Cari Blog Ini

20 November 2013

Sutra Teratai Jalan Penerangan Avalokitesvara Bodhisattva

* * * Untuk melihat dalam versi web, dapat di link berikut
https://sutraterataiavalokitesvara.blogspot.com/p/home.html
atau klik disini >> Sutra Teratai Jalan Penerangan Avalokitesvara Bodhisattva / MIAO FA LIEN HUA CIN KUAN SHI IN BU SA BU MEN BIN
* * *

MIAO FA LIEN HUA CIN KUAN SHI IN BU SA BU MEN BIN 
( Sutra Teratai Jalan Penerangan Avalokitesvara Bodhisattva )


Gatha Pembukaan Sutra 

Dharma yang mendalam dan mulia. Kesempatan yang langka ber-juta-juta kalpa. Kini Aku mendapat dan mendengar-nya serta memanjatkan-nya. Semoga mengerti makna Tathagata yang sebenarnya. 

Sutra Parivarto Avalokitesvara Bodhisattva 
atau 
Sutra Teratai Avalokitesvara Bodhisattva 



Pada saat itu Akshayamati Bodhisattva, bangkit dari tempat duduk-Nya. Dengan jubah yang bahu kanan-Nya terbuka dan merangkupkan ke-dua telapak tangan-nya menghadap ke Buddha dan berkata, "Yang Mulia Avalokitesvara Bodhisattva dengan alasan apa maka disebut Memandang dan Mendengar Suara Duniawi. 



Buddha berkata kepada Akshayamati Bodhisattva, 

Putra yang baik,

jika ada ber-juta-juta dan tak terhingga banyak-nya Makhluk Hidup, menderita kesengsaraan dan kerisauan jika mendengar tentang Avalokitesvara Bodhisattva dan dengan sepenuh hati menyebut nama-Nya maka Avalokitesvara Bodhisattva akan segera memperhatikan jeritan suara-nya dan membebaskan-nya dari kesengsaraan.

* * *


Jika ada yang memuliakan nama Avalokitesvara maka walaupun jatuh ke dalam api yang berkobar, api tersebut tidak dapat membakar-nya. Karena kekuatan gaib yang menakjubkan dari Bodhisattva.


Jika ada Orang yang terbawa oleh arus air yang meluap, bila menyebut nama-Nya, maka akan mencapai tempat yang dangkal.


Jika ada ratusan juta Makhluk Hidup karena ingin mencari emas, perak, lazuli, batu bulan, akik, koral, amber, mutiara atau pusaka lain-nya dan harus masuk ke dalam lautan, seandainya ada badai yang meniup perahu mereka sehingga terdampar di Negeri Setan Raksasa. Jika ada salah satu Orang dari mereka menyebut nama Avalokitesvara, maka Orang-orang tersebut akan diselamatkan dari bahaya Yaksa tersebut. Oleh karena itu-lah, maka disebut Avalokitesvara.


Jika ada Seseorang yang akan dibunuh, dengan menyebut nama Avalokitesvara Bodhisattva, maka pisau yang digunakan untuk menyerang Orang tersebut akan patah berkeping-keping dan Orang tersebut mendapatkan kebebasan.

* * * 


Jika tiga ribu Alam Besar, penuh dengan Yaksa Raksasa yang ingin datang menganggu Orang, ketika mendengar Orang tersebut menyebut nama Avalokitesvara Bodhisattva, maka Para Setan jahat, tidak berani melihat dengan mata yang jahat, apalagi mengganggui-nya.


Jika ada Orang yang bersalah atau yang tidak bersalah, di-belenggu, di-ikat mapun di-rantai tubuh-nya, jika Orang tersebut menyebut nama Avalokitesvara Bodhisattva, maka rantai tersebut akan rusak dan putus, dan dia mendapatkan kebebasan.

* * * 


Jika tiga ribu Alam Besar yang penuh dengan Penyamun, ada satu Pemimpin Saudagar yang memimpin Para Pedagang membawa permata dan pusaka, lewat jalan yang berbahaya, di antara-nya ada satu Orang berkata,

Para Putra yang baik, jangan takut, Kalian harus dengan sepenuh hati menyebutkan nama Avalokitesvara Bodhisattva karena Bodhisattva dapat memberi keberanian kepada Umat. Jika kalian menyebut nama-Nya, maka akan terlepas dari musuh dan Penyamun. Para Pedagang setelah mendengar hal ini maka mereka bersama-sama berseru Namo Avalokitesvara Bodhisattva. Oleh karena menyebut nama-Nya maka mereka mendapat kebebasan.

* * * 


Akshayamati, Avalokitesvara Bodhisattva Mahasattva, kekuatan gaib-Nya adalah demikian menakjubkan.

Jika ada Umat, senang tiada diliputi nafsu birahi, sering-lah dengan tekun dan hormat merenungkan Avalokitesvara Bodhisattva, akan bebas dari hawa nafsu.

Jika sering diliputi rasa marah, sering-lah dengan tekun dan hormat merenungkan Avalokitesvara Bodhisattva, akan bebas dari rasa marah.

Jika sering diliputi kebodohan batin, sering-lah dengan tekun dan hormat merenungkan Avalokitesvara Bodhisattva, akan bebas dari kebodohan batin.

Avalokitesvara Bodhisattva mempunyai kekuatan Maha Gaib yang demikian dan banyak manfaat-nya. Oleh karena itu, Umat seharusnya sering merenungkan-Nya.

* * *


Jika ada Wanita yang ingin memiliki Anak Laki-laki, dengan menyembah Avalokitesvara Bodhisattva, akan melahirkan Anak Laki-laki yang luhur dan bijaksana. 

Jika menginginkan Anak Perempuan, akan melahirkan Anak Perempuan yang ber-kelakuan baik dan cantik yang telah menanam akar kebijaksanaan di masa lampau, dicintai dan dihormati oleh semua Orang. 

Akshayamati, Avalokitesvara Bodhisattva mempunyai kekuatan yang demikian.

Jika ada Umat dengan hormat dan menyembah Avalokitesvara Bodhisattva, maka Pahala-nya tidak akan sia-sia. 
Oleh karena itu Para Umat seharusnya 
memuja nama Avalokitesvara Bodhisattva. 

* * *


Akshayamati, jika ada Orang memuja nama Bodhisattva yang banyak-nya bagaikan enam puluh dua milyar pasir Sungai Gangga, kemudian mempersembahkan makanan, minuman, baju, perabot tidur, dan obat-obatan. Bagaimana pendapat-mu ? 


Apakah Umat Pria dan Umat Wanita itu besar Pahala-nya ?

Akshayamati berkata, sangat banyak, Yang Mulia.

Buddha berkata,

jika ada Orang memuja nama Avalokitesvara Bodhisattva, bahkan hanya sekejap menyembah dan bersujud, maka Pahala ke-dua Orang itu adalah sama tanpa perbedaan. Sekali pun dalam ber-juta-juta kalpa juga tidak akan habis.

Akshayamati, memuja nama Avalokitesvara Bodhisattva, akan mendapatkan demikian besar-nya karunia Pahala yang tak terhingga dan tak terbatas.

* * * 


Akshayamati Bodhisattva berkata kepada Budda,

Yang Mulia, Avalokitesvara Bodhisattva, 
bagaimana cara-nya Beliau membabarkan Dharma kepada Umat ? 
Bagaimana Kebijaksanaan-Nya ?

Buddha memberitahukan kepada Akshayamati Bodhisattva,

Putra yang budiman, jika ada Makhluk Hidup di suatu Negeri harus diselamatkan melalui tubuh Buddha, maka Avalokitesvara Bodhisattva akan menjelma menjadi tubuh Buddha untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

* * * 


Jika harus diselamatkan melalui tubuh PacekkaBuddha maka akan menjelma menjadi tubuh PacekkaBuddha untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Sravaka, maka akan menjelma menjadi tubuh Sravaka untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Raja Brahmana, maka akan menjelma menjadi tubuh Raja Brahmana untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Sakra, maka akan menjelma menjadi tubuh Sakra untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Isvara, maka akan menjelma menjadi tubuh Isvara untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Mahesvara, maka akan menjelma menjadi tubuh Mahesvara untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Panglima Dewata, maka akan menjelma menjadi tubuh Panglima Dewata untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Bishamon, maka akan menjelma menjadi tubuh Bishamon untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang Raja Kecil, maka akan menjelma menjadi tubuh Raja Kecil untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang Sesepuh, maka akan menjelma menjadi tubuh seorang Sesepuh untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang Terpelajar, maka akan menjelma menjadi tubuh seorang Terpelajar untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang Pejabat, maka akan menjelma menjadi tubuh seorang Pejabat untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang Brahmana, maka akan menjelma menjadi tubuh seorang Brahmana untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika maka akan menjelma menjadi tubuh seorang Bhiksu, Bhiksuni, Upasaka, Upasika untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh Istri seorang Sesepuh, Terpelajar, Pejabat atau Istri seorang Brahmana maka akan menjelma menjadi tubuh seorang Wanita yang telah menikah untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang bocah Laki atau bocah Perempuan, maka akan menjelma menjadi tubuh seorang bocah Laki atau bocah Perempuan untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui Dewa, Naga, Yaksha, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara, Mahoraga, Manusia, dan Makhluk bukan Manusia maka akan menjelma menjadi wujud tersebut untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Jika harus diselamatkan melalui tubuh seorang Vajrapani, maka akan menjelma menjadi wujud Vajrapani untuk membabarkan Dharma kepada mereka.

Akshayamati, demikian-lah Avalokitesvara Bodhisattva, Pahala dari prestasi-Nya dengan berbagai macam wujud mengembara di berbagai Dunia untuk menyelamatkan Makhluk Hidup.

Oleh karena itu, Kalian seharusnya dengan tulus memuja Avalokitesvara Bodhisattva.

* * *


Avalokitesvara Bodhisattva Mahasattva ini, bila Makhluk Hidup dalam keadaan takut dan berbahaya, dapat memberikan keberanian, oleh sebab itu di Alam Dunia Swaha ini dinamakan Pemberi Keberanian.

* * * 


Akshayamati Bodhisattva berkata kepada Buddha. Yang Mulia, kini Aku memberikan persembahan kepada Avalokitesvara Bodhisattva. Kemudian dia melepaskan kalung pusaka mutiara dari leher-Nya, yang berharga ratusan ribu tael emas dan mempersembahkan-nya sambil berkata,

Bodhisattva yang Baik, terima-lah persembahan Dana Dharma ini, berupa kalung mutiara. Tetapi Avalokitesvara Bodhisattva tidak mau menerima-nya.

Akshayamati, berulang kali berkata kepada Avalokitesvara Bodhisattva, Bodhisattva yang Baik, kasihani-lah kami, terima-lah kalung ini.

* * *


Pada saat itu Buddha berkata kepada Avalokitesvara Bodhisattva, Demi welas asih kepada Akshayamati Bodhisattva serta Empat Kelompok, Dewa, Naga, Yaksa, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara, Mahoraga, Manusia dan Makhluk bukan Manusia, terima-lah kalung ini.

Kemudian Avalokitesvara Bodhisattva demi welas asih kepada Empat Kelompok serta Dewa, Naga, Manusia, dan Makhluk bukan Manusia, menerima kalung itu. Lalu membagi-nya menjadi dua bagian.

Yang satu bagian dipersembahkan kepada Sakyamuni Buddha, yang lain dipersembahkan kepada Stupa dari Buddha Prabhuta Ratna

Akshayamati, Avalokitesvara Bodhisattva memiliki kekuatan gaib yang demikian leluasa, berkelana di Alam Dunia Swaha.

* * * * * 


Kemudian Akshayamati Bodhisattva bertanya dengan Gatha.

Yang Mulia dengan bentuk rupa yang sempurna, kini Aku kembali bertanya.

Dengan alasan apakah Putra Buddha, dinamakan Avalokitesvara


Yang Mulia dengan bentuk rupa yang sempurna, menjawab Akshayamati dalam bentuk Gatha.

Dengarkan-lah Jasa dari Avalokitesvara, Kebaikan-Nya telah mempengaruhi berbagai Alam Semesta. Ikrar-Nya yang demikian luas bagaikan lautan, selama ber-kalpa-kalpa tak terhitung lama-nya. Telah melayani ber-juta-juta Buddha, melakukan Ikrar-Nya yang Agung dan Suci. 

Aku akan menceritakan kepada kamu secara singkat.

* * * 


Yang mendengar nama-Nya dan melihat-Nya, merenungkan-Nya tanpa berhenti. Bisa menghilangkan segala kesengsaraan.

Jika ada yang berniat jahat, mendorong-nya ke dalam lubang api. Dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, lubang api akan berubah menjadi kolam air.

Atau kalau terapung di tengah Samudera yang luas, terancam oleh bahaya Naga, ikan dan Para Setan. Atau jika di Puncak Semeru, didorong Orang jatuh ke bawah, dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, tidak ada sehelai rambut pun yang terluka.

Atau waktu dikepung oleh musuh, yang masing-masing menghunus pisau untuk mencelakai-nya, denga mengingat kekuatan Avalokitesvara, hati mereka akan menjadi welas asih.

Atau dihukum oleh Raja, dan akan dihukum mati, dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, maka pisau hukuman akan putus berkeping-keping.

Atau kalau di penjara, tangan dan kaki-nya di-rantai, dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, maka akan bebas dan selamat.

Atau kalau kena baca Mantra dan diracuni, ada yang mencelakai tubuh-nya, dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, maka semuanya akan balik kepada Orang yang melakukan-nya.

Atau bertemu dengan Yaksa yang jahat, Naga beracun dan Para Setan, dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, maka seketika itu mereka tidak akan berani mencelakai-nya.

Kalau dikepung oleh binatang yang jahat, taring yang tajam dan cakar yang menakutkan, dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, maka mereka akan lari tunggang langgang.

Ular sendok, ular berbisa dan kalajengking, yang hawa beracun dan asap-nya mengepul, dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, maka mereka akan mendengar suara dan mundur dengan sendiri-nya.

Awan guntur dan kilat saling menyambar, hujan es dan hujan deras. Dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, maka reda-lah semua bencana.

* * *


Makhluk Hidup dirundung sengsara, tertekan oleh penderitaan yang tak terhingga. Avalokitesvara dengan kebijaksanaan yang luar biasa, bisa menolong kesengsaraan yang ada di Dunia. 

Dengan kekuatan gaib yang sempurna, melaksanakan Kebajikan dan Kebijaksanaan yang luas.

Sepuluh penjuru Alam Dunia, tiada tempat yang tidak menampakkan diri-Nya. Di berbagai Alam Sengsara, Neraka, Setan dan Hewan. Penderitaan dari kelahiran, tua, sakit dan mati, berangsur-angsur akan lenyap.

* * * 


Pandangan yang benar, bersih dan suci, kebijaksanaan yang sangat luas. Cinta kasih dan welas asih, selalu kami rindukan dan hormati.

Cahaya yang bersih dan tak bernoda, cahaya Kebijaksanaan menghancurkan semua kegelapan. Dapat menaklukkan bencana angin badai dan api, memberi cahaya menyinari Alam Dunia.

Kasih sayang-Nya bagaikan guntur menggoncang, welas asih-Nya bagaikan awan yang sangat luas.

Hujan Dharma bagaikan siraman embun, memadamkan kobaran kerisauan.

Perdebatan di depan Hakim, ketakutan di dalam pertempuran. Dengan mengingat kekuatan Avalokitesvara, para musuh akan mundur dan bubar.

* * *


Suara mengagumkan, suara memandang mengamati Dunia, suara Brahmana, suara gelombang lautan.

Suara yang melampaui segala yang ada di Dunia, oleh karena itu harus sering mengingat-Nya.

Jangan-lah mempunyai keraguan, tentang Avalokitesvara yang Suci dan Bijaksana.

Di dalam kesengsaraan, kerisauan, kematian dan malapetaka, dapat-lah menjadi andalan. 

Memiliki segala Pahala dan Jasa-Nya, memandang Makhluk Hidup dengan mata yang welas asih. 

Pahala yang terkumpul bagaikan lautan yang tak terbatas, oleh sebab itu seharusnya kita bersujud dan memuja-Nya. 

* * *


Pada saat itu Dharanindhara Bodhisattva, bangkit dari tempat duduk-Nya, menghadap Buddha dan berkata,

Yang Mulia, jika ada Makhluk Hidup, mendengar Jasa luhur Avalokitesvara Bodhisattva, dan menunjukkan kekuatan gaib yang tercantum dalam Buku tentang Avalokitesvara Bodhisattva, maka perlu diketahui Jasa Pahala Orang tersebut adalah tidak sedikit. 

* * * 


Pada saat Buddha membabarkan bagian dari Buku Jalan Penerangan ini, delapan puluh empat ribu Makhluk Hidup yang hadir dalam Persamuan itu, semuanya bertekad untuk mencapai Anuttara Samyak Sambodhi.

Sutra Teratai Jalan Penerangan Avalokitesvara Bodhisattva, selesai.

* * * * * * * * * * *


Gatha Avalokitesvara Bodhisattva


Avalokitesvara Bodhisattva Yang Mulia tidak dapat disangkal, Suci Agung ber-kalpa-kalpa lama-nya.

Tiga puluh dua Ikrar mengontak batin di seluruh Alam Semesta.

Ber-juta-juta kalpa menghilangkan kerisauan.

Air suci dalam jambangan selalu dipercikkan-Nya.

Ranting pohon willow yang ada di tangan-Nya tidak dapat dihitung telah berapa lama-nya.

Dimana saja berdoa Beliau akan tampil.

Selalu menjadi kapal penyeberang bagi Orang yang berada di lautan kesengsaraan.

Terpuji-lah Alam Lazuardi Buddha-Loka.

Maha Welas Asih Avalokitesvara Bodhisattva.


* * * * * 


Mantra

OM  .  TO  LI  .  TO  LI  .  JU  TO  LI  .  JU  TO  LI  .  SA  PO  HO  . ( 7x )

* * * * * 



Mantra Inspirasi Avalokitesvara


OM  .  MA  NI  PE  ME  HUM  .  MA  GE  NI  YA  NA  .

CI  TU  DE  PA  TA  .  CI  DE  SIE  NA  .  WEI  TA  LI  GE  .

SA  OL  U  EL  TA  .  PU  LI  SI  TA  GE  . 

NA  BU  LA  NA  .  NA  BU  LI  .  TIU  DE  PAN  NA  . 

NA  MA  LU  CI  .  SUO  LA  YE  SA  HO  .


* * * * * 


Tri Sarana


Kami bersarana pada Buddha.
Semoga Makhluk Hidup, memahami jalur kebebasan dan mengikrarkan hati yang luhur.

Kami bersarana pada Dharma.
Semoga Makhluk Hidup mendalami Dharma, memperoleh kebijaksanaan dan kecerdasan seluas lautan.

Kami bersarana pada Sangha.
Semoga Makhluk Hidup, semua dalam bimbingan-Nya, tiada halangan dan seiring dengan Para Suci.






( Sutra ini menggunakan ejaan Bahasa Indonesia )
Diterbitkan dan Diterjemahkan oleh :
Red Lotus
普 陀 觀 音 堂
Vihara Avalokitesvara Surabaya
Jl. Rungkut Mejoyo Selatan Blok AM.39
Surabaya, Indonesia

Sumber:
http://guanyintemple.org



Tentang :
001 - Sutra Teratai - Miao Fa Lien Hua Cin Kuan Shi In Bu Sa Bu Men Bin
002 - Sutra Teratai - Miao Fa Lien Hua Cin Kuan Shi In Bu Sa Bu Men Bin
Parita Maha Karuna Dharani - Ta Pei Cou
Manfaat Membaca Parita Maha Karuna Dharani - Ta Pei Cou
Paritta The High King Avalokitesvara Sutra - Kao Wang Kwan She In Cen Cing 
Sutra Teratai ( Bahasa Indonesia )