Chung Yu seorang yang miskin dan hanya memakan tumbuh-tumbuhan untuk diri-nya sendiri tetapi mendapatkan beras dari jarak jauh untuk Ibu-nya. Setelah itu ia terlibat dalam sebuah kantor dan menjadi kaya, tapi Ibu-nya meninggal. Dia merasa sangat sedih dan berkata pada diri-nya sendiri : "Lebih baik diri saya makan hanya herbal dengan Ibu tetap hidup, untuk apa makan nasi tanpa kasih sayang Ibu !."
Orang harus tahu bahwa memiliki seorang Ibu untuk melayani adalah keberuntungan yang sangat baik. Semoga mereka yang masih memiliki Ibu mereka yang masih hidup, senantiasa menghargai-nya.
Dia meminjam beras untuk Ibu-nya,
Dia lupa jarak begitu jauh !
Ketika ia menjadi kaya tapi Ibu-nya meninggal,
Dia masih ingin menikmati kasih sayang Ibu !
Sumber:
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/09/dua-puluh-empat-kisah-bakti-bagian-1.html#_
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/09/dua-puluh-empat-kisah-bakti-bagian-2.html#_
* * * * *
Tentang :
* 02 - Berbakti Kesalehan dari Kaisar Ham-Van (179 SM)
* 03 - Berbakti Kesalehan dari Tseng Shen (1122 SM)
* 04 - Berbakti Kesalehan dari Min Tzu Chien (1122 SM)
* 05 - Berbakti Kesalehan dari Chung Yu (1122 SM)
* 06 - Berbakti Kesalehan dari Lao Lai (1122 SM)
* 07 - Berbakti Kesalehan dari Yen Tzu (1122 SM)
* 08 - Berbakti Kesalehan dari Tung Wen (176 SM)
* 03 - Berbakti Kesalehan dari Tseng Shen (1122 SM)
* 04 - Berbakti Kesalehan dari Min Tzu Chien (1122 SM)
* 05 - Berbakti Kesalehan dari Chung Yu (1122 SM)
* 06 - Berbakti Kesalehan dari Lao Lai (1122 SM)
* 07 - Berbakti Kesalehan dari Yen Tzu (1122 SM)
* 08 - Berbakti Kesalehan dari Tung Wen (176 SM)