


151.
we shall teach the method of bathing the image. 
kami akan mengajarkan metode memandikan patung Buddha ini. 


152.
I will now convert kings, ministers, and all those of good faith, cheer, or merit. 
Kami kini akan menyebarluaskan Dharma ini pada Para Raja, Menteri, 
dan mereka yang memiliki keyakinan teguh, kegembiraan, serta jasa pahala. 


153. 
Every day I will bathe the noble image to procure great blessings. 
Setiap hari aku akan memandikan patung yang mulia itu demi mengumpulkan jasa kebajikan agung. 


154.
I pledge to always receive and carry out with pleasure 

'The Sutra On The Merit Of Bathing The Buddha.'"

Aku berikrar untuk selalu menerima dan mempertahankan dengan suka cita 

Sutra Pahala Memandikan Buddha Rupang ini.




Diterjemahkan dari bahasa Sansekerta ke dalam bahasa Mandarin oleh YA. Yijing
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera


Sumber :
http://sulut.kemenag.go.id/file/file/BimasBuddha/cqlo1365116674.pdf
Judul Buku Kumpulan Beberapa Sutra Buddhisme Mahayana Jilid I
Halaman 35-44