Cari Blog Ini

04 November 2013

145 Macam Sebab dan Akibat Pembalasan

* * * Untuk melihat dalam versi web, 
b.) klik disini >> BUKU HUKUM SEBAB MUSABAB
* * *


(Terjemahan singkat “Sutra Tentang Sebab Akibat Dari Perbuatan Baik dan Buruk”)

Mengapa nasib atau akibat Karma setiap Manusia berbeda ?
* Tentang sepuluh karma buruk
Bagaimanakah cara-nya untuk menghindar agar tidak terlahir di tiga Alam celaka yang menderita ? 

* * * * * 

Pada suatu hari saat Sang Buddha berdiam di Anatapindika Jetavana Arama,
pada waktu itu Ananda bertanya :
Mengapa nasib atau akibat Karma setiap Manusia berbeda ?

Sang Buddha memberitahu Ananda :
itu disebabkan perbuatan dan niat kehendak yang berbeda dari kehidupan masa lampau, misalnya :

1.
Bila di kehidupan lampau dapat menahan atau tabah dengan segala macam penderitaan,
maka di kehidupan sekarang terlahir dengan wajah rupawan (bagus).


2.
Bila di kehidupan lampau suka marah-marah,
maka di kehidupan sekarang akan terlahir dengan wajah yang buruk (jelek).


3.
Bila di kehidupan lampau suka marah-marah,
maka di kehidupan sekarang terlahir miskin dan susah.

4.
Bila di kehidupan lampau
memberikan penghormatan pada Triratna (Buddha, Dhamma, Sangha),
maka di kehidupan sekarang menjadi makmur dan sejahtera.


5.
Bila di kehidupan lampau sombong dan suka memandang rendah Orang lain,
maka di kehidupan sekarang terlahir rendah (miskin) dan susah.


6.
Bila di kehidupan lampau menaruh hormat pada Orang lain,
maka di kehidupan sekarang terlahir dengan tubuh tinggi besar.


7.
Bila di kehidupan lampau meremehkan Dharma yang benar,
maka akan terlahir dengan tubuh kecil dan pendek.


8.
Bila di kehidupan sekarang memiliki sifat yang galak dan tidak mau mengakui kesalahan,
maka di kehidupan lampau-nya adalah seekor kambing.


9.
Bila di kehidupan sekarang terlahir dengan mata merah,
karena di kehidupan lampau-nya kikir akan cahaya ( tidak mau berdana penerangan ).


10.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki mata yang kecil bagai burung gereja,
karena pada kehidupan lampau-nya menjahit mata burung.


11.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir bisu,
karena di kehidupan lampau memfitnah Dharma yang benar.


12.
Bila di kehidupan sekarang terlahir tuli,
karena pada kehidupan lampau tidak suka mendengarkan Dharma yang benar.


13.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir dengan gigi yang rusak dan ompong,
karena pada kehidupan lampau suka menggerogoti tulang-tulang dan daging.


14.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir dengan penyakit gangguan hidung,
karena pada kehidupan lampau tidak membakar dupa yang baik untuk Buddha.


15.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir dengan bibir pecah bagai kelinci,
karena pada kehidupan lampau suka memancing ikan.


16.
Bila pada kehidupan sekarang tubuh kulit-nya hitam,
karena pada kehidupan lampau suka meletakkan Arca Buddha dekat tempat asap di bawah atap.


17.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir cacat kaki dan tangan,
karena pada kehidupan lampau tidak menaruh hormat pada Guru dan senior.


18.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir bongkok,
karena pada kehidupan lampau mengenakan pakaian seadanya (tidak sopan) membelakangi Arca Buddha.


19.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki leher yang pendek,
karena pada kehidupan lampau suka pada waktu melihat senior mengelak dan menghindar.


20.
Bila pada kelahiran sekarang menderita sakit pada hati,
karena pada kehidupan lampau suka membacok dan menusuk tubuh pada makhluk.


21.
Bila pada kehidupan sekarang sering menderita batuk,
karena pada kehidupan lampau memberikan makanan dingin pada orang lain pada saat musim dingin.


