Ketika Lao Lai sudah berusia tujuh puluh, Orang Tua-nya masih hidup. Ia ingin memberi juga menghibur mereka dan membuat mereka tertawa setiap hari.
Kadang-kadang ia memegang air, melewati sebelum Orang Tua-nya, sengaja jatuh, kadang-kadang ia memakai pakaian badut untuk menyenangkan mereka di depan Orang Tua-nya, sedangkan hari lain-nya ia membuat bentuk Anak dan bermain di bawah lutut Orang Tua-nya.
Hanya seorang Anak bijak yang berbakti, yang tidak pernah kehilangan kepolosan murni seorang Anak !
Untuk memberikan hiburan Orang Tua-nya
Dia bermain sebagai badut begitu sayang.
Kadang-kadang ia menganggap terjatuh,
Orang Tua-nya menertawakan boneka.
Sumber:
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/09/dua-puluh-empat-kisah-bakti-bagian-1.html#_
http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com/2011/09/dua-puluh-empat-kisah-bakti-bagian-2.html#_
* * * * *
Tentang :
* 02 - Berbakti Kesalehan dari Kaisar Ham-Van (179 SM)
* 03 - Berbakti Kesalehan dari Tseng Shen (1122 SM)
* 04 - Berbakti Kesalehan dari Min Tzu Chien (1122 SM)
* 05 - Berbakti Kesalehan dari Chung Yu (1122 SM)
* 06 - Berbakti Kesalehan dari Lao Lai (1122 SM)
* 07 - Berbakti Kesalehan dari Yen Tzu (1122 SM)
* 08 - Berbakti Kesalehan dari Tung Wen (176 SM)
* 03 - Berbakti Kesalehan dari Tseng Shen (1122 SM)
* 04 - Berbakti Kesalehan dari Min Tzu Chien (1122 SM)
* 05 - Berbakti Kesalehan dari Chung Yu (1122 SM)
* 06 - Berbakti Kesalehan dari Lao Lai (1122 SM)
* 07 - Berbakti Kesalehan dari Yen Tzu (1122 SM)
* 08 - Berbakti Kesalehan dari Tung Wen (176 SM)