Cari Blog Ini

15 November 2014

Bagian Pertama - Kitab Suci Raja Dewata Yang Maha Termulia Giok Tee

* * * Untuk melihat dalam versi web, dapat di link berikut 
https://kitabsucigioktee.blogspot.com/p/bagian-pertama.html
atau klik disini >> BAGIAN PERTAMA
* * * 

Kitab Suci Raja Dewata Yang Maha Termulia Giok Tee


BAGIAN PERTAMA


1.
Di Surga yang ber-Tingkat Sembilan 
ada Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”, 
Beliau adalah Nabi yang di Zaman Purbakala. 
Mengorbankan Diri untuk menghalangi bencana dari Utara. 
Begini-lah hidup-Nya untuk Kehidupan Makhluk Semesta.

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” adalah Nabi yang di Zaman Purbakala, Dia berdiam di Surga Tingkat Ke-Sembilan, karena Beliau sebelum-nya telah mengorbankan Diri-Nya untuk mencegah bencana banjir besar dari Utara Sungai “Kuning” (Huangho) yang akan memakan banyak jiwa, maka Beliau dengan rela Hati membendung air banjir tersebut dengan mengorbankan Diri-Nya, maka Makhluk Semesta terhindar dari bencana maut di waktu itu.

* * * * *


2.
Semua Makhluk Semesta ber-Hutang Budi dan Jasa-Nya.
Jasa dan Budi-Nya besar benar tidak ter-hitung. 
Dalam seumur hidup-Nya, 
Hati-Nya senantiasa menjalankan Kasih Sayang dan Setia pada Keadilan. 
Adat sifat-Nya menjalankan Perilaku Baik yang mendalam.

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” karena menolong Sesama Umat Manusia, maka Kita sebagai Sesama Umat Manusia telah menerima Budi dan Jasa-Nya yang tak terhingga besar-nya, ini-lah dapat di-mengerti bahwa Beliau seumur hidup-Nya ber-Kasih-Sayang, Setia Keadilan dan Perilaku Baik yang dalam.

* * * * *


3.
Beliau mengorbankan hidup Diri-Nya guna hidup untuk Umum.
Menolong Umat Manusia telah menjadi Budi besar.
Roh yang Suci ber-gemerlapan sepanjang Masa. 
Senantiasa dapat ber-hidup Sesama umur Angkasa dan Sang Surya.

Penjelasan:
  Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” karena Jasa dan Budi-Nya tak terhingga pada Umat Manusia yang telah tertolong, maka Roh Suci-Nya senantiasa berterang benderang sepanjang Masa, bahkan tak kunjung padam, sebagai usia Bapak dan Ibu Pertiwi Sang Surya.

* * * * *


4.
Segala Agama memuja Kemuliaan Hati-Nya. 
Karena menjalankan Kasih Sayang dan Setia pada Keadilan. 
Roh-Nya di dalam Surga yang ber-Tingkat ke-Sembilan. 
Tetapi selalu senantiasa ber-tanam bibit Hati Penolong untuk Kita. 

Penjelasan:
Segala Agama ber-sujud kepada Hati-Nya, karena Beliau menjalankan, Kasih Sayang dan Setia pada Keadilan, walaupun Beliau berada di Surga yang jauh, tetapi selalu mempunyai Hati Penolong kepada Kita.

* * * * *


5.
Di dalam Angkasa Raya menjadi Tokoh Raja Dewata. 
Memberi Nasehat pada Duniawi. 
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” memerintahkan Bintang Pengawal-Nya yang bernama “Tai Pai Sen Kiun”. 
Supaya Bintang Pengawal-Nya itu turun ke Alam Duniawi yang fana ini. 

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” adalah Tokoh Raja Angkasa Raya karena Beliau senantiasa ber-niat memberi Penolong Kebaikan pada Sesama Umat Manusia maka Beliau mengutuskan pada Pengawal-Nya yang bernama “Tai Pai Sen Kiun” turun ke Duniawi yang fana ini memberi Kitab Suci pada Kita untuk berlaku Kebaikan.

* * * * *


6.
Di-kurnia-kan Injil Kitab Suci yang tertulis. 
Keseluruhan-nya dibagi Tiga Bagian Bab. 
Bagian Bab Pertama, Tengah dan Akhir telah dijadikan se-jilid Kitab Suci. 
Kesemua-nya adalah tulisan Naskah yang telah diutuskan.

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” mengurniakan pada Duniawi se-jilid Kitab Suci yang bernama “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” isi-nya dibagi Tiga Bagian yang telah dijadikan se-jilid Buku Kitab Suci, kesemua-nya adalah Naskah Tulisan dari-Nya.

* * * * *


7.
Asal Injil Kitab Suci memakai kata-kata yang dipergunakan oleh Umum. 
Tiap-tiap lima huruf kata dijadikan se-kalimat. 
Kitab Suci Nabi yang dinamai “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok”. 
Juga dapat dikata : Kitab Suci Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”.

Penjelasan:
Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” juga dapat dinamai Kitab Suci “Giok Tee”, yang ditulis dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh Umum dan diatur dengan lima huruf kata menjadi se-kalimat.

* * * * *


8.
Ber-Bakti, ber-cinta, ber-Setia dan Kepercayaan. 
Ber-Sopan-santun, ber-Keadilan, Suci Hati serta ber-Moral Hati. 
Dalam Hati Sanubari Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”, 
Senantiasa menjalankan ke-Delapan Adat Kesopanan itu.

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” selalu menjalankan Perilaku ke-delapan itu, ialah: Ber-Bakti, ber-Cinta-kasih, ber-Setia, Kepercayaan, ber-Sopan-santun, Keadilan, Suci Hati dan Tahu Moral.

* * * * *


9.
Kitab Suci Nabi yang diturunkan ke Duniawi. 
Kesemua-nya kalau di-baca, 
Dewata-Dewata, saitan-saitan dan jin-jin pasti memuja. 
Jika Tua-muda dan sekalian membaca dan men-taati-nya. 
Semua-nya pasti dalam keadaan Tentram dan Aman Sentosa.

Penjelasan:
  Kitab Suci Nabi setelah di-kurnia-kan ke Duniawi ini, jika di-baca Dewata-Dewata, saitan-saitan dan jin-jin pasti memuja-nya, jika Tua-muda membaca dan telah men-taati, segala hal pasti dalam keadaan  Baik.

* * * * *


10.
Dalam Alam Semesta dapat dibagi dalam Tiga Batasan : Surga, Duniawi dan Neraka. 
Semua-nya adalah dalam pertimbangan oleh: Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”, 
Jika mata-Nya melihat bagaikan kilau-nya kilat. 
Sedikit pun tidak terlolos dari penglihatan-Nya.

Penjelasan:
Alam Semesta ini dibagi dalam Tiga Batasan ialah: Surga, Duniawi dan Neraka, ke-semua-nya itu diurus dan diadilkan oleh-Nya, karena mata-Nya yang bagai kilauan kilat, selalu membedakan yang benar atau salah dengan tepat.

* * * * *


11.
Yang berdiri di samping kanan dan kiri-Nya. 
Adalah Dewata: “Fap Tung” yang penuh Cinta Kasih dan yang satu penuh Hati Penolong, 
Di masa hidup-Nya pernah rela menyayat daging Diri-Nya. 
Perlu dijadikan Obat untuk menolong Fakir miskin.

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” disampingi oleh Dua “Fap Tung” yang satu penuh Cinta Kasih dan yang satu penuh Hati Penolong, Penghidupan-nya “Fap Tung” ini sering ke Gunung-gunung untuk mencari bahan Obat. 

Pada sesuatu saat hari di Gunung sedang mencari bahan-bahan Obat, ia melihat seorang Tua sakit keras yang harus diberi Obat dan daging, oleh karena Ia tidak rela untuk memotong barang hidup, maka Ia dengan Ikhlas Hati terus menyayat daging tubuh-Nya Diri Sendiri untuk menolong Orang tua, begitu-lah seumur hidup-Nya Ia memang amat sering untuk menolong pada yang susah.

* * * * *


12.
Di badan-Nya senantiasa membawa tujuh macam wasiat, 
Dapat di-ubah segala-gala-nya menurut Hati-Nya. 
Di dalam tangan-Nya senantiasa memegang sepasang Pedang Naga. 
Yang mendukung Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”.

Penjelasan:
  Dua “Fap Tung” yang ber-Cinta Kasih Sayang dan Hati penuh Penolong ini senantiasa mendampingi dan menjaga Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”, Ia memiliki ban pinggang yang ber-aneka warna dan wasiat, tangan-Nya senantiasa memegangi sepasang Pedang Naga, mereka dengan wasiat tersebut dapat mengubah segala hal yang menurut sesuka Hati-Nya.

* * * * *


13,
Di Kalangan Surga berada Bintang Pengawal yang bernama Nam Teu dan Pek Teu. 
Ke-Dua-dua-Nya adalah Pembesar-Pembesar-Nya Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”. 
Menjalankan hal Duniawi yang mengenai hidup dan wafat. 
Semua-nya ditimbang oleh Mereka dengan nyata dan adil.

Penjelasan:
Pada Surga Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” ada Pengurus yang bernama “Nam Teu” untuk menimbang dan mengurus kejadian Kehidupan, dan yang satu bernama “Pek Teu” untuk menimbang Kematian. 

* * * * *


14.
Panglima Besar Halilintar. 
Ke-wibawaan-nya mengharukan dari Timur ke Barat. 
Mempunyai Tentara Dewa yang ber-juta-juta. 
Ke-semua-nya takluk pada Barisan Tentara Tuhan.

Penjelasan:
Panglima Halilintar yang ber-kewibawaan-nya dapat mengharukan Seluruh Alam, mempunyai juta-an Tentara Dewa, keseluruhan-nya takluk pada Barisan Tuhan.

* * * * *


15.
Pelajaran dan Peraturan dari Tiga Agama: 
Kong Hu Cu, Buddha dan Tho. 
Semua dengan Hati Budi dan ber-Cinta-kasih. 
Semua Pelajaran Agama bersama-sama tinggi Tingkat-nya. 
Semua-nya meng-Hormat dan ber-sujud pada-Nya.

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” senantiasa di-Hormati, dan di-taati oleh Pelajaran Agama dari: Kong Hu Cu, Buddha dan Tho, ke-semua-nya dianggap sama rata tinggi Tingkat-nya.

* * * * *


16.
Semua Dewata-Dewata di luar dari Surga yang ber-Tingkat Sembilan atau yang berada di lain tempat, 
Dewa-Dewa yang berada di Gunung-gunung besar. 
Ke-semua-nya itu men-taati Perintah Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”. 
Semua Dewa Dewi Bumi Semesta ini menurut-Nya.

Penjelasan:
Semua Dewa Dewi Bumi senantiasa menurut Perintah dari Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee”.

* * * * *


17.
Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok”, 
Senantiasa se-hidup dengan Bintang, Bulan dan Sang Surya. 
Huruf dalam Kitab Suci ini telah mengharukan Angkasa Raya serta Sang Surya. 
Sifat yang luhur senantiasa ber-tinggal selama-lama-nya.

Penjelasan:
  Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” ini umur-nya Sesama Bintang, Bulan dan Sang Surya panjang-nya, karena kata-kata dan Sabda-sabda-Nya amat Luhur.

* * * * *



18.
Dalam Kitab Suci ini Sabda-sabda-Nya telah menjadi Mustika untuk Semua Pelajaran Agama. 
Senantiasa tidak dapat dibandingkan dengan lain-nya. 
Bisa menjelma Orang biasa menjadi Nabi. 
Juga dapat menjelma Roh yang telah wafat.

Penjelasan:
  Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” ini adalah Mustika dari segala Pelajaran Agama, Ia dapat jadi-kan Seorang Biasa menjadi Nabi, juga bisa men-jelma Roh Orang mati.

* * * * *


19.
Ke-wibawa-an Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” amat nyata Ke-ampuhan-Nya. 
Hati Budi-Nya senantiasa dalam Kasih Sayang dan Setia pada Keadilan. 
Hati Kasih Sayang dan Kesetiaan pada Keadilan sebagai terang-nya Bulan dan Sang Surya. 
Menjalankan ke-Budi-an ber-hidup selama-lama-nya.

Penjelasan:
  Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” karena senantiasa ber-Budi, Adil dan Kasih Sayang, maka Ia sama terang gemilang ber-gemerlapan sebagai Sinar-nya Dewi Bulan dan Sang Surya, juga dalam sepanjang Masa tak kunjung padam ber-hidup terus-menerus.

* * * * *


20.
Ber-juta-juta kemalangan dapat di-lebur musnah. 
Menjelma Semua Makhluk dalam Alam Semesta hidup subur. 
Hati Rohani-Nya senantiasa untuk menolong isi Alam Semesta. 
Dengan merata menolong segala-gala-nya ber-hidup subur.

Penjelasan:
Raja Dewata Yang Maha Termulia “Giok Tee” senantiasa memusnahkan hal-hal yang buruk dan malang, men-jadi-kan Alam Semesta ber-subur makmur.

* * * * *



21.
Tiga Bagian dari Kitab Suci ini. 
Adalah Asal Sumber dari Kitab Suci Segala Agama. 
Pelajaran Dewata, Nabi, Buddha dan Tho. 
Adalah sebagai Bab Pelajaran Agama yang Pertama.

Penjelasan:
  Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok” ini yang di-bagi Tiga Bagian, adalah Asal Mula dan Sumber-nya Kitab Suci dari Segala Agama.

* * * * *



22.
Membaca dan menghafalkan Kitab Suci dengan se-sungguh Hati. 
Dewa Bahagia mengurniai ke Rumah. 
Pagi dan Malam membaca dan Sembahyang memasang dupa. 
Di luar atau di dalam Rumah ada Pemurah Hati yang ikut.

Penjelasan:
  Membaca Kitab Suci ini pada pagi dan malam dengan se-sungguh Hati serta memasang dupa untuk Sembahyang dengan se-Tulus Hati, akhir-nya Dewa Bahagia datang ke Rumah, di dalam atau di luar Rumah banyak Pengasih Sayang ber-duyun-duyun mengikut.

* * * * *



23.
Bagian Bab Pertama Kitab Suci “Sumber Perasaan Nabi” atau “Sen Njan Kok”. 
Sering membaca segala bencana musnah. 
Pada yang meminta Rejeki. 
Banyak membaca Kitab ini pasti mujur.

Penjelasan:
  Kitab Suci Bagian Pertama ini sering di-baca, selain bisa memusnahkan bencana, juga Para Peminta Rejeki, banyak membaca pasti mujur.

* * * * *


Setelah selesai membaca Kitab Suci Bagian ini harus memberi Sembah tiga kali.



Sumber: 
Buku Sumbangan dari Para Dermawan di Vihara atau Kelenteng


* * * * * * * * * * * *


Kitab Suci Raja Dewata Yang Maha Termulia Giok Tee

BAGIAN PERTAMA
BAGIAN TENGAH
BAGIAN AKHIR
Nasehat Pusaka Kepada Pembaca