22.
Bila pada kehidupan sekarang tidak memiliki Putra dan Putri,
karena pada kehidupan lampau suka membunuh ayam dan burung.


23.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki banyak Anak dan Cucu,
karena pada kehidupan lampau suka menolong dan merawat Makhluk Hidup.


24.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki umur panjang,
karena pada kehidupan lampau memiliki cinta kasih tidak melakukan pembunuhan Makhluk Hidup.


25.
Bila pada kehidupan sekarang berumur pendek,
karena pada kehidupan lampau suka membunuh Makhluk Hidup.


26.
Bila pada kehidupan sekarang menjadi kaya raya,
karena pada kehidupan lampau suka berdana.


27.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir pintar dan cerdas,
karena pada kehidupan lampau suka membaca Sutra dan belajar.


28.
Bila pada kehidupan sekarang terlahir bodoh,
karena pada kehidupan lampau menjadi binatang.


29.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki temperamen yang tidak sabar,
karena pada kehidupan lampau menjadi kera atau monyet.


30.
Bila pada kehidupan sekarang banyak menderita sakit berat,
karena pada kehidupan lampau suka merusak atau menfitnah Triratna (Buddha, Dharma, dan Sangha).


31.
Bila pada kehidupan sekarang kaki dan tangan terasa tidak baik dan tidak sehat,
karena pada kehidupan lampau suka mengikat kaki dan tangan Makhluk Hidup.


32.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki sifat jahat,
karena kehidupan lampau terlahir sebagai ular atau kalajengking.


33.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki tubuh yang baik dan anggun,
karena kehidupan lampau hidup melaksanakan sila ( pengendalian ).


34.
Bila pada kehidupan sekarang enam indera-nya tidak sempurna,
karena pada kehidupan lampau sering melanggar sila.


35.
Bila pada kehidupan sekarang tidak suka kebersihan,
karena kelahiran lampau-nya menjadi babi.


36.
Bila pada kehidupan sekarang suka menyanyi dan menari,
karena kehidupan lampau-nya sebagai penyanyi atau penghibur.


37.
Bila pada kehidupan sekarang begitu serakah,
karena kehidupan lampau menjadi anjing.


38.
Bila pada kehidupan sekarang menderita tumor pada leher,
karena kehidupan lampau suka makan sendiri.


39.
Bila pada kehidupan sekarang mulut-nya mengeluarkan bau yang tidak sedap (bau busuk),
karena pada kehidupan lampau suka mencaci maki Orang lain.


40.
Bila pada kehidupan sekarang memiliki lidah yang pendek,
karena kehidupan pada lampau suka mencaci maki senior di belakang-nya (tanpa diketahui orang-nya).


41.
Bila suka menganggu dan berzinah pada wanita lain,
akan terlahir sebagai angsa atau itik atau bebek.


42.
Bila suka berzinah terhadap sembilan kelompok Keluarga atau family sendiri,
setelah mati terlahir jadi burung merak.


43.
Kikir pada Kitab Suci, tidak mau meminjamkan pada Orang lain
dan tidak mengajarkan kebijaksanaan kepada Orang lain,
akan terlahir sebagai ulat kayu.


44.
Suka menunggang kuda dan memanah
akan terlahir di tempat yang gersang dan tertinggal.


45.
Suka berburu dan membunuh,
akan terlahir sebagai harimau atau serigala.


46.
Suka mengenakan pakaian warna-warni,
akan terlahir sebagai unggas atau burung-burung.


47.
Suka mengikuti nada bahasa Orang lain (mengejek),
akan terlahir sebagai burung kakak-tua.


48.
Suka menceritakan atau menyebarkan keburukan Orang lain,
maka akan terlahir sebagai ular kobra.


49.
Dengan kasar mencelakakan dan menfitnah Orang lain,
akan terlahir sebagai ulat.


50.
Suka menyiarkan berita-berita buruk,
akan terlahir sebagai burung.


51.
Suka menyumpahi agar Orang lain kena celaka,
maka akan terlahir sebagai binatang rase liar.


52.
Suka mengagetkan Orang lain,
akan terlahir sebagai binatang serangga.


53.
Di kehidupan lalu suka menguasai makanan Orang lain,
sekarang terlahir sebagai burung pematuk kayu.


54.
Mencuri air milik Bhiksu (Sangha),
kelak terlahir sebagai binatang penyu laut.


55.
Mengotori lantai tempat kediaman pada Bhiksu,
akan terlahir sebagai kutu serangga.


56.
Mencuri buah-buah makanan para Bhiksu (Sangha),
akan terlahir sebagai cacing tanah.


57.
Di kehidupan lalu mencuri barang-barang milik Bhiksu (Sangha),
maka terlahir sebagai lembu atau keledai.


58.
Memaksa pinjam barang pada Bhiksu (Sangha),
akan terlahir sebagai burung merpati.


59.
Mencaci maki Para Bhiksu (Sangha),
maka akan terlahir sebagai kutu sapi.


60.
Memakan makanan sayur Para Bhiksu (Sangha),
akan terlahir sebagai kutu sayur.


61.
Mengunakan dan mengambil barang-barang milik Bhiksu (Sangha),
akan terlahir sebagai kutu terbang (laron).


62.
Berdandan medok dan merokok masuk ke Vihara
akan terlahir sebagai burung dengan paruh yang jelek atau buruk.


63.
Suami-istri tinggal bersama di dalam Vihara (tidur bersama),
pada kelahiran berikut-nya akan terlahir sebagai kutu serangga ber-kepala hijau.


64.
Duduk di atas pagoda ( Candi ) Buddha,
akan terlahir sebagai binatang unta.


65.
Memakai sepatu atau sandal masuk Vihara ( Altar ),
di kehidupan berikut-nya akan terlahir sebagai binatang kodok bangkong.


66.
Waktu mendengarkan ceramah Sutra, tetapi tidak mendengarkan malah berbicara atau ngobrol,
maka di kehidupan berikut-nya akan terlahir sebagai burung banyak celoteh.


67.
Menodai kesucian Bhiksu-Bhiksuni,
akan terlahir di Neraka dan tersiksa.



Sang Buddha memberitahu Ananda : Orang-orang yang datang ke vihara terdapat dua macam niat.
Yang pertama dengan niat dan hati yang saleh.
Sedangkan yang ke-dua dengan hati dan tujuan tidak baik.


68.
Jika datang ke Vihara, menghormat pada Buddha
dan anggota Sangha bertanya tentang makna Sutra, menerima sila, bertobat, mendukung Triratna,
tidak takut berkorban, membantu pengembangan Maha Dharma, itulah Orang saleh utama.


69.
Bila datang ke Vihara, hanya minta barang kepada Bhiksu,
memaksa untuk pinjam barang serta mencari-cari kesalahan Para Bhiksu.
Berniat jahat untuk merusak nama baik Bhiksu, memakan makanan Para Bhiksu,
tidak ada rasa malu, bahkan membawa pulang makanan dan buah-buahan dari Vihara ke rumah.
Orang-orang demikian setelah meninggal dunia akan terlahir di Neraka
dengan segala macam penderitaan-nya.
Inilah Orang yang paling jahat menerima akibat-nya.


Sang Buddha bersabda lagi :

70.
Pada kehidupan sekarang merampas dan merampok pakaian Orang lain,
setelah meninggal terjatuh di Neraka beku yang dingin,
masa hukuman-nya habis dilanjutkan kehidupan selanjut-nya menjadi ulat sutra.


71.
Tidak suka menyalakan lampu dan penerangan untuk Kitab-kitab Buddha dan Arca Buddha,
setelah meninggal terjatuh di Alam Neraka yang gelap.


72.
Di kehidupan sekarang suka membunuh dan membantai Para Makhluk,
setelah meninggal terjatuh di Alam Neraka gunung pisau dan pohon pedang
yang penuh penderitaan dan siksaan.


73.
Di kehidupan sekarang suka berburu dan membunuh,
setelah meninggal terjatuh di Alam Neraka gergaji besi.


74.
Di kehidupan sekarang sering melakukan perbuatan sesat dan jahat,
setelah meninggal dunia terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
bagai tergencet tiang perunggu dan ranjang besi.


75.
Di kehidupan sekarang banyak Istri dan selir,
setelah meninggal terjatuh di Alam Neraka tersiksa dan digencet atau dipukul logam besi.


76.
Di dalam kehidupan sekarang memiliki banyak Suami,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka tersiksa oleh binatang ular berbisa.


77.
Di dalam kehidupan sekarang suka membakar dan memanggang burung dan ayam,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
dengan siksaan debu sungai.


78.
Di dalam kehidupan sekarang suka membunuh babi dan ayam,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
dengan direbus air menjadi kuah.


79.
Di dalam kehidupan sekarang suka mengurung dan menganiaya babi dan anjing,
maka setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
dengan pukulan batu-batu tajam.


80.
Di dalam kehidupan sekarang suka minum alkohol dan bermabuk-mabukan,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
karena siksaan air timah.


81.
Di dalam kehidupan sekarang sering melakukan pembunuhan dan pembataian Makhluk Hidup,
maka setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
karena siksaan roda besi.


82.
Di dalam kehidupan sekarang sering melakukan pencurian buah-buahan makanan milik Bhiksu (Sangha), maka setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
karena disiksa menelan biji-biji besi.


83.
Di dalam kehidupan sekarang suka makan daging babi dan anjing,
maka setelah meninggal akan terlahir di Alam Neraka yang penuh penderitaan
karena disiksa dengan kotoran-kotoran.


84.
Di dalam kehidupan sekarang menjual ikan hidup,
setelah meninggal terlahir di Alam Neraka yang menderita dengan siksaan alat pembajak tanah.


85.
Di dalam kehidupan sekarang Ibu tiri menyiksa Anak-anak yang bukan Anak kandung-nya sendiri
( menyiksa Anak-anak dari Ibu sebelumnya atau Anak orang lain ) ,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang menderita
dengan siksaan kendaraan api.


86.
Di kehidupan sekarang sering mengadu domba,
maka setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang menderita
dengan siksaan bajak besi.


87.
Di kehidupan sekarang suka mencaci maki Orang,
akan terlahir di Alam Neraka yang menderita dicabut lidah-nya.


88.
Di kehidupan sekarang suka berbohong (dusta)
akan terlahir di Alam Neraka dengan siksaan memakan jarum besi.


89.
Di kehidupan sekarang suka membunuh Makhluk Hidup untuk upacara memuja Dewa sesat,
maka setelah meninggal dunia terjatuh ke Alam Neraka dengan siksaan tubuh-nya di pahat besi.


90.
Di kehidupan sekarang menjadi Guru Feng-shui, Pengurus kematian atau penguburan
( peramal yang menentukan hari penguburan atau kremasi
dan letak posisi peti mati yang bersifat komersial dan cari untung ),
Peramal Nasib, menipu uang dan harta Orang lain,
setelah meninggal dunia terlahir di Alam Neraka yang berbentuk penjara besi dan perunggu.
Mengalami penderitaan karena tubuh dan tulang jasmani-nya dipatuk burung,
menerima penderitaan yang tak terhingga.


91.
Di kehidupan sekarang menjadi “dukun” dan menipu harta dan benda Orang lain,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka yang berbentuk gunung daging.


92.
Di kehidupan sekarang menjadi “dukun” yang menipu Orang lain
dengan mengatakan dapat pergi ke Alam Dewa untuk menghidupkan Orang mati,
maka setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka
dengan penderitaan punggung-nya dibacok atau ditebas.


93.
Di kehidupan sekarang menjadi dukun yang mengajarkan Orang untuk membunuh Makhluk Hidup
untuk upacara, mendatangkan kutukan bagi Makhluk Hidup dan alam,
maka setelah kematian-nya akan terjatuh di Alam Neraka
dengan penderitaan mata terpotong dan mata-nya terpatok.


94.
Di kehidupan sekarang menjadi “dokter”,
tak dapat menyembuhkan penyakit pasien malah menipu harta dan uang pasien,
maka setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka
yang penuh penderitaan tertusuk jarum dan seluruh tubuh-nya terbakar api.


95.
Di kehidupan sekarang merusak Vihara dan Pagoda, menodai Bhiksu-Bhiksuni,
tidak berbakti kepada Orang tua,
setelah meninggal dunia akan terlahir di alam Neraka Avici,
merasakan delapan penderitaan Neraka Besar, 136 penderitaan kecil,
menerima penderitaan satu sampai lima kalpa baru bisa keluar.
Jikalau tidak menemukan Orang bijak yang membimbing-nya,
maka akan cepat terjatuh kembali ke Neraka menerima penderitaan kembali.


Sang Buddha bersabda :

96.
Lahir sebagai Manusia berbadan tinggi, kotor dan suka marah-marah tanpa alasan,
di kehidupan lampau-nya adalah seekor unta.


97.
Lahir sebagai Manusia yang suka berjalan kaki, tidak takut bahaya
dan sulit untuk memenuhi keinginan makan (nafsu makan),
kelahiran sebelum-nya sebagai kuda.


98.
Lahir sebagai Manusia tidak takut panas dan dingin, daya ingatan-nya lemah,
kelahiran sebelum-nya adalah seekor lembu atau sapi.


99.
Lahir sebagai Manusia, merasa diri-nya hebat, berbicara besar tidak rendah hati,
tidak bisa membedakan yang benar dan salah,
kehidupan sebelum-nya adalah seekor keledai.


100.
Lahir sebagai Manusia yang suka makan daging dan jiwa-nya berani,
kehidupan sebelum-nya adalah seekor singa.


101.
Lahir sebagai Manusia, bermata besar, sering keluar rumah, tidak ada perhatian dengan Istri,
kehidupan sebelum-nya adalah seekor harimau.


102.
Lahir sebagai Manusia yang berbulu panjang dan bermata kecil, suka menukar tempat tinggal,
kelahiran sebelum-nya adalah seekor burung.


103.
Terlahir sebagai Manusia yang sifat-nya tidak menentu dan suka berubah,
suka membunuh serangga,
kelahiran sebelum-nya adalah seekor rase.


104.
Terlahir sebagai Manusia gagah pemberani, nafsu birahi-nya sedikit, tidak sayang pada Istri,
kehidupan sebelum-nya sebagai serigala.


105.
Terlahir sebagai Manusia yang tidak suka berpakaian bagus (rapi),
suka menangkap perkara-perkara asusila dan pelanggaran-pelanggaran,
waktu masih kecil mata-nya galak dan suka marah,
kelahiran sebelum-nya adalah seekor anjing.


106.
Terlahir sebagai Manusia yang suka mengumbar birahi, suka bicara dan bercanda asusila,
kelahiran sebelum-nya adalah seekor burung kakak-tua.


107.
Terlahir sebagai Manusia yang suka di tengah-tengah banyak Orang,
gemar berbicara banyak dan menggangu Orang,
kehidupan sebelum-nya adalah seekor burung.


108.
Terlahir sebagai Manusia yang bertubuh pendek, suka gonta-ganti pasangan atau pacar,
kelahiran sebelum-nya seekor burung gereja.


109.
Terlahir sebagai Manusia yang mata-nya merah dan gigi-nya pendek (kecil),
berbicara mengeluarkan liur, cara tidur-nya melingkar,
kelahiran sebelum-nya adalah ular.


110.
Terlahir sebagai Manusia yang tidak tahu benar dan salah, nada suara-nya penuh kebencian,
kelahiran sebelum-nya adalah ulat dalam kayu.


111.
Terlahir sebagai Manusia yang suka menyendiri dan rakus, di malam hari sedikit tidur-nya,
kelahiran-nya sebelum-nya adalah seekor rase.


112.
Terlahir sebagai Manusia yang suka mencuri, serakah dan pendendam,
tidak bisa membedakan kerabat atau bukan,
kelahiran sebelum-nya adalah seekor tikus.


113.
Terlahir sebagai Manusia suka menghancurkan Pagoda dan merusak Vihara,
menyembunyikan barang-barang milik Triratna
untuk dipergunakan secara sembrono bagai milik sendiri,
setelah meninggal dunia terlahir di Neraka Avicci,
setelah mengalami penderitaan Neraka akan terlahir sebagai binatang,
seperti : burung merpati, mandarin duck (bebek yuan-yang), burung kakak-tua, burung kecil, ikan, penyu, kera, dan manjangan.
Kalau terlahir sebagai Manusia akan menjadi waria atau wanita penghibur.


114.
Terlahir sebagai Orang yang suka marah (emosional tinggi)
akan terlahir sebagai ular berbisa, singa, harimau, serigala, beruang, rase, dan burung rajawali.
Kalau terlahir kembali sebagai Manusia
suka memelihara babi dan ayam, menjadi tukang jagal, pemburu atau sipir penjara.
Orang-nya bodoh tidak memiliki nalar dengan baik.
Setelah kematian-nya akan terlahir sebagai gajah, babi, sapi, dan kambing, kutu-lembu, nyamuk, semut.
Jika terlahir sebagai Manusia akan menjadi tuna rungu, tuna netra dan bisu,
tubuh-nya tidak sempurna, bongkok dan tidak dapat menerima pelajaran Buddha Dharma.


115.
Terlahir menjadi Manusia yang sombong, suka menghina (merendahkan) Orang lain,
setelah kematian terlahir sebagai ulat kotoran unta, keledai, anjing dan kuda.
Kalau terlahir sebagai Manusia menjadi pembantu dan budak, miskin dan menjadi pengemis, dipandang rendah oleh banyak Orang lain.


116.
Lahir sebagai Manusia semasa menjadi Pejabat menyalahgunakan kekuasaan,
memeras dan mengambil barang-barang milik Rakyat,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka
yang menyerupai gunung daging, banyak Setan memotong dan menyantap tubuh-nya.


117.
Di kehidupan sekarang suka memaksa Orang lain berdiri tanpa istirahat,
setelah meninggal dunia terlahir sebagai gajah putih,
hanya bisa berdiri tidak dapat tidur berbaring.


118.
Di kehidupan sekarang melanggar peraturan sila untuk makan malam,
maka setelah meninggal dunia akan terlahir sebagai Setan kelaparan,
dalam masa yang panjang tidak dapat minum dan makan.
Bila ingin makan mulut-nya mengeluarkan api dan asap.


119.
Di kehidupan sekarang suka bertelanjang badan dan menampilkan tubuh-nya,
setelah kematian-nya akan terlahir sebagai burung yang kedinginan.


120.
Di kehidupan sekarang saat melaksanakan Atthasila 
suka menyimpan makanan dan sembunyi makan,
setelah meninggal dunia akan terlahir di Alam Neraka dengan penderitaan siksaan besi panas.
Bila terlahir sebagai Manusia menderita sakit tenggorokan dan mati pada usia muda.


121.
Di kehidupan sekarang saat ber-namaskara tidak menyentuh tanah,
maka setelah meninggal dunia di Alam Neraka tergantung.
Bila terlahir kembali menjadi Manusia suka melakukan pembohongan.


122.
Di kehidupan sekarang menghormat Buddha tidak ber-anjali,
maka setelah meninggal dunia terlahir di tempat terpencil,
senantiasa bekerja sangat letih tetapi tidak ada hasil.


123.
Di kehidupan sekarang mendengarkan Bhiksu membunyikan gong (Imkeng)
tetapi tidak berdiri memberi jalan,
maka setelah kematiaannya akan terlahir sebagai ular kobra yang besar
dan digerogoti oleh ulat-ulat kecil.


124.
Di kehidupan sekarang memberikan hormat dengan salam soja kepada Buddha
( tidak ber-anjali ), setelah kematiannya terlahir di Neraka.
Bila terlahir sebagai Manusia sering menjumpai hal-hal yang buruk.


125.
Di kehidupan sekarang ber-anjali dan ke-lima bagian tubuh 
( kepala, dua tangan dan dua lutut ) menyentuh lantai ( Bumi ), 
dengan tulus hati menghormati Para Buddha,
senantiasa terlahir dengan wajah agung dan hidup-nya bahagia.


126.
Di kehidupan sekarang sering marah dan rakus makan,
kehidupan lampau-nya menjadi orang gila.


127.
Di kehidupan sekarang memiliki mata melotot keluar dan juling,
karena kehidupan lampau-nya suka sesat melirik Istri atau Perempuan milik Orang lain.


128.
Di kehidupan sekarang melindungi (membantu) Istri tetapi mencaci-maki Ayah-Ibu,
setelah kematian-nya terlahir di Alam Neraka dengan penderitaan lidah-nya dipotong.



Sang Buddha memberitahu Ananda :
Semua penderitaan itu disebabkan melakukan sepuluh karma buruk
( 1. Membunuh;
2. Mencuri;
3. Berzinah;
4. Berdusta;
5. Bicara Buruk;
6. Menfitnah;
7. Ucapan Tidak Bermanfaat;
8. Keserakahan;
9. Kebencian;
10. Kebodohan )

Karma Buruk bagian atas terlahir di Alam Neraka.
Bagian Bawah terlahir di Alam Setan Kelaparan.
Bagian menengah terlahir di Alam Binatang.

Melakukan sepuluh karma buruk akan terlahir di tiga Alam celaka (penderitaan).
Seandainya terlahir sebagai Manusia, akan memperoleh dua hal, yaitu :
penderitaan dan pembalasan.


1.
Pelanggaran karena melakukan pembunuhan :
akibat-nya berumur pendek dan banyak penyakit.


2.
Pelanggaran karena melakukan pencurian :
akibat-nya menjadi miskin dan tidak bisa menjaga harta benda.


3.
Pelanggaran karena melakukan perbuatan asusila (zinah) :
akibat-nya Pasangan hidup tidak setia dan Suami-Istri suka bertengkar,
tidak sejalan dengan harapan pribadi.


4.
Pelanggaran karena kata-kata dusta :
akibat-nya sering difitnah dan ditipu serta dibohongi.


5.
Pelanggaran karena suka mengadu domba (merusak hubungan satu sama lain-nya) :
akibat-nya mendapatkan Keluarga berantakan (hancur) dan Anggota Keluarga yang tidak baik.


6.
Pelanggaran karena berbicara jahat (kotor) :
akibat-nya akan sering mendengar caci maki dan ucapan-nya disanggah Orang lain
atau pembicaraan-nya selalu diperdebatkan Orang lain.


7.
Bicara yang tidak bermanfaat (gosip atau bicara tidak ada arti-nya) :
akibat-nya walaupun berbicara benar tidak ada yang percaya
dan kata-kata-nya tidak dapat terlaksana.


8.
Pelanggaran karena keserakahan hati :
akibat-nya keserakahan akan harta dan selama-nya tidak puas,
juga keinginan dan harapan-nya tidak didapat yang sesuai kemauan-nya.


9.
Pelanggaran karena kebencian (jahat dan dendam) :
akibat-nya sering dipersulit dan sering dibuat marah serta dilukai oleh Orang lain.


10.
Pelanggaran karena memiliki pandangan salah dan sesat :
akibat-nya akat terlahir di Keluarga sesat, sering menderita rendah diri
serta segala sesuatu berjalan tidak ideal.


Sepuluh kejahatan tersebut menjadi penyebab utama dari semua penderitaan.

Dalam persamuan
adakah pertanyaan bagi kemungkinan melakukan pelanggaran sepuluh perbuatan buruk ?
Mereka takut dan bertanya,
Bagaimanakah cara-nya untuk menghindar agar tidak terlahir di tiga Alam celaka yang menderita ? 


Sang Buddha bersabda :


129.
Di kehidupan sekarang membangun Pagoda dan Vihara,
kehidupan yang akan datang terlahir menjadi Raja.


130.
Di kehidupan sekarang sebagai Pejabat Pemerintahan dan melindungi Vihara Buddha,
kehidupan akan datang pasti terlahir menjadi Perdana Menteri atau Menteri besar,
Pembesar ( Negarawan atau Bangsawan) dan Pejabat Pemerintah,
sandang pangan-nya ( termasuk pakaian dan kendaraan-nya ) berkecukupan.


131.
Di kehidupan sekarang tubuh-nya mempraktikkan kebaikan menjadi suri tauladan 
untuk menggugah Orang lain, melakukan banyak kebajikan,
maka di kehidupan akan datang terlahir menjadi Orang kaya raya, dihormati banyak Orang, dan semua berjalan dengan lancar.


132.
Di kehidupan sekarang suka menyalakan lampu penerangan,
di kehidupan akan datang terlahir di Alam Dewa Surya Rembulan.


133.
Di kehidupan sekarang suka berdana dengan cinta kasih, merawat Makhluk Hidup,
maka kehidupan akan datang terlahir menjadi kaya raya.


134.
Di kehidupan sekarang suka berdana makanan dan minuman,
maka kehidupan yang akan datang peroleh makanan dan minuman berkecukupan, 
badan jasmani-nya kuat, panjang usia, pintar dan bijaksana.
Bila berdana kepada para binatang akan memperoleh seratus kali lipat pahala rejeki-nya,


135.
Berdana kepada Orang yang tidak punya benih (akar) kebajikan,
peroleh kebaikan beribu kali ganda.


136.
Berdana kepada Bhiksu yang mentaati sila
akan peroleh sepuluh ribu kebaikan.


137.
Berdana kepada Bhiksu yang menyebarluaskan Sutra Mahayana, 
menjabarkan Ajaran-ajaran rahasia Tathagata, 
agar banyak Orang terbuka mata hati-nya (sadar),
akan memperoleh paha kebajikan yang tak terhingga.


138.
Memberikan persembahan kepada Para Buddha dan Bodhisattva,
akan memperoleh pahala kebajikan yang tak terbatas.


139.
Berdana dan merawat Orang tua atau berdana kepada Orang sakit,
juga akan memperoleh pahala kebajikan yang tak terbatas.


140.
Di kehidupan sekarang membantu (memberikan kemudahan) Para Bhiksu untuk mandi,
kehidupan akan datang terlahir dengan wajah agung dan rupawan, akan dihormati banyak Orang.


141.
Di kehidupan sekarang suka memuji Orang yang menguasai makna dan pembacaan Sutra,
di kehidupan akan datang terlahir dengan suara merdu, 
membuat Orang yang mendengarkan hati-nya penuh kegembiraan.


142.
Di kehidupan sekarang gembira melaksanakan sila,
kehidupan akan datang terlahir memiliki wajah baik dan rupawan.


143.
Di kehidupan sekarang menggali sumur dan memberikan air kepada banyak Orang,
menanam pohon agar Orang banyak bisa berteduh dan menyejukkan,
kehidupan akan datang terlahir menjadi Raja dengan makanan dan minuman yang berkecukupan.


144.
Di kehidupan sekarang suka menyalin Sutra dan dibagikan kepada Orang untuk dibaca,
kehidupan akan datang terlahir memiliki talenta dalam bicara, 
belajar Dharma menjadi mudah dan memperoleh pencerahan, 
mendapat perlindungan dan bimbingan dari Para Buddha dan Bodhisattva, 
sering menjadi Pemimpin Orang banyak.


145.
Di kehidupan sekarang suka membantu membuat jembatan dan kapal
untuk membantu Orang menyeberang,
maka kehidupan akan datang terlahir dengan memiliki tujuh macam ratna manikam, 
banyak Orang menghormati dan melayani.



Sang Buddha memberitahu kepada Ananda.
Dahulu dalam pembabaran Sutra juga sudah banyak contoh tentang sebab akibat.
Hendaknya para insan mempelajari dan belajar melatih diri,
maka akan dapat menyingkirkan penderitaan dan kesulitan.


Sumber:
Dikutip dari “Sutra Tentang Sebab Akibat Perbuatan Baik dan Buruk”.
( Maha Tripitaka jilid XXVIII halaman 920 )
* Majalah Harmoni No. 23/02/IV/Har/12.
* http://krystellahuda.blogspot.com/2013/04/145-macam-sebab-dan-akibat-pembalasan.